8

4.1K 325 3
                                        

Lisa pun membuka kemeja nya dan itu membuat perutnya terekspos tapi ia tak peduli kemejanya ia pakai untuk melindungi musuhnya dari hujan. Lalu ia pun membawa Jennie kedalam mobilnya dengan cepat ia beralih kekursi kemudi. Ia melihat Jennie yang masih gemetar wajah Jennie dan rambutnya sedikit basah lalu Lisa pun mengambil tissu. Setelah itu mengusap wajah Jennie yang basah dengan lembut.

Jennie tersadar ia pun tertegun melihat Lisa yang begitu hatihati membersihkan wajahnya lalu merapihkan rambutnya. Jennie menelan salivanya bukan lagi tubuhnya yang gemetar bahkan jantungnya pun seakan ingin loncat dari tempatnya.

"Kau sudah aman tidak perlu takut pendek"ucap Lisa dengan lembut bahkan tatapan mereka pun tidak menajam seperti biasanya

Duaarr

Jennie pun langsung memeluk Lisa, ia benar benar takut dengan petir yang menghiasi langit gelap

"Eomma"lirih Jennie yang kembali bergetar Lisa pun mengusap usap punggung Jennie kembali setelah dirasa Jennie tenang lalu ia pun melepaskan pelukannya terlihat Jennie yang masih takut

Lalu ia pun melajukan mobilnya dengan kecepatan normal, sesekali ia melihat Jennie yang masih termenung walaupun badannya sudah tidak begitu gemetar. Lisa ingin bertanya dimana rumah Jennie tetapi dengan kondisi Jennie seperti ini mau tak mau ia pun membawa Jennie ke unit miliknya. Ia pun memasukan mobilnya kedalam parkiran gedung apartemen, ternyata diluar hujan masih cukup deras.

"Ayoo turunn kita sudah sampai"ucap Lisa lalu beberapa detik kemudian Jennie pun tersadar ia melihat sekelilingnya

"Kau membawa ku kemanaaa"ucap Jennie takut

"Haiss keunit ku, aku tak mungkin bertanya alamatmu jika kau sedang panik seperti tadi pendek"ucap Lisa lalu keluar dari mobilnya diikuti oleh Jennie

"Yak bisa kah kau tidak berkata pendek! Jangkungg!"geram Jennie yang melihat Lisa sudah jalan lebih dulu

Ia tersadar Lisa tak lagi memakai kemeja nya dan ia baru sadar jika kemeja Lisa melekat ditubuhnya, saat didalam lift ia melihat pantulan dirinya dan Lisa

"Benarkan? Jika kau pendek"ucap Lisa lalu keluar dari lift yang baru saja terbuka

"Ingin aku mencakar mu sialan!"geramnya lalu keluar dari lift juga

Lalu Lisa pun menekan passwordnya lalu membuka pintu unitnya dan mempersilahkan Jennie untuk masuk sedang Jennie hanya terdiam

"Jika kau ingin diluar terus sampai hujan reda yasudah"ucap Lisa datar ketika hendak menutup pintunya Jennie pun menahannya lalu masuk kedalam unit Lisa

Jennie baru sadar jika baju Lisa basah seketika ingatannya kembali saat ia mengalami panik attack. Lisa membalikan tubuhnya ketika melihat Jennie terdiam didepan pintunya, lalu ia pun menghela nafasnya

"Cepat lah ganti baju aku akan siapkan bajunya, jika tidak kau akan masuk angin"ucap Lisa lalu membuka pintu kamarnya dimana ini kedua kalinya Jennie berada dikamar unit milik Lisa

"Kau saja duluan bajumu lebih basah dari baju ku"sahut Jennie lalu Lisapun menganggukan kepalanya lalu mendekati Jennie dan menatap Jennie dengan gerakan pelan ia pun mengambil kemejanya yang masih memeluk tubuh kucing betina yang berada didepannya

"Baiklah"ucap Lisa datar lalu ia pun mengambil handuknya dan berjalan masuk kedalam kamar mandi

Jennie memutuskan keluar dari kamar Lisa iapun menuju dapur milik Lisa dan melihat apa yang bisa ia buat. Ia membuka kulkas ternyata ada ramyeon instan ia pun berniat untuk membuatkan untuk dirinya dan Lisa

"Apa ia akan memakan ramyeonnya tiap hari?"gumamnya sambil menggelengkan kepalanya lalu menyalakan kompor untuk membuat makanan setelah beberapa menit akhirnya makanan keduanya pun selesai

Jennie pun mencari minuman hangat apa yang bisa ia bikin ia mengecek setiap lemari dapur milik Lisa tetapi ia tidak menemukan susu bubuk atau teh atau kopi untuk ia buat. Hanya lemari atas yang ia belum cek karena badannya yang minim ia pun berusaha membuka lemari atas dengan berjinjit sesekali melompat

"Yakkk!"pekiknya saat merasakan tubuhnya terangkat ia pun melihat Lisa yang sedang menggendongnya agar ia sampai dengan lemari atas

"Apa kau akan terus diam? Ambilah apa yang mau kau ambil pendek"ucap Lisa datar ingin sekali rasanya Jennie menabok Lisa dengan sebuah panci lalu ia pun mengambil teh yang ada dilemari atas

"Huhh! Badan ku rasanya sakit mengangkat tubuhmu selain pendek kau juga lumayan ternyata"ucap Lisa asal

Tuukk

"Aww" Lisa meringis saat gelas melayang kearah kepalanya untung saja itu bukan gelas kaca

"Rasakan itu dasar jangkung menyebalkan!"geram Jennie lalu membuat teh hangat untuk mereka

Lisa hanya mengusap usap kepalanya sambil memajukan bibirnya, matanya berbinar melihat ramyeon yang berada diatas meja. Lalu ia pun duduk untuk melahap makanan miliknya, Jennie pun memberikan teh manis hangat untuk Lisa

"Terimakasih pendek"ucap Lisa sambil melahap makanannya

"Ku kira kau tidak akan berterimakasih"gumam Jennie yang ikut duduk dihadapan Lisa lalu memakan makanannya

"Aku tidak seperti kau yang malah memukul ku pagi itu"ucap Lisa yang masih kesal karena Jennie memukulnya saat pertama kali ia membawa Jennie keunitnya

"Yakk, mana aku tahu bahwa itu kau lagi pula siapa yang tidak panik melihat baju ku berganti dengan sendirinya"ucap Jennie kesal

"Haiss, untuk apa juga aku macam macam dengan mu. Nafsu tidak, geram iya"ucap Lisa datar

Tuukk

"Aww pendek! Bisa kah kau tidak memukul kepalaku! Jika tidak aku akan terkena gegar otak kalau kau terus memukulnya"ringis Lisa

"Bisa kah kau diam eoh! Dan jangan membuat ku kesal atau bahkan meja ini ku lempar kewajah mu"ucap Jennie lalu meminum tehnya dengan kesal

Akhirnya mereka pun terdiam saat makan setelah selesai makan Lisa pun berniat mencuci piringnya

"Gantilah bajumu aku akan membersihkan ini, dan sudah ku siapkan bajumu atau jika tidak kau akan sakit"ucap Lisa lalu merebut piring kotor dari tangan Jennie

Jennie pun menuruti perkataan Lisa ia akhirnya masuk kekamar milik Lisa dan terlihat paperbag yang berada diatas kasur lalu ia membukanya ternyata ada pakaian baru untuknya. Tanpa sadar ia pun tersenyum lalu segera membersihkan tubuhnya









Hate Or Love (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang