Nen.

566 59 1
                                        

Seokjin tengah sibuk menata makan malam di atas meja, hari ini ia kedatangan sang adik yang sudah libur semester.

"Sayang, kita tidak menjemput Seolhyun di bandara?" Namjoon datang dengan Seoki di gendongan nya, tupai mungil itu baru selesai mandi.

Dengan piyama berwarna ungu, "Turun dulu ya."

"Mmm.. Yung mana, Nini?" Ucap Seoki sembari mengusak matanya.

Tidak melihat saja jika Hyung kucingnya itu sedang menonton televisi dengan santai di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak melihat saja jika Hyung kucingnya itu sedang menonton televisi dengan santai di ruang tamu.

"Mau nen, Mama."

Boneka di genggaman Seoki lepas, ia berjalan lalu memeluk kedua kaki sang Mama.

"Nonton film dulu bersama Hyung ya, nanti setelah Mama selesai Seoki nen."

Seokjin berjongkok, kecup kedua pipi bulat yang menggembung itu gemas. "Ini mam ini dulu ya, sebentar lagi selesai."

Seoki menerima sepiring kecil kue, dengan garpu kecil di atasnya, "yee, mam kek."

"Yuung.." Ia berteriak lalu berjalan mendekati Yoongi, buntalan ekor itu bergerak ke kanan dan kiri.

Ting tong

"Nah itu pasti adik ku, Joon maaf buka kan pintu."

"Baiklah."

Namjoon berjalan membuka pintu utama, bisa ia lihat Seolhyun yang berpakaian terbuka itu menyapa mata sipitnya.

Namjoon berjalan membuka pintu utama, bisa ia lihat Seolhyun yang berpakaian terbuka itu menyapa mata sipitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaa kakak ipar, semakin tampan saja." Seolhyun peluk tubuh itu sembari berjinjit kecil.

Namjoon segera menarik bahu adik iparnya itu, "yak! Kau libur semester apa pindah rumah? Kenapa bawaan mu banyak sekali?"

Seolhyun terkekeh, "aku di do, ssst jangan bilang Kak Jin."

"Awas minggir!"

Seolhyun berjalan masuk, tinggalkan 3 kopernya di depan Namjoon, "hah anak itu tidak pernah berubah dari dulu."

"Kyaaaaaaaaa gemas sekali."

"HUWAAAA..."

Nahkan belum Namjoon masuk ke dalam anak nya sudah menangis karena jeritan si adik ipar.

Kini Seolhyun menunduk dengan bibir manyun, sweater yang sebelumnya terbuka lebar kini ia rapihkan.

"Kau ini, mau berlibur berapa lama dengan bawaan itu? Lagi, kenapa memakai baju seperti itu."

Seokjin berkacak pinggang, menatap sang adik sebal sedangkan Seoki yang tadi menangis di timang sang suami.

"Nini, mau nen. Eung hikss.. Bobo, mau bobo." Seoki merengek kecil, Seokjin yang mendengar nya segera meraih tubuh itu.

"Kau makan malam duluan saja, aku mau menidurkan, Seoki sebentar."

"Yoong mau tidur juga?" Seokjin menunduk tatap kucing kelabu yang sedari tadi menatap Seolhyun kemusuhan.

"Ayo, Ma!" Ucapnya sembari meraih jemari Seokjin.

Seolhyun berdecih, "Kakak ipar, dimana kamar ku?"

"Sebelah sana kamar tamu." Ucap Namjoon tanpa menoleh, ia tengah menyiapkan susu Formula.

Hampir saja Namjoon menjatuhkan serbuk putih itu karena terkejut, "Seolhyun!"

Si wanita hanya terkekeh memeluk Namjoon dari belakang, menempelkan dada bulatnya di punggung yang lebih tua. Tangan nakalnya merambat elus pelan dada Namjoon.

"Huh, dulu kau tidak marah saat aku seperti ini, Oppa." Ucapnya sembari menumpu pipi di bahu kekar itu.

Namjoon menghela nafas mengingat kejadian yang sudah berlalu itu, "kini sudah berbeda, aku sudah menikahi kakak mu!"

Namjoon panas dingin merasakan benda kenyal itu naik turun di punggung nya, Seolhyun dengan sengaja menggerakkan dadanya.

"Lagi pula dulu juga tidak ketahuan, ahh aku rindu di masuki mu Oppa. Sudah berapa tahun ya?"

"JOON SUSU NYA!"

Teriakan Seokjin terdengar, Seolhyun segera melepaskan pelukannya biarkan Namjoon berbalik.

"Kita sudah mengakhiri hubungan gelap itu, Seol. Jangan buat aku mengusir mu."

"Ck, bukankah tinggal di hotel bisa membuat leluasa bermain dengan ku?"

Namjoon tak habis pikir, ia menabrak bahu Seolhyun kasar buat wanita itu mundur beberapa langkah.

"Ck awas saja, aku akan merebut Oppa kembali." Desis Seolhyun.

Pintu kamar terbuka, Namjoon bisa lihat Seokjin yang tengah duduk bersandar dengan Seoki yang menyusu di dadanya. Sedangkan Yoongi berguling-guling di lantai menunggu susu yang Namjoon bawa.

"Yoongi, ini susumu." Ucap nya lalu ikut duduk di samping sang istri.

"Terimakasih, Dad."

Yoongi segera memasukkan ujung dot itu ke mulutnya.

Namjoon mengusap kepala Seoki lembut, lalu mengecup pelipis Seokjin. "Apa masih lama?"

"Sshh, kau tau sendiri." Desis Seokjin, dadanya benar-benar ngilu.

Kebiasaan itu sudah dilakukan semenjak si tupai melihat Daddy nya menyusu, itu juga tanpa sengaja. Namjoon lupa untuk mengunci pintu saat akan menikmati malam dengan Seokjin.

Padahal tak ada yang keluar dari puting kecil itu, namun Seoki menyukai nya.

Namjoon bisa lihat kedua mata tupai itu tertutup, bibirnya sesekali diam lalu kembali menyesap.

"Sebelah sini juga harus di sesap."

"Joon!"

Tangan Seokjin meremat surai Namjoon, pria itu melahap puting sisi yang lain yang memang sudah keras juga. Lidahnya menjilat lalu menekan puting kecil itu sebelum akhirnya menyesap keras.

"Ahh Namjoon, lepaskan! Na-nanti saja."

"Mmm sllruup.. Mm.."

Seokjin meringis, tangannya mencoba untuk mendorong kepala suaminya itu menjauh.

Cpk.

"Sayang?" Namjoon merengek, ia tatap kedua mata itu sedih.

"Nanti, aku harus menidurkan Seoki. Kau tunggu saja di kamar!"

Namjoon hanya mengangguk lemah. "Baiklah."

Setelah menidurkan bayi tupainya Seokjin berjalan keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah menidurkan bayi tupainya Seokjin berjalan keluar. "Mimpi indah, Anak-anak Mama."



Heuuhh ada pelakor guys🤨🤬

Little Hybrid (SOPE) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang