01

275 9 0
                                    


Angin dingin mengusak rambut ku, mencoba membuka setiap helai nya satu demi satu..
Aku hanya diam terpaku menatap langit malam yang amat kelam. Kemelut dunia malam mulai menyapa indera ku, namun aku nampak tak tertarik dengan dunia itu. Bagi ku ketenangan ini jauh lebih berharga dari hingar bingar di luaran sana.
Aku menghembuskan nafas berat ku, mencoba mengalah pada takdir sulit yang sedang aku alami.

"Nak, kau tak masuk? Udara semakin dingin.. Masuklah" suara seorang wanita paruh baya membuyar kan lamunan ku, aku langsung menoleh kan pandangan ku pada nya. Ia tersenyum lembut pada ku.

"Ne eomma... Sebentar lagi.. Aku masih ingin di sini.. " ia hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya, lalu masuk kembali menyisahkan aku sendiri yang kembali terlarut dengan dunia ku.

***
Pagi ini aku bangun dengan keadaan yang sama, hampa... Yah, seperti itu lah. Aku mulai merangkak turun dari ranjang ku dan bergegas membersihkan diri lalu memulai aktivitas rutin ku,, apalagi jika bukan bekerja.

Aku langkah kan kau ku dengan gontai. Aku menuju ke sebuah perumahan elit tempat ku bekerja sebagai petugas kebersihan di sana, yah gaji nya lumayan menurut ku. Tapi, yang membuat aku tidak bersemangat adalah mereka selalu memandang rendah orang seperti ku ini.

Sesampai nya aku di sana, ada satu pemandangan yang tak pernah aku temui terjadi di sana, ada seorang gadis cantik yang berkulit putih mulus, dengan senyum manis bermata sipit dan bertubuh mungil membuat indera ku terkunci.

"Siapa dia?? " tanya ku pada paman choi.

"Eoh?? Kau sudah datang? " aku hanya mengangguk sambil tersenyum menanggapi.

"Dia nona muda.. Byun baekhyun... Dia baru datang dari swiss.. Dia bersekolah di sana.. " aku hanya mengangguk anggukan kepala mendengar penjelasan paman choi,.

"Segera lah bekerja, nanti kau kena marah lagi oleh nyonya byun... " sambung paman choi memperingati. Aku pun membungkuk dan berlalu meninggalkan paman choi di pos jaga.

Aku memasuki rumah tersebut dari arah dapur belakang, mengambil alat kebersihan yang biasa ku pakai untuk membersihkan seluruh rumah ini, mulai dari membersihkan taman, membersihkan beberapa kamar yang tak bisa dilakukan oleh para maid wanita di rumah ini, dan lain nya.

"Yak park chanyeol,,, apa kau terlambat lagi? ".aku sedikit kaget mendengar suara cempreng itu namun kemudian aku mengabaikan nya.

" tck.. Kau ini miskin saja sombong sekali... "Sambung nya lagi dengan nada kesal. Lagi lagi aku mengabaikan nya

" haishhhh... Kau ini...! Baiklah kau tadi di panggil oleh nyonya besar! Anak nya datang.. Jadi kau di minta untuk mengangkat koper koper itu ke kamar nona muda.. "

"Baiklah... Aku akan segera kesana" jawab ku singkat lalu pergi meninggalkan perempuan itu yang masih menatap ku kesal.

"Untung dia tampan kalau tidak akan ku congkel mata besar nya itu.. Haisssshhh!!! " gerutu luhan saat melihat aku berjalan menjauh dari hadapan nya. Ya, gadis itu adalah luhan, Xi luhan dia adalah salah satu maid yang selalu menggoda ku dengan cara apapun itu. Terkadang membuat ku sangat kesal. Tapi, tak jarang jugga dia terlihat sangat baik dan manis.

Aku berjalan mendekati tuan dan nyonya byun di ruang keluarga, mereka nampak bahagia dengan kedatangan putri mereka BYUN BAEKHYUN gadis jelita yang mampu membuat mata ku hanya tefokus pada nya.

"Chanyeol... Kemari lah.. " itu tuan byun yang bersuara, ia adalah satu satu nya orang di rumah ini yang memiliki sikap lembut kepada ku.
Aku pun berjalan mendekati nya, mata indah itu memandang ku. Bibirnya tertarik keatas, membentuk sebuah lengkungan indah yang membuat kinerja jantung ini bekerja berkali kali lipat.

cruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang