SCUS - 13

545 67 3
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 13

Surat Cinta Untuk Shankara

Tangis Anjani telah terhenti sejak beberapa menit yang lalu. Hanya ada keterdiaman yang kini menjadi teman Anjani serta Shankara yang tak beranjak dari ruang tamu sedari tadi.

Anjani meringkuk memeluk kedua kakinya. Matanya sembab, sementara jejak air mata di pipinya sudah mulai mengering. Gadis itu memandang lantai dengan pikiran penuh.

Ada banyak hal yang memenuhi kepala Anjani sampai mengabaikan kehadiran Shankara di sana. Anjani kecewa pada kedua orang tuanya, terutama ayahnya. Anjani marah, Anjani tak suka. Namun, ia tak tahu cara melampiaskannya selain menangis.

Anjani lelah dengan semua kenyataan pahit yang menghantamnya. Bahwa ayahnya... tak mencintai ibunya. Bahwa ayahnya selalu menghianati ibunya. Bahwa... hampir tidak ada kesempatan untuknya memiliki keluarga yang bahagia.

"Kenapa orang-orang bisa selingkuh?" Anjani melempar tanya pada Shankara yang duduk di sampingnya. Suara parau gadis itu berhasil menarik atensi Shankara untuk menatap.

"Karena bosan? Atau, karna merasa gak cukup?" Shankara menjawab, namun nadanya terdengar seperti sebuah pertanyaan. Cowok itu menunduk selagi melanjutkan ucapannya. "Ada banyak alasan, Jani."

"Menurut Kak Shankara, apa perselingkuhan dalam sebuah hubungan pernikahan itu bisa dibenarkan?" Anjani kembali bertanya dengan mata yang menatap lekat netra kelam Shankara.

Shankara diam beberapa saat mendengar pertanyaan itu. Sedangkan matanya masih membalas tatapan Anjani yang mana netra gadis itu semakin lama semakin berkaca-kaca, tampak akan menumpahkan air matanya kapan saja.

"Gak ada perselingkuhan yang bisa dibenarkan, Jani. Meskipun yang selingkuh punya alasan kenapa bisa ngelakuin itu, tetap aja selingkuh itu salah," jawab Shankara.

Bibir Anjani melengkung membentuk sebuah senyum tipis ketika mendengar jawaban itu. Namun, matanya malah menampakkan yang sebaliknya ketika setitik air meluncur dari sudut matanya. Ketidaksinkronan itu berhasil dilihat Shankara sebelum Anjani memalingkan wajahnya seraya menghapus air matanya secepat kilat.

"Benar kan? Selingkuh itu salah. Orang yang selingkuh itu bodoh ya? Gak punya otak dan gak tau malu." Anjani meluapkan rasa kesalnya dengan dada yang kembali sesak. Terlebih ketika bayangan sang ayah muncul di kepalanya. Semakin besar juga rasa benci yang mendatanginya.

Shankara sebenarnya tidak mengerti kenapa Anjani tiba-tiba membicarakan ini. Namun, ia berpikir bahwa mungkin apa yang dibicarakan Anjani sekarang berhubungan dengan masalah yang terjadi padanya.

"Selama gue hidup, gue berpikir bahwa gak ada orang bodoh di dunia ini. Tapi setelah tau kalau bokap gue selingkuh berkali-kali, gue jadi mikir kalau orang bodoh itu beneran ada." Anjani tertawa miris saat mengatakan itu. Sedangkan air matanya tak henti keluar membasahi pipi.

Surat Cinta Untuk Shankara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang