08

63 3 0
                                    


Baekhyun membuka mata nya dan mendapati sehun masih terlelap sambil memeluk nya.
Ia usap bibir sehun dengan ibu jari milik nya. Seulas senyum terbentuk indah di wajah nya.
Entah kenapa beberapa minggu belakangan ini ia selalu merindukan pria yang mendekap nya  saat ini, dan yang lebih mengheran kan lagi saat ia dekat dengan lelaki lain pasti akan timbul gejolak dalam perut nya yang membuat ia memuntahkan isi perut nya sama seperti saat ia bersama chanyeol tadi.
Seakan tubuh nya enggan jika itu bukan pria oh ini.
Itu maka nya selama sehun pergi keluar negeri beberapa minggu kemarin ia tak pernah sedikitpun mencoba menggoda atau melakukan pendekatan lebih pada chanyeol.
Seluruh hari nya ia pakai untuk merindukan kekasih nya dan mengirim beribu pesan pada sehun walau pun tak pernah sekali pun di balas oleh sehun, karna ia terlalu sibuk menangani urusan di kantor ayah nya yang sedang dalam masa sulit.

Baekhyun kembali mendusal pada dada sehun dan menghirup aroma sehun dalam.
Ia seakan candu akan bau itu.

"Apa bau ku seenak itu sayang?? " sehun berujar dengan suara sedikit parau, tidur nya terusik oleh aktifitas yang di lakukan baekhyun.

Baekhyun mendongak, kemudian tersenyum dan mengangguk.
Sehun mengelus kepala baekhyun, dan mencium dahi baekhyun, membuat rona merah di pipi pucat baekhyun.

"Saranghae byun baekhyun... "

"Nado saranghae sehun... Sangat... "
Baekhyun menutup kedua mata nya saat sehun melabuhkan sebuah lumatan pada bibir nya. Hanya lumatan yang menyalurkan sebuah perasaan cinta, tak ada nafsu di sana.
Sehun melepas lumatan nya dan tersenyum simpul.

"Kita kedokter ya baek.. Wajah mu pucat sekali.. "

"Tidak mau... Aku benci rumah sakit hun.. "

"Tapi aku khawatir sayang.. "

"Asal kau di sini aku tak apa sehun.. Aku hanya merindukan mu dengan sangat... "
Baekhyun kembali mengeratkan pelukan nya pada kekasih nya itu.

Pintu kamar baekhyun aku ketika beberapa kali, aku di mintai tolong luhan untuk mengantarkan makan malam baekhyun.
Tak butuh waktu lama pintu kamar tersebut di buka oleh sehun, lelaki yang sedari tadi siang betah berada di kamar baekhyun.

"Ada apa? " tanya nya ketus pada ku yang membuat hati ku kesal bukan kepalang.
Apa dia tidak bisa sedikit berkata lembut pada seseorang.
"Kenapa diam?" tanya nya lagi masih dengan nada bicara yang sama.

"Aaa.. Maaf tuan muda, saya di minta untuk mengantar kan makan malam untuk nona baekhyun.. " jawab ku

"Masuklah.. "

Ia membuka pintu sedikit lebar agar aku bisa masuk kedalam kamar baekhyun, aku segera masuk kedalam dan berjalan menuju nakas yang ada di dekat tempat dimana baekhyun tertidur. Aku segera meletakan nampan yang ku bawa di nakas itu sambil melirik ke arah baekhyun yang masih terlelap.

"Manis.. Dan cantik.. " batin ku.
Ku lihat ia masih memakai pakaian yang sama seperti tadi siang itu tanda nya mereka tak melakukan apapun di kamar ini. Aku bernafas lega, ternyata pikiran ku tadi adalah salah besar. Ku pikir mereka melakukan adegan panas sepanjang siang tadi karena se penglihatan ku mereka saling bercumbu.

"Sudah??? " suara sehun memecahkan lamunan ku. Aku menoleh pada nya dan mendapati ia sedang menatap tajam diri ku.

"Jika sudah pergi lah.. "

"Baik.. Saya permisi tuan muda.. " ucap ku kemudian berjalan keluar dari kamar baekhyun. Sebelum benar benar meninggalkan kamar itu aku menyempatkan diri untuk melihat kearah baekhyun lagi memotret wajah tidur nya menggunakan kedua mata ku.

"Apa yang kau lihat chanyeol? " si pria menyebalkan itu bersuara lagi.

"Menurut mu apa? " sahut ku balik bertanya dengan nada sedikit geram.

cruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang