05

64 4 0
                                    

Aku sedang berbaring di bawah pohon rindang di belakang rumah tuan byun, tubuh ku rasa nya remuk karna perjalanan kemarin.
Ku pejamkan mata ku, menikmati semilir angin yang sayup sayup menggerayai tubuh ku hingga membuat ku mengantuk.
Namun benda kenyal dan hangat menyapa bibir ku yang membuat aku dengan segera membuka mata ku.
Ku lihat baekhyun mulai melumat bibir ku dengan sensual.
Aku menegakkan tubuh ku dan menatap lurus pada baekhyun.

"Apa yang anda lakukan nona muda.. " tukas ku.

"Aku merindukan mu park chanyeol.. "

"Merindukan ku? "

Aku lihat dia mengangguk lucu, aku tersenyum remeh di depan nya membuat nya menautkan kedua alis nya.

"Ada apa? Apa kau tak merindukan ku? "

"Maaf nona muda saya permisi ada panggilan di ponsel saya.. " bohong ku.

Aku pun pergi menjauh dari baekhyun karna rasa nya aku tak ingin lagi masuk dalam permainan nya.
Mungkin kemarin aku bermimpi terlalu tinggi hingga mudah terbuai dengan kata kata nona baekhyun, dan melupakan realita kehidupan yang sebenar nya.
Kini aku memasukki dapur dan ku lihat luhan sedang menuang sebuah minuman lemon segar yang sangat pas dengan cuaca panas saat ini.

"Hai.. Lu.. " sapa ku, luhan pun menoleh dan terkejut saat melihat berdiri tepat di belakang nya. Hal itu membuat minuman yang ada di tangan nya tumpah dan mengenai baju nya.

"Oh maaf Lu.. Aku tidak sengaja.. Aku tak bermaksud membuat mu terkejut.. " ucap ku sambil terus membersihkan baju nya yang basah karna minuman tadi.

"Ya tak apa chanyeol.. " jawab nya

Namun tiba tiba satu tamparan keras mendarat di pipi mulus luhan.

"Nona baekhyun...! " ucap ku kaget sementara ku lihat dada baekhyun naik turun dengan ritme cepat.
Ia menatap nyalang luhan yang tengah menangis.
Tanpa berkata babibu baekhyun meraih pergelangan tangan ku dan membawa ku memasukki kamar nya lalu mengunci nya rapat.

"Nona.. Kenapa anda bersikap seperti itu pada luhan? Apa salah luhan? " tanya ku pada nona ku yang membelakangi ku.
Di menoleh dan menatap ku tajam, ia mendekat pada ku dan menarik kerah baju ku hingga wajah ku menunduk tepat di wajah nya.

"Aku tak suka ada wanita yang mendekati mu, atau pun sebalik nya.. Kau hanya milik ku chanyeol.. " ucap nya penuh dengan penekanan.

"Tapi tadi.. "

"Tidak ada tapi tapian chanyeol.. Kau itu milik ku.. "

"Tidak nona, itu tidak benar... "

"Jadi maksud mu kau tak mau ku miliki setelah kau tidur dan mendesah dengan ku begitu? "

"Nona... "
Plakkkkk...!!!!

Satu tamparan mendarat di pipi ku, ku rasakan panas bercampur nyeri di sana,.
Aku mulai marah dengan apa yang di lakukan nona muda ku ini, selama ini aku diam karna aku mencintai nya dan karna dia adalah anak dari majikan ku, tapi kali ini dia sudah terlalu di ambang batas sabar ku. Aku ini laki laki, aku tak ingin di rendah kan oleh wanita sekali pun aku mencintai nya.
Aku mendorong tubuh nya hingga ia jatuh ke ranjang nya, aku mengungkung nya dan menatap mata nya tajam.

"Jangan memancing ku nona muda.. Bahkan kau bercinta dengan oh sehun dan berciuman di depan ku aku diam saja, kau pikir aku tak merasa cemburu? Kau mempermainkan aku, eoh? " ucap ku penuh dengan amarah, ku lihat dia bersmirk dan mulai mengalungkan tangan nya di leher ku.

"Aku punya alasan chanyeol... Dan kau tau aku suka saat kau cemburu pada ku.. "

"Cih... Kau munafik baekhyun! " aku pun menegakkan tubuh ku dan berdiri memunggungi nya.

cruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang