Yoongi memutar bola matanya malas, kembali menutup kaca mobil yang sebelumnya ia buka.
Sedangkan si tupai menatap bingung hamparan bunga di depannya, ketara sekali jika si manis itu kebingungan. "Issh aku tidak tahu.."
"Bunga apa yang sedang anda cari?"
Hoseok mendongak, bagaikan dalam film. Wajah pria tinggi itu di sinari mentari buat mata cokelatnya begitu kentara menghipnotis Hoseok.
Oh inikah cinta pertama nya?
Senyum lucu itu buat Hoseok terpana, bibirnya bergerak namun tak ada satupun kalimat yang Hoseok dengar.
"Tuan? Hei kau mendengar ku?" Pria itu kebingungan, ia menghela nafas lalu memegang bahu kecil itu. Buat sang empu terperanjat.
"A-ahh, hehe maaf. Jadi bunga yang cocok untuk ke pemakaman apa?" Hoseok menggaruk kecil rambut madunya, semburat merah tentu hiasi pipinya.
Pria tinggi itu mengangguk kecil, "bunga anyelir akan cocok, tidak apa-apa?"
"Iya bungkus saja!"
Hoseok menutup mulutnya, ia terlalu excited hingga suara cempreng itu keluar.
"Baik tunggu sebentar."
Pria itu kembali masuk ke dalam toko, "aneh "
"Ciee, pelanggan baru yang terpesona dengan ketampanan mu."
"Shut up, Jay!"
Lee Heesung, penjaga toko bunga itu membungkus dengan cantik bunga anyelir merah muda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terimakasih."
Setelah membayar Hoseok berlalu pergi, masuk ke dalam mobil sang kakak yang sudah menunggu.
"Liur mu hampir menetes saat menatap pria itu."
Hoseok melotot tak percaya, "yak. Tidak seperti itu!"
Yoongi menarik senyum tipis, "dia pasti risih tadi."
"Hyuung!!"
Yoongi senang sekali menjahili sang adik, ia juga memperhatikan Hoseok di dalam mobil tadi.
Kini bibir love itu maju beberapa senti, memeluk erat bunga di pelukan nya.
Mata Yoongi menelisik mencari lahan parkir, "ayo turun!"
"Ck, menyebalkan."
Mengikuti si kucing, tupai itu berjalan di belakang seperti anak ayam.
Langkah nya sedikit cepat kala sudah memasuki pemakaman, memegang ujung coat yang di gunakan Yoongi dengan erat.
Yoongi yang melihat nya kembali tersenyum, "awas nanti ada yang menarik mu ke dalam makam." Bisiknya kecil.
"Ihh, Hyung tidak lucu!"
Hoseok semakin merapatkan dirinya, meraih tangan Yoongi untuk di gandeng. Sejujurnya ia paling takut hantu.
Tiba di makan yang mereka tuju, Hoseok simpan bunga itu tepat di tengah. Berjongkok lalu mengusap kecil kotoran di atas sana.
"Ma, Hyung semakin menyebalkan! Ck sudah besar tapi suka mengusili ku. Marahi saja!"
Hoseok terus mengeluh di atas makam itu, sudah 15 tahun berlalu. Kini keduanya sudah hidup mandiri.
Kematian sang Mama di depan kedua mata mereka tak pernah terlupakan.
Kini Hoseok sudah 20 tahun, bekerja sebagai guru menari juga melanjutkan usaha Seokjin, sebuah kafe yang ia rombak lebih trendy.
Begitupun Yoongi yang sudah memasuki usia 24 tahun, ia menjadi produser musik di agensi yang cukup terkenal.
Melihat Hoseok yang mulai terisak diantara ceritanya Yoongi menarik sang adik dalam pelukan.
"Sudah, nanti Mama sedih melihat mu."
"Yung, hiks.. aku rindu Mama."
Seperti itu setiap tahun nya, di hari kematian sang Mama mereka akan datang berkunjung.
Yoongi meraih tubuh Hoseok agar bangkit, menatap makam itu lama.
"Kami akan berkunjung lagi nanti, Ma. Berisitirahat lah dengan tenang."
Kini keduanya sudah memasuki mobil, Hoseok masih terisak kecil. Wajah cantik nya memerah, terutama ujung hidung lancip itu. Yoongi bergerak meraih kedua tangan kecil itu. "Masih ingin menangis?"
Hoseok menggeleng kecil, "hik.. tidak!"
"Coba sini Hyung lihat!"
Hoseok menatap sang kakak, masih dengan wajah basahnya.
"Boleh menangis, tapi jangan berlarut-larut. Oke?"
Hoseok mengangguk kecil.
Yoongi mengusap dengan pelan wajah sang adik, lalu mendekat buat Hoseok memejam kala rasakan kecupan di kedua matanya.
Ujung hidung, lalu terakhir bibir love itu tak luput dari kecupan nya.
Mereka hybrid yang tersisa, semenjak berganti nya pejabat kota. Semua hybrid di musnahkan, jadi Yoongi merasa bersyukur saat itu ia dan Hoseok sudah memasuki usia legal. Ekor mereka sudah tidak ada, begitupun telinga hybrid nya.
"Mau Hyung antar pulang?"
"Kenapa pulang? Biasanya Hyung akan mengajak ku jalan-jalan jika sudah mengunjungi Mama."
Yoongi menghela nafas, "dulu kau masih kecil, sekarang sudah besar."
"Yak!! Yuung .."
Lagi Hoseok merengek kecil.
Yoongi pun mau tak mau membawa si tupai itu berkeliling hingga sore hari.
Tbc 13-4-24
Masih dengan challenge kemarin, 40 vote aku double up. Tapi kalo masih belum nyampe. Besok Aku up kalo udah sampe 40 vote ya🤪