10

47 4 0
                                    


Sehun memasuki kamar baekhyun dan langsung memeluk baekhyun yang terbaring di ranjang. Menyadari kehadiran sehun, baekhyun membalik tubuh nya lalu mendusal di dada sehun seperti biasanya.

"Hiks.. Apa aku memang terlihat seperti jalang,, hiks... Hiks.. Maafkan aku sehun.. Hiks.. " baekhyun menangis di pelukan sehun.

"Sssstttt... Sudah ya jangan terlalu di pikirkan.. Aku tak pernah menganggap mu seperti itu sayang... "

"Maafkan aku.. Hiks... "

Sehun dengan sabar mengelus punggung baekhyun sampai baekhyun terlelap karna lelah menangis.

***

"Samchon.. Aku berencana ingin segera menikahi baekhyun samchon.. "

"Kau yakin??? "

Sehun hanya mengangguk lalu menyesap kopi yang tadi luhan suguh kan untuk nya dan tuan byun.

"Bagaimana jika itu anak pria lain? "

Sehun diam, ia tampak menimbang nimbang pertanyaan itu.
Ia menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi dan beralih menatap ku yang sedang mengelap permukaan mobil milik tuan byun.

"Aku yakin itu anak ku samchon... Baekhyun yang menjanjikan itu pada ku.. "

"Yah.. Kita tak pernah tau hun.. Semua orang pasti pernah berbuat salah, bukan aku tak menyetujui keputusan mu, aku hanya takut kau akan menyakiti hati anak ku di kemudian hari.. "

Sehun menghela nafas nya pelan namun tak mengalihkan tatapan nya dari ku.

"Jika pun itu anak orang lain, aku akan menerima nya karna aku mencintai baekhyun jauh lebih dulu sebelum bayi di kandungan baekhyun itu ada... Dan samchon tau itu.. "

"Jangan menyakiti diri mu lebih dalam lagi hun.. Kau dan aku tau bagaimana baekhyun.. "

"Aku tak apa samchon.. Aku yakin baekhyun telah berubah.. "

"Baiklah aku akan menghargai apapun keputusan mu, minta lah pada ayah dan ibu datang melamar baekhyun.. "

"Baik samchon.. "

Aku mereka kain lap yang ku pegang, bukan aku tak mendengar percakapan kedua orang berbeda usia itu, tapi aku hanya menutupi kepedihan ju dengan pura pura tak mengetahui nya.
Apakah aku harus kehilangan cinta ku???
Secepat ini???
Oh hati ku... Berhentilah berdenyut nyeri...
Aku menatap bayangan ku lewat kaca mobil yang ada di depan ku..
Menatap betapa kejam nya seorang byun baekhyun terhadap ku..
Mengatakan cinta, membuat ku luluh lalu dengan seenak hati menghempas kan ku..

***

Sebuah malam mendadak menjadi kelabu saat aku melihat jemari wanita yang aku cintai di sematkan cincin oleh pria lain.
Hati ku begitu pilu..
Ingin rasa nya aku berlari pergi membawa wanita itu dari tempat nya berpijak saat itu, tapi wanita itu bahkan enggan menatap kearah ku..
Tuhan... Mengapa kau mengirimkan cinta pada ku padahal cinta itu hanya menumbuhkan duri yang siap melukai ku kapan pun jantung ku berdetak..
Apakah orang miskin seperti ku memang tak berhak memimpikan cinta seperti mereka orang orang yang berkuasa???

Ku pandangi rumah kecil ku dari kejauhan, bahkan rumah ku hanya sebesar kamar yang ia tempati mana mungkin bisa aku bersanding layak dengan nya..

"Kau bodoh chanyeol"
Aku merutuki diri ku karna bodoh tlah memimpikan hal mustahil..
Berharap ia mengandung anak ku? Hahahah...
Pil pencegah kehamilan? Hahahah.. Pantas selama 2 tahun aku tak pernah mendengar kabar ia hamil.. Padahal kami sering melakukan nya..

"Huuuffffttt... " nafas itu kasar itu kembali ku hembuskan.
Aku menyugar rambutku dengan kasar.

"Chan.. Ada apa? " satu suara lembut milik sahabat ku tiba tiba terdengar di samping ku, aku menoleh pada nya.
Ku lihat dia datang dengan membawa sekotak makanan.
Dia selalu begitu, selalu membawa makanan yang ia masak untuk ku. Alasan nya adalah agar aku tak melewatkan makan ku. Dan makanan yang ia buat tak pernah mengecewakan, selalu lezat.
Tapi kali ini aku seakan tak terbuai sedikit pun oleh Aroma masakan nya.

cruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang