18

1.6K 154 2
                                    

Lalisa POV

Hari ini aku bersiap untuk kembali keunit ku karena sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, dibantu Jisoo dan Seulgi aku pun merapihkan barang barangku.

"Jennie sudah mengetahui tentang kau dan Louis"ucap gadis bibir love tibatiba yang membuatku terkejut aku langsung menghentikan kegiatanku lalu menatapnya

"Iya, lusa kemarin Rose keunit ku ia menceritakan..."lalu Jisoo pun menceritakan bagaimana marahnya Jennie pada Rose

Aku menghela nafasku Rose tidak salah akulah yang salah, aku semakin merasa buruk sekarang. Mungkin kalian berpikir jika ini adalah kesempatan bagus untuk menolak perjodohan konyol itu. Tetapi tidak dengan ku sejak Jennie kecelakaan entah kenapa aku merasa hancur, melihat ia terbaring lemah dan kehilangan dunianya bahkan ia semakin membenci ku. Terkadang aku berpikir aku tidak salah tetapi sisi lain ku seakan mengutukku bahwa aku salah karena tidak menemukan Jennie kala itu

"Aku akan bertemu Jennie dan menjelaskan semuanya"ucap ku dengan tegas aku memang harus bertemu dengannya. Aku tidak ingin merasa semakin buruk dimatanya dan aku tidak ingin membuat hubungan persahabatan Rose dan Jennie hancur

Saat aku melanjutkan aktifitasku terlihat Dokter Jung yang masuk kedalam ruanganku, ia tersenyum lembut. Lakilaki yang mengurus Louis itu pun mendekatiku

"Kau sudah pulih sepenuhnya Miss?"tanya Dokter Jung padaku, aku pun hanya menganggukan kepalaku

"Panggil saja Lisa, jangan terlalu formal Dok"sahut ku sambil memakai sepatu Balenciaga milik ku

"Baiklah, uhm bisakah aku mengobrol sebentar dengan mu Lisa sebelum kau pulang?"tanya Dokter Jung padaku membuat ku bingung

"Ahh ini tidak seperti yang kau pikirkan. Aku harus menyampaikan sesuatu tentang Louis"ucapnya lagi sambil mengoreksi ucapan sebelumnya lalu akupun menganggukan kepalaku

"Baiklahh aku akan menunggu diruanganku" lalu Dokter Jung pun pamit pada kami

"Eoh? Apa kau sedekat itu dengannya Lisa?"tanya Seulgi yang kali ini bersuara

"Tidak, hanya sebatas mengenai Louis"ucap ku datar sambil mengikat tali sepatuku

"Tapi ia sepertinya menyukaimu anak ayam"kali ini Jisoo Eonni bersuara membuatku menghela nafas

"Kalian duluan saja kemobil aku akan menemui Louis dulu"ucap ku sambil membuka knop pintu

"Louis atau Pak Dokter?"teriak Seulgi dari dalam membuatku ingin membunuhnya aku pun memutuskan untuk segera keruangan Dokter Jung

Tokktokk

"Silahkan masuk"ucapnya dari dalam aku pun membuka pintu ruangan Dokter Jung terlihat ia tersenyum padaku tetapi aku tetap menatapnya datar lalu ia pun mempersilahkan ku untuk duduk

"Jadi apa yang akan kau sampaikan Dok?"tanya ku yang tidak ingin basa basi aku cukup khawatir mengenai Louis

"Jangan terlalu formal Lisa, Kau juga bisa memanggil ku Oppa"sahutnya aku hanya mengiyakannya, Lakilaki itu pun melepaskan kacamatanya dan menghela nafasnya

Ia membuka lembaran dokumen yang ada dimejanya aku hanya melihatnya sampai ia mengatakan mengenai Louis

"Aku sangat mengkhawatirkan kondisi Louis, akhirakhir ini kondisinya kian menurun. Tetapi ia sama sekali tidak mengeluhkan itu padaku, ia anak yang kuat tetapi siapa sangka kanker yang ada ditubuhnya semakin ganas" aku yang mendengar penjelasannya mulai berkeringat dingin bagaimana tidak ini kondisi terlemah Louis

"Kau harus lakukan sesuatu Oppa, aku ingin ia sembuh tolong"ucap ku dengan khawatir sungguh mengapa masalah ini semakin menjadi

"Aku juga ingin Louis sembuh Lisa, kita akan jalani operasi pengangkatan kankernya walau kemungkinan berhasilnya tipis aku yakin tuhan akan membantu kita dan bocah pintar itu"sahutnya lagi

Sungguh saat ini senyuman Louis terbayang dipikiranku ia memang sama sekali tidak mengeluhkan sakitnya pada ku, aku sangat ingin memeluknya dan membuatnya sembuh.

"Kapan kau akan melakukan tindakan itu pada Louis? Ku harap secepatnya"ucap ku sambil memainkan jari jemari ku dibawah meja rasanya ingin berdiripun aku tidak sanggup. Keadaan Jennie keadaan Louis entah kenapa mereka seakan menjadi sumber kelemahan dan kekuatan ku

"Kami akan memantau Louis lebih dulu dalam dua minggu ini..
" aku terkejut itu terlalu lama!

"Yakk! Apa kau bercanda Oppa?! Itu lumayan lama apa kau akan membiarkan Louis pergi eoh?"teriak ku tanpa sadar membuat dirinya terkejut

"Mianhae Lisa, tapi memang itu prosedur kami kau tenang saja dan bantu kami semua dengan doa mu. Yang Louis butuhkan sekarang hanyalah doa"ucapnya lagi membuatku memejamkan mataku tanpa sadar air mataku luruh begitu saja

Aku menundukan kepala ku sambil menutup wajah ku sungguh aku tidak kuat melihat Jennie kehilangan dunianya dan aku tidak kuat melihat anak yang sudah mencuri hatiku sakit separah itu! Tuhan tolong alihkan saja sakit mereka padaku! Aku menangis dan terisak. Aku merasakan bahu ku diusap lembut oleh Dokter Jung

"Akupun lebih berat Lisa, aku yang menemukannya aku yang mengetahui penyakitnya dan aku yang melakukan operasi itu nanti. Seakan hidup dan matinya Louis berada ditangan ku"lirihnya aku pun masih terisak lalu mengambil nafasku sebelum berbicara kembali

"Kalau begitu lakukan yang terbaik Oppa, ku mohon"ucap ku yang masih mengeluarkan air mata ku

Dokter Jung Hae memaksakan senyumnya lalu menganggukan kepalanya setelah itu menggenggam tangan ku yang berada dimeja kerjanya

"Bantu aku dan Louis dengan doamu Lisa"ucapnya dengan tulus

Setelah cukup mengobrol tentang Louis aku pun berpamitan padanya untuk menemui Louis lebih dulu. Saat aku membuka pintu ruangan Louis terlihat suster sedang membacakan buku untuknya akupun tersenyum melihat itu.

"Liliii?"panggil Louis dengan semangat ia benar benar anak yang kuat sungguh aku ingin menangis kembali tetapi aku menahan agar diriku tidak larut dalam kesedihan dihadapan anak yang sudah ku anggap sebagai putraku

Aku pun tersenyum lalu mendekatinya sambil mencium keningnya saat ini ia dipasang selang oksigen oleh dokter, berbeda seperti terakhir aku bertemu dengannya ia hanya memakai infusannya. Aku benar benar tidak bisa berpikir bagaimana sakitnya ia yang sudah sebulan masih setia dengan infusannya.

"Kau sedang membaca buku sayang?"tanya ku sambil mengusap pipinya yang mulai menirus

"Hehe iyaa suster yang membacakannya Lilii, tubuh Lili sudah sehat?"tanya Louis sambil memegang tangan ku yang berada dipipinya. Tangannya sangat dingin wajah lucunya lebih pucat dari biasanya bahkan rambut tebalnya sudah mulai menipis

"Tentuu, sekarang tinggal kau yang harus berjuang untuk sembuh okay babyy?" Lalu ia pun dengan senyum yang mirip dengan Jennie menganggukan kepalanya ia benarbenar tidak merasa sakit eoh?

"Lili tenang saja, Louis dan Nini akan sembuh tuhan kan menyayangi kami. Louis selalu berdoa untuk kalian semua agar tidak sakit lama seperti Louis. Sungguh Louis ingin sekali segera berjalanjalan Lili"ucap nya lesu

Suster yang ada didepan ku tersenyum tipis aku yakin ia pun merasakan sakit dihatinya melihat kondisi Louis saat ini

"Tentu boyy, kau akan bisa berjalanjalan setelah sembuh jadi kau harus semangat jagoan!"ucapku dengan semangat lalu aku memeluknya erat, ia mengusap punggung ku dengan tangan kecilnya

"Bolehkan jika Louis menganggap Lili dan Nini sebagai orangtua ku? Seperti Dokter Jung"ucapnya saat aku melepaskan pelukannya

"Tentu sayangg, ohiya Louis hari ini Lili akan pulang lebih dulu karena dokter sudah memperbolehkan Lili untuk pulang, kau jangan nakal dan nurut apa kata suster dan dokter ya, Lili juga akan menemui Ninimu dulu ya okay?"ucap ku ia pun tersenyum dan menganggukan kepalanya aku pikir ia akan tantrum untung saja dia pintar

"Sampaikan salam ku pada Nini, dan ketika kembali nanti bawa ia bersama mu Lili"ucap nya lemas tenaganya semakin berkurang ohtuhan tolong bantu Louis

Lalu aku pun memeluknya lagi aku benar benar menyayangi anak ini, ia sangat hebat dan kuat. Tolong sembuhkan Louis ya tuhan, setelah lama berpelukan aku pun melepaskan pelukan kami dan pamit untuk pulang.

Hate Or Love (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang