09

54 4 0
                                    

Baekhyun memijit pelipis nya dan memegangi perut nya yang terasa sedikit mual.
Sehun baru saja keluar dari ruangan nya karna harus menghadiri rapat penting dengan salah satu mitra kerja nya.
Sebelum sehun pergi keadaan baekhyun baik baik saja, tak ada mual dan juga pening yang melanda. Namun saat aroma sehun tak ada baekhyun begitu tersiksa.

"Kenapa dengan ku sebenarnya..? " lirih baekhyun dengan mata yang terpejam.
Ia bahkan tak berani membuka mata nya barang sebentar, ia takut saat ia membuka mata ia akan segera muntah dan kembali tak berdaya.

1 jam berlalu, sehun kini sudah selesai dengan rapat nya dan berencana ingin segera kembali ke ruangan nya melihat keadaan baekhyun. Jujur sedari tadi ia begitu cemas akan baekhyun, ia tak bisa fokus sama sekali.

"Semoga dia baik baik saja.. " gumam nya sambil mempercepat langkah nya.

Sehun membuka pintu ruangan nya, dan melihat sosok baekhyun yang tertidur di sofa ruang kerja nya.
Sehun tersenyum lalu berjalan mendekat kearah baekhyun.
Ia berjongkok lalu membelai pipi baekhyun yang pucat itu.

"Baek... Bangun aku sudah datang.. "
Baekhyun diam dan tak menyahut sama sekali, ini terlalu tenang..

"Baek...? " sehun sedikit mengguncang tubuh baekhyun agar baekhyun bangun namun nihil.
Sehun semakin panik ketika baekhyun tak kunjung membuka mata nya. Ia langsung menggendong tubuh kekasih nya itu dan membawa nya ke mobil nya.

"Soomi-ssi... Kosong kan jadwal ku setelah ini, aku harus membawa baekhyun kerumah sakit.. " seru sehun pada Jung soomi sekertarisnya. Belum sempat soomi menjawab sehun sudah melesat pergi dari hadapan soomi.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit sehun nampak begitu gelisah. Ia takut terjadi hal hal yang buruk pada kekasih nya. Ia menyesal sudah menuruti kemauan baekhyun untuk ikut bersama nya tadi padahal ia tau baekhyun masih dalam keadaan yang lemah.

Sesampainya di rumah sakit, sehun langsung meletakkan baekhyun di brangkar dan berteriak memanggil dokter untuk memeriksa baekhyun.
Dokter beserta perawat pun datang dan langsung memeriksa keadaan baekhyun dan menyuruh sehun menunggu di luar ruangan.

Sehun berjalan mondar mandir tak karuan. Ia mengusak rambut nya dengan sedikit kasar.

"Keluarga dari pasien Byun baekhyun? " seru seorang perawat membuat sehun mendongakkan kepala nya.

"Ya saya kekasih nya.. " jawab sehun cepat.

"Mari ikut saya.. "

Dengan cepat sehun berjalan mengikuti perawat wanita tersebut ke sebuah ruangan yang membuat sehun menautkan kedua alis nya.

"Silahkan duduk tuan.. " suara lembut itu mengintruksi sehun untuk duduk di depan nya.
Dokter tersebut tersenyum lebar ketika sehun sudah mendudukan diri nya pas di hadapan dokter itu.

"Kekasih saya sakit apa dokter?? " tanya sehun masih begitu cemas.

"Kekasih anda tidak sakit tuan Oh... "

"Lalu? Kenapa ia sangat pucat bahkan tak sadarkan diri begini dokter.. "

Dokter itu kembali tersenyum, "nyonya byun baekhyun tidak sakit tuan,... Itu hal biasa dialami oleh wanita yang sedang mengandung di Trisemester pertama,.. " jelas dokter itu yang membuat sehun menganga tak percaya.

"Ma-maksud dokter??? "

"Nyonya baekhyun hamil tuan.. Dan kandungan nya baru berusia 5minggu,.."

"Hamil???? 5 minggu..?? "

"Ya tuan.. Selamat ya.. Tolong di jaga dengan baik.. Pantau terus asupan makanan nya.. Dan hindari hal hal yang membuat nya strees atau membahayakan janin dan kesehatan nya.. "

cruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang