16

60 3 1
                                    


Aku berdiri menatap hamparan pantai jeju pagi ini. Aku sedang mengambil beberapa sample produk untuk keperluan cafe yang aku buka beberapa hari yang lalu setelah aku resmi hengkang dari keluarga byun.

Tanpa sengaja aku melihat sesosok wanita yang sangat familiar sedang duduk di pinggiran pantai sedang tersenyum bahagia sambil mengelus perut nya yang sudah terlihat membuncit.
Sungguh aku sangat merindukan wanita itu sekarang.
Dari arah kejauhan ku lihat lelaki pucat susu datang membawa mantel tebal yang bisa ku tebak akan ia gunakan untuk menutupi tubuh wanita itu agar tak kedinginan.
Aku tersenyum pahit, hati ku lagi lagi merasa nyeri, ternyata keputusan ku kepantai untuk menghilangkan kepenatan ku malah berujung bertambah sakit begini.

Saat mereka beranjak meninggalkan pantai entah kenapa otak ku malah meminta ku untuk mengikuti mereka hingga mereka sampai ke tempat mereka menginap.

Setelah memastikan mereka masuk kekamar mereka, aku berniat pergi dari tempat itu.
Sepanjang jalan menuju ke penginapan ku, aku selalu terbayang bagaimana wanita yang ku cintai itu tersenyum dan bermanja pada pria Oh itu.
Ada rasa iri di sini di hati ku, andai saja Tuhan memberiku kesempatan memiliki wanita itu, bahkan aku tak peduli anak siapa yang ada di dalam kandungan nya itu asal dia ku miliki.
Bodoh bukan...
Ya..
Terkadang jatuh cinta memang bisa membuat seseorang menjadi bodoh..

***

"Bagaimana liburan kalian, hun???? " tanya nyonya byun sekembali nya sehun dan baekhyun ke mansion baekhyun.

"Sangat menyenangkan imo... " jawab sehun dengan penuh semangat, berbeda dengan baekhyun yang terlihat sangat kelelahan.

"Sebaiknya kau bawa baekhyun kekamar nya, hun.. Seperti nya ia lelah... " ucap tuan byun ketika melihat anak nya bersandar di lengan sehun dengan lesu. Sehun melirik kearah baekhyun lalu tersenyum kecil.

"Baiklah samchon... Kalau begitu kami kekamar dulu ne.. "

Tuan dan nyonya byun mengangguk lalu tersenyum, tuan byun bersyukur sehun memperlakukan puteri semata wayang nya dengan baik dan penuh kasih sayang.

"Kau lihat, mereka itu sangat serasi bukan... " ucap nyonya byun yang masih memandang kedua pasangan muda yang berjalan menjauh dari mereka.

"Ya kau benar.. " sahut tuan byun setuju dengan ucapan sangat isteri.

Sehun merebahkan tubuh baekhyun di ranjang dengan pelan, menarik selimut untuk menutupi tubuh baekhyun.
Ia menarik simpul di kedua ujung bibir nya lalu membubuhkan kecupan singkat di dahi baekhyun.

"Istirahat lah sayang.. Aku akan mempersiapkan keperluan ku untuk perjalanan besok... " lirih sehun

Secepat mungkin baekhyun mencekal lengan sehun yang akan beranjak dari ranjang, membuat sehun segera menoleh kearah baekhyun.

"Ada apa??? " tanya sehun

"Jangan pergi, ku mohon... "

"Baek... Kita pernah membahas ini sebelum nya bukan??? "

"Tapi daddy... Aku sering bermimpi buruk saat daddy pergi.. "

"Mimpi itu hanya bunga tidur sayang... Jangan terlalu di pikirkan eum.. "

"Tetap saja aku tak ingin daddy pergi... Atau aku ikut saja? Bagaimana??? "

"Oh ayolah baek...aku tak ingin kau kelelahan jika kau ikut.. Karna setelah perjalanan bisnis ini kita akan langsung menikah, aku tak mau kau lelah dan berakibat buruk pada kesehatan mu dan berefek pada anak kita sayang... "

"Sehun daddy..... "

"Aku janji pada mu aku akan baik baik saja sayang... "

"Janji...? "

cruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang