15

1.9K 157 6
                                    

Jennie baru saja tiba dirumah orangtuanya, ia langsung meminta tolong ibunya untuk langsung kekamar, Hyuna pun memutuskan untuk merapihkan pakaian Jennie untuk ia letakan dilemari. Jennie mengerjabkan matanya sesekali mengucek matanya, Hyuna yang melihat putrinya terus saja mengucek matanya ia pun menghampiri Jennie yang berada dikasur.

"Babyy, tak perlu terlalu keras eoh? Atau kau akan sakit"ucap Hyuna pada putrinya sambil berusaha memegang tangan Jennie agar Jennie berhenti

"Eomma aku ingin melihat lagi hiks"lirih Jennie yang mulai menangis Hyuna pun memeluk putrinya ia benar benar rapuh melihat kondisi Jennie sekarang

"Tenanglah nak kau pasti akan sembuh Eomma percaya itu. Dan kau harus menepati janjimu pada Louis eoh" ucap Hyuna

Mendengar nama Louis Jennie pun mendongakan kepalanya lalu meraih tangan ibunya

"Eomma, Louis sakit apa?"ucapnya sambil menghapus air matanya

"Ia sedang berjuang melawan sakitnya nak. Kau tahu anak sekecil itu harus mengalami hal yang berat Jennie, ia mengalami kecelakaan yang membuat kedua orangtuanya meninggal dan ternyata dia mengalami amnesia nak, bukan hanya itu Louis juga mengidap penyakit kanker otak yang bersarang dikepalanya"ucap Hyuna sambil mengusap pipi Jennie

Mendengar ucapan ibunya Jennie kembali meneteskan air matanya, ia tak bisa membayangkan bagaimana hancurnya dia ketika berada diposisi Louis

"Apakah kau ingin menyerah begitu saja Jennie?"tanya Hyuna dengan lembut pada putrinya

"Apakah aku bisa menjenguknya nanti Eomma?"tanya Jennie

"Tentu saja kau bisa menjenguknya nanti ketika tubuhmu benarbenar sudah sehat kami akan mengantar mu kesana okay?" Jennie pun tersenyum lalu menganggukan kepalanya dan memeluk Hyuna

"Eomma aku merasa sangat hangat berada didekat Louis tadi, aku bahkan ingin memeluknya terus"ucap Jennie dengan tulus

"Sepertinya itu kelebihannya nak, ia anak yang positif vibes Eomma dan Appa melihatnya pertama kali langsung merasa tenang dan hangat sama sepertimu. Anak itu mengambil hati kami semua dengan cepat"ucap Hyuna yang disetujui oleh Jennie

.

.

.

.

.

Lisa mengerjabkan matanya kepalanya sungguh pusing sekali, ia pun menatap langit langit yang serba putih. Ia pun memegangi kepalanya sambil sedikit meringis

"Nakk kau sudah sadar eoh?"tanya seseorang pria dengan wajah khawatirnya Lisa pun melihat ada tuan Kim serta Jisoo disana

"Bagaimana bisa aku masuk rumah sakit?"gumam Lisa sambil melihat tangannya yang diinfus

"Haiss kau itu pingsan saat diruang rapat tadi jadi Yoona langsung menghubungi tuan Kim dan aku melalui ponselmu"sahut Jisoo sambil mengusap kepala Lisa

"Sudah Appa bilang kan Lisa, beristirahat lah dengan cukup. Kau itu sudah cukup lelah menjaga Jennie dan anak hebat itu bukan begitu hm?"tanya Kim sambil tersenyum dengan Lisa, Lisa tersenyum tipis

"Aku sangat merasa bersalah pada putri mu Appa"lirihnya lagi

"Nakk, jika harus ada yang disalahkan itu adalah kami sebagai orangtua. Itu tidak ada hubungannya dengan mu okay"ucap Kim sambil menenangkan putri dari Marco Manoban

Kriinggg

Ponsel tuan Kim berbunyi tertera nama sang istri disana, ia pun pamit untuk keluar dari ruangan Lisa sebentar.

Hate Or Love (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang