29

36 4 1
                                    

Aku mendorong kursi roda baekhyun memasuki cafe setelah lebih dulu mengantar minguk ke sekolah playgroup nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mendorong kursi roda baekhyun memasuki cafe setelah lebih dulu mengantar minguk ke sekolah playgroup nya.

"Eoh.. Baekhyun? Apa kabar? " sapa kyungsoo saat kami memasuki cafe.
Ia tersenyum dan menghampiri baekhyun, mereka sedikit mengobrol hingga akhir nya yejin datang dan berhasil membuat mimik wajah baekhyun terlihat kesal dan bersungut.

"Dia masih bekerja di sini Chan? " cicit nya kecil.

Aku mengangguk ragu, aku tau baekhyun pasti tak menyukai hal ini. Jadi aku memutuskan untuk mendorong kursi roda baekhyun menuju meja tempat aku mengolah kopi.

"Jika kau bosan kau bilang pada ku ne.. "Ucap ku selembut mungkin pada baekhyun.

" ya.. Lagi pula aku bisa mendorong kursi roda ku sendiri Chan.. "Sahut nya sarkas.

Ah, moody nya hancur sepagi ini.
Aku hanya tersenyum pahit melihat sikap angkuh nya ini lagi.
Lagipun aku heran, kenapa ia sangat tidak menyukai yejin, setau ku yejin tidak pernah melakukan kesalahan apapun pada baekhyun.

Para pelanggan sudah terlihat sepi, mungkin itu di karna kan jam tutup kami sudah tinggal beberapa menit lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para pelanggan sudah terlihat sepi, mungkin itu di karna kan jam tutup kami sudah tinggal beberapa menit lagi. Aku memutuskan untuk kehalaman belakang untuk menghilangkan penat setelah berdiri seharian membuat kopi.

Aku menyandarkan kepala ku ke dinding cafe, seharian ini aku tak bisa fokus bekerja karna baekhyun. Ia terus menatap ku sinis apalagi saat aku berdekatan dengan yejin, hah... Sebenarnya ada apa??
Tidak mungkin kan dia cemburu, dia kan masih mencintai sehun..

Hah... Ku hela nafas panjang ku.

" lelah Chan? "Tiba tiba yejin