Sudah tiga hari Jennie mengurung dirinya dikamar dan itu membuat kedua orangtuanya khawatir. Jennie hanya mengisi perutnya sedikit, ia bahkan mengalami dehidrasi tapi ia tak peduli. Ia seakan ingin menyiksa dirinya sendiri
"Untuk apa aku hidup jika tidak bisa melihat selamanyaaa!!!!"teriaknya sambil memukul mukul kepalanya sendiri
Orangtuanya pun masuk kedalam kamar Jennie mereka terkejut Jennie memukul kepalanya bahkan ia mulai mengeluarkan darah dari hidungnya setelah orangtuanya menenangkan Jennie. Jennie pun pingsan dipelukan ibunya, mereka panik akhirnya Jennie dibawa kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Jennie juga dikabarkan mengalami trauma yang mendalam, membuat orangtuanya tidak bisa meninggalkan Jennie sendiri karena takut Jennie berbuat yang tidaktidak.
"Appa bagaimana ini? Putri kita"isak Hyuna sambil memeluk suaminya
"Tenanglah Eomma, kita berdoa untuk Jennie"sahut Tuan Kim sambil mencium pucuk kepala istrinya, tak lama kemudian Dokter pun keluar dari ruangan Jennie.
"Bagaimana keadaan putri kami Dok?"tanya tuan Kim dengan khawatir
"Tubuhnya sangat lemah. Saya sudah memberinya suntikan vitamin untuk tubuhnya. Saya harap kalian harus lebih ekstra menjaga Nona Jennie"jelas Dokter Lee sambil melepas kacamatanya
"Dok lalu bagaimana dengan donor mata untuk putriku? Apakah pihak rumah sakit sudah menemukannya?"lirih Hyuna dengan lemas
"Saya sudah meminta tolong kepada pihak cabang lain rumah sakit ini, dan mereka akan memberi kabar besok karena mereka harus mengecek kembali semuanya"jelas Dokter Lee membuat kedua orangtua Jennie menghela nafasnya
"Baiklah kami akan tunggu informasinya besok"ucap Tuan Kim lalu Dokter Lee berpamitan pada mereka
Keesokan harinya Tuan Kim kembali keruangan Dokter Lee, terlihat Dokter Lee yang sudah menunggu kedatangan Tuan Kim. Lalu Dokter Lee mempersilahkan Tuan Kim untuk duduk.
"Kami sudah mendapatkan donornya tuan Kim"ucap Dokter Lee sambil tersenyum
"Ohyatuhann terimakasihhh, lalu kapan putriku akan melakukan operasinya Dok?"tanya Tuan Kim yang sedikit lega mendengar itu
"Besok ambulance akan disediakan untuk Nona Jennie kita akan melaksanakan operasi disana karena pendonor sangat tidak memungkinkan untuk datang kesini, kami para Dokter diberbagai cabang rumah sakit ini akan turun tangan untuk menangani putrimu Tuan Kim"
Tuan Kim tersenyum ia harus memberikan kabar ini pada istri dan putrinya, setelah mendengar kabar itu ia pun langsung keruangan dimana Jennie dirawat. Putrinya itu baru saja siuman, Tuan Kim mencium kening istrinya dan mengusap pipi Jennie.
"Pihak rumah sakit sudah menemukan donor yang cocok untukmu Jennie-ya"ucap Tuan Kim dengan bahagia istrinya yang mendengar itu langsung menengok kearah suaminya
"Kau serius Kim?"tanya Hyuna yang dibalas anggukan oleh tuan Kim
"Ohtuhann! Aku sangat senang Eomma Appaaa!"ucap Jennie dengan gummy smile miliknya
Kedua orang tua Jennie bahagia melihat senyum putrinya kembali, semoga saja operasi nya berjalan dengan lancar ucap mereka dalam hati.
Ceklekk
"Annyeonghaseo Ahjuma Ahjussi"ucap gadis berambut pirang dengan temannya Irene yang baru saja datang.
