9

4.3K 351 1
                                        

Setelah selesai membersihkan tubuhnya ia pun mengganti pakaiannya, lalu ia melihat arah balkon jika hujan masih cukup deras. Ia baru sadar jika ponselnya belum ia charger dan ia melihat jam yang berada diatas nakas milik Lisa.

"Haiss sudah mulai malam bagaimana aku akan pulang?"lirih nya lalu ia pun membawa ponselnya untuk meminjam chargeran pada Lisa yang berada diruang tamu.

"Hey jangkung, bolehkah aku meminjam charger mu? Aku akan pulang memesan taksi"ucap Jennie sambil duduk disofa ruang tamu milik Lisa

Lalu Lisa pun menunjuk chargeran yang berada didekat meja televisi miliknya, Jennie segera bergegas untuk mengisi daya ponselnya

"Haiss dasar bodoh harusnya tadi aku charger dulu sebelum pergi"ucap Jennie dengan sendirinya

"Baru sadar jika kau bodoh eoh?"sahut Lisa sambil memakan snack nya

Jennie memincingkan matanya ia tak ingin lagi untuk menarik telinga Lisa hari ini ia cukup lelah

Duuarrr

Jennie langsung berlari dan duduk disamping Lisa ketika mendengar petir lagi

"Haiss ayolahh berhenti hujan aku ingin pulang"lirihnya sambil menutup telinganya

Lisa pun menarik tangan Jennie yang sedari tadi menutup telinganya sendiri

"Tidurlah dikamarku"ucap Lisa datar

"Yakk! Kau ingin berbuat mesum eoh?"geram Jennie sedangkan Lisa menghela nafasnya ia benar benar tidak habis pikir oleh pikiran Jennie

"Terserah jika kau memang berniat mau pulang, pulang lahh"ucap Lisa kesal lalu ia pun meninggalkan Jennie sendirian diruang tamu, Jennie menghela nafasnya sambil memajukan bibirnya

Setelah beberapa menit Lisa kembali kekamarnya Jenniepun masih asik menonton televisi sambil memakan snack yang ada dimeja milik Lisa

"Aaaaaaa jangkunggggg!!!"teriak Jennie saat tibatiba listrik padam

"Hiks hiks Eomma aku takutt" Jennie mulai terisak karena hujan semakin deras hingga petir bahkan sampai menyebab kan listrik padam

Greepp

"Aaaaaa"teriak Jennie saat merasakan bahunya ada yang memegang

"Yakk pendek berhentilah berteriak ini aku"ucap Lisa sambil memegang ponselnya dengan flash yang menyala

"Hikshiks aku takutt"isaknya lalu langsung memeluk Lisa

"Haiss sebegitu takutnyakah?"batin Lisa sambil mengusap bahu Jennie

"Ayolah bangun istirahatkan badanmu dikamar, aku akan mencari lilin dulu"ucap Lisa tapi dengan cepat Jennie yang berada dalam pelukannya menggelengkan kepalanya

"Jangan tinggalkan aku jangkung"lirihnya

Akhirnya Jennie mengikuti Lisa mencari lilin setelah itu membiarkan lilin itu menyala dimeja kamarnya, Lisapun mengambil air minum yang ia sediakan diatas nakas lalu memberikannya pada Jennie

"Minumlah dulu"ucap Lisa lalu Jennie pun meminum nya

"Terimakasih"sahut Jennie yang masih sedikit takut

.

.

.

.

.

Matahari mulai menyinari mereka, Jennie yang terbangun lebih dulu mengerjabkan matanya, ia ingat semalam ia benar benar takut dan kembali mengalami panik attack, bahkan ia tak membiarkan Lisa beranjak pergi dari nya. Ia pun merasa aneh dengan tidurnya lalu iapun tersadar jika dirinya tertidur dalam pelukan Lisa bahkan Lisa memeluk pinggang rampingnya saat ini.

