Happy Reading!
Bagian 24
Surat Cinta Untuk Shankara
Hari telah berganti, Anjani melewati hari-harinya dengan senang hati karena tak ada lagi pertengkaran yang memekakkan telinga.
Ternyata, perceraian kedua orang tuanya tak seburuk itu. Sebaliknya, Anjani jadi lebih bisa tersenyum bahagia. Selain itu, alasan lain yang membuat Anjani tersenyum setiap hari adalah hubungannya dengan Shankara yang semakin hari semakin dekat.
Setiap pesan yang dikirimkan oleh Shankara tak pernah absen membuat hati Anjani berbunga-bunga, juga membuat April berdecak kesal karena selalu diabaikan oleh temannya itu.
Seperti sekarang, padahal mereka sedang menghabiskan waktu di taman sekolah untuk makan siang. Namun, Anjani belum menyentuh makanannya sedikitpun karena terlalu sibuk membalas pesan dari Shankara.
"Hey, lo gak capek?" April melempar tanya setelah Anjani meletakkan ponselnya di samping bangku panjang yang ia duduki.
Anjani mengernyitkan keningnya, tangannya bergerak membuka tutup bekal makanannya, lalu tersenyum sebentar saat mencium aroma makanan yang mampu menggugah selera. "Capek kenapa?"
"Ya, capek aja. Sama hubungan lo dan Kak Shankara yang gak kunjung ada kejelasan. Emangnya lo mau gini-gini aja?"
Kernyitan di kening Anjani semakin tercetak jelas, ia masih tak mengerti dengan maksud ucapan April. "Gini-gini aja gimana? Coba deh kalau ngomong yang jelas."
April menelan makanannya, lalu meletakkan sendoknya selagi fokus menatap Anjani. "Gini deh, Jani. Hubungan lo sama Kak Shankara itu belum ada status yang jelas. Kalian deket, tapi gak pacaran. Artinya, lo gak punya hak buat cemburu kalau semisal Kak Shankara deket sama cewek lain. Lo juga gak bisa marah karna kalian gak punya hubungan apa-apa. Emang lo mau gini-gini terus? Hubungan tanpa status?"
Anjani terdiam, sesendok nasi yang hendak ia makan tak jadi masuk ke dalam mulut. Dipikir-pikir, benar juga apa yang dikatakan April. Hubungannya... dengan Shankara belum ada kejelasan sampai sekarang. "Ya gimana dong? Kak Shankara gak ada nembak gue."
"Ya udah kalau gitu lo aja yang nembak duluan, atau enggak tanyain kejelasan hubungan kalian." April membalas sebelum menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
"Masa gue yang nembak duluan sih? Kan, malu." Mendadak, selera makan Anjani menurun memikirkan hal ini.
"Daripada gak ada kejelasan? Lagian, bukannya rencana awal lo waktu itu mau nyatain perasaan duluan ya ke Kak Shankara? Yang ngasih surat itu? Pake cara itu aja kalau lo malu." April memberikan usulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Shankara✔️
Teen FictionAnjani mengagumi Shankara Dipta Anggara sejak lama. Namun, ia tak pernah berani untuk sekedar menyapa. Sikap dingin yang dimiliki Shankara menjadi alasan utama kenapa Anjani tak berani untuk mengakui perasannya. Sampai kemudian, sebuah insiden yang...