"Eoh? Kebetulan kalian datang! Aku mempunyai kabar gembiraaaa!"ucap Jennie semangat membuat kedua temannya saling menatap
"Besok aku akan menjalani operasi! Pihak rumah sakit sudah menemukan donor yang cocok untuk ku! Ohtuhan terimakasih dan maafkan aku karena menyiakan hidupku kemarin"ucap Jennie lalu Irene dan Rose yang mendengar itu memeluk sahabatnya
Kedua orangtua Jennie tersenyum melihat Jennie akhirnya tidak lagi menolak kedatangan kedua sahabatnya.
.
.
.
.
.
Sedangkan disisi lain, Kim Jisoo dan Kang Seulgi samasama menatap gelas wine yang sudah kosong. Mereka bingung harus bagaimana, permasalahan Lisa dan Jennie cukup membuat mereka kepikiran.
"Hey chu! Permasalahan mereka cukup membuat ku ikutan pusing"ucap Seulgi sambil memijat kepalanya
"Iya aku setuju, aku pun rasanya ingin mencopot kepala ku Kang"ucapan Jisoo membuat Seulgi memukul kepala belakang Jisoo
"Kau terlalu lama menemani Lisa sampai kau ikutan bodoh!"ucap Seulgi lalu melanjutkan minum nya Jisoo hanya terkekeh lalu mereka samasama terdiam kembali
"Sepertinya jika aku menjadi Lisa aku sudah menjadi orang gila Kang"ucap Jisoo
"Bukan kah kau memang sudah gila chu?"kekeh Seulgi membuat Jisoo naik pitam Seulgi segera kabur ketika Jisoo sudah mengeluarkan tanduknya alhasil mereka bermain kejar kejaran diunit apartemen milik Seulgi
.
.
.
.
.
Hari ini Jennie sudah bersiap untuk menjalani operasi ia sungguh sangat gugup, kedua orangtuanya menemaninya. Hyuna memegang tangan putrinya dan mengusap pipi Jennie
"Tenanglah nakk, kami akan berdoa yang terbaik untuk mu"ucap Hyuna sambil tersenyum Jennie menganggukan kepalanya dan tersenyum tipis
Lalu setelah beberapa menit akhirnya para petugas rumah sakit membawa Jennie kedalam ruangan operasi, kedua orangtuanya menatap cemas pintu ruangan itu. Terlihat Irene dan Rose yang baru saja datang lalu mereka memeluk ibu dari sahabatnya itu.
"Bagaimana Ahjuma?"tanya Rose khawatir
"Jennie baru saja masuk. Kalian bantu doa ya semoga operasinya berjalan lancar"gumam Hyuna membuat kedua sahabat Jennie menganggukan kepalanya
"Itu pasti Ahjuma, kami ingin melihat Jennie tersenyum kembali. Kami sungguh merindukannya"
.
.
.
.
.
"Lisaa, makan lah dulu nak. Kau belum mengisi perutmu sejak kemarin nak" Ibu dari Lalisa itu pun mengusap bahu putrinya. Lisa menggelengkan kepalanya lemah
Mereka para orangtua sedikit menyesal karena perjodohan yang mereka buat semasa muda dulu justru berjalan sebegitu rumit dan membuat banyak orang mengeluarkan air mata.
"Apa kau ingin melihat Louis sedih nak?"gumam Chittip dan itu membuat Lisa sedikit termenung
"Baiklah aku akan makan"sahutnya setelah diam beberapa detik lalu Chittip pun menyuapi Lisa dengan telaten. Setelah itu memberikan Lisa obat vitamin untuk tubuh Lisa yang sudah sebulan belakangan ini tubuhnya semakin lemah dan kurus.
"Pintar putri Mommy, baiklah Mommy akan meletakan ini dulu jika ada apaapa kau boleh memanggil Mommy atau pelayan. Mengerti Lala?"ucap Chittip sambil mengusap rambut putrinya
Lisa tanpa berbicara menganggukan kepalanya. Ia meraba boneka beruang milik Louis yang ia bawa, ia meneteskan air matanya. Ingin rasanya ia memeluk bocah itu, lalu ia pun memutuskan untuk merebahkan tubuhnya dan tak lama setelah itu matanya pun tertutup. Efek dari obat itu membuatnya sangat mengantuk ia pun mulai masuk kedalam mimpinya

KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Or Love (JENLISA)
Short Story"Aku membencimu Lisa!!!" "Aku mencintaimu Jennie" #JenlisaStory #GxG #BlackPink #Seulrene #Chaesoo