—★
Mereka tetap melanjutkan perjalanan dengan penerangan yg seadanya tapi sedari tadi mereka berjalan tak kunjung sampai di jalan perumahan yg sebenarnya mereka sudah sampai dari tadi, karena merasa ada kejanggalan akhirnya Hali menghentikan langkahnya diikuti oleh Taufan dan Gempa.
"Kenapa Hali? Ada yg salah?" tanya Gempa, Hali tak menjawab pertanyaannya justru ia malah berbalik badan dan menerangi jalan disekitar mereka.
Saat Hali hendak menerangi hutan yg ada disebelah kanan mereka tiba-tiba sebuah tentakel hitam melesat yang hampir mengenai Gempa namun, dengan cepat Hali melindunginya.
"ARRKK!!"
Tentakel itu menancap di bahu kiri Hali, darah segar keluar dan dengan perlahan tentakel itu tercabut dari Hali lalu pergi masuk kedalam hutan lagi. Sementara itu, Hali tengah berusaha menahan tubuhnya agar dirinya tak jatuh. Melihat hal itu tentu Gempa dan Taufan kaget lalu segera membantu Hali, Gempa merobek lengan jaketnya dan mengikatnya kepada bahu Hali yang terluka. Tak lama setelah itu keluar seorang pria memakai stelan baju serba hitam dan kemudian tertawa puas melihat Hali.
"Ahahahahaha! Ternyata sasaran gw malam ini adalah segerombolan anak SMA? Baiklah kalau begitu setidaknya gw masih bisa jual organ dalam kalian-"
"TAK AKAN PERNAH AKU BIARKAN!!!"
Tiba-tiba Beliung datang entah dari mana dan langsung menghajar orang itu sampai babar belur dan pingsan, entah kenapa orang itu tiba-tiba menjadi lemah namun, itu tak penting sekarang.
Ternyata sedari tadi Beliung diam-diam mengawasi mereka karena takut terjadi sesuatu pada mereka apalagi adiknya, Taufan. Setelah orang itu pingsan Beliung segera mengajak mereka untuk kabur dan menggendong Hali yg memerlukan pertolongan lebih.
Cukup jauh mereka berlari, dengan berbekal berbagai doa yang dapat mereka rapalkan saat berlari, pada akhirnya mereka dapat keluar dari jalanan yg gelap itu dan sudah mulai terlihat perumahan, karena rumah Gempa dekat dari sana mereka berhenti di rumahnya untuk memberikan pertolongan lebih kepada Hali.
Malam dihari itu sangat sunyi dengan disertai mendung dan jalanan yg sepi membuat nuansa horor disana semakin terasa.
"Bang, Abang ngikutin kita ya?" tanya Taufan kepo, Beliung hanya membalasnya dengan anggukan kepala dan merotasikan mata malasnya "Lagian Lo pada nyari mati kah? Pulang malam-malam begini padahal udah jelas banget kalo akhir-akhir ini banyak pembunuhan disekitar desa." ujar Beliung sambil membantu Gempa mengobati luka Hali.
"Berarti yg nyerang kami tadi—"
"Iya, itu adalah salah satu anggota pembunuh itu dan yg lebih licik nya lagi mereka menggunakan Ajian ilmu hitam tersohor di tanah Jawa." tambah Beliung, Taufan dan Gempa terdiam setelah mendengar penjelasan dari Beliung. Kalo Hali? Dia turu alias pingsan saat digendong oleh Beliung, kenapa nggak kepikiran rumah sakit? Kejauhan besok aja puskesmas aja udah jauh apalagi rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keraton City [✔️]
Mystery / Thriller[ Boboiboy Fanfiction!! ] TAHAP REVISI!!! "Kalau misal ada yang gugur di peperangan ini, maka yang lainnya harus tetap maju untuk menang demi yang lainnya. Itu janji kita bersama dan tak boleh diingkari." Cerita yg berawal saat seorang pemuda bernam...