Jantung Jennie pagi ini sudah mulai berolahraga bukan karena takut tapi entahlah karena apa ia benar benar tidak mengerti. Berada dipelukan gadis jangkung membuatnya nyaman dan ia merasa tenang berada disana, ia pun memejamkan matanya kembali saat merasakan Lisa mulai menggeliatkan tubuhnya. Ia merasa bahwa Lisa pun terkejut melihat posisi tidur mereka

"Astaga, jika ia bangun lebih dulu sudah pasti aku dibunuh"gumam Lisa

Jennie yang mendengar itu menahan senyumnya lalu mendengar detak jantung Lisa sama sepertinya, lalu Lisa pun bangun perlahan agar tidak membangunkan si kucing betina lalu menatap Jennie yang masih setia tidur bohongan.

"Kau tahu? Semalam kau seperti anak kucing yang takut ditinggal ibunya bahkan ketika kau tidur, tapi kenapa kau sangat galak ketika bangun eoh?"tanya Lisa sambil merapihkan rambut Jennie yang menutupi wajah kucingnya setelah Lisa masuk kedalam toilet Jennie pun bangun dari tidur purapuranya

"Haiss jantungku!"ucapnya sambil memegang dadanya lalu ia pun memutuskan untuk kekamar mandi yang berada diluar kamar Lisa

Beberapa menit berlalu Lisa pun sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang berada ditangannya, ia memakai kaos oversize putih miliknya dengan hotpants yang menjadikan ia terlihat lebih santai ia mencari Jennie yang sudah tidak ada dikamarnya

"Pendekkk?"panggilnya pada Jennie ia mencari Jennie tetapi tidak ada siapasiapa tetapi ia melihat ponselnya Jennie masih tercharger disana ia pun mencabut chargerannya

"Kemana sipendek itu?"gumamnya lalu ia melihat pintu unitnya sedikit terbuka

"Hais gadis bodoh untung saja tidak ada lakilaki yang masuk saat aku mandi"gumamnya lalu ketika hendak menutup pintunya tanpa sadar

Brrakk

"Awww bokong kuu"ringis Lisa yang terjatuh saat pintu yang seharusnya ia tutup jadi terbuka kembali

Jennie yang baru saja datang menatap Lisa polos dengan makanan yang berada ditangannya

"Mengapa kau disitu?"tanya Jennie lalu menutup pintu

"Yakk! Kau yang harusnya hatihati bodoh! Satu kau keluar dari apartemen ku lalu tidak menutup pintu kembali, kedua kau membuka pintu sembarangan!"geramnya pagipagi lalu mulai berdiri sambil mengusap usap bokongnya

Jennie tanpa memperdulikan Lisa berjalan kearah dapur, pagi ini Lisa benar benar harus mengontrol emosinya bahkan sejak kemarin. Tidak bisa ia bayangkan bagaimana jika Jennie menjadi istrinya, seketika sadar dari pemikirannya ia pun menggelengkan kepalanya sendiri.

"Apa kau akan berdiri disana? Aku sudah membelikanmu sarapan"ucap Jennie sambil menata makanan yang ia beli

"Ku pikir kau pulang begitu saja tanpa mengucap terimakasih"ucap Lisa asal sambil membuat susu coklat untuknya

"Ck bisa kah kau diam jangkung"ucap Jennie kesal

Lalu Jennie pun membuat teh sendiri untuknya, ia melihat Lisa yang sedang melihat susu buatannya dengan mata berbinar

"Sebegitu sukanya kau sama susu?"tanya Jennie yang baru selesai membuat teh

"Ne, dan ini nikmat"ucap Lisa sambil menyesap susu coklat miliknya

Lalu mereka pun sarapan bersama dengan Lisa yang asik dengan video kartun yang ada diponselnya. Melihat gadis yang berada dihadapannya Jennie terkekeh, padahal Lisa cukup tomboy dan dingin tapi ternyata didalam rumah ia seperti bayi yang meminum susu serta makan dengan ditemani film kartun. Setelah selesai sarapan dan membersihkan dapur Lisa, Jennie pun bersiap siap untuk pulang ia menyalakan ponsel nya hendak memesan taksi online tetapi tanpa ia duga Lisa merebut ponselnya.

"Tunggu disini aku akan mengantarmu"ucap Lisa lalu pergi kekamarnya untuk berganti pakaian

Jennie hanya mengangkat bahunya lalu duduk disofa milik Lisa sambil menunggu pemilik unit itu keluar dari kamarnya




Hate Or Love (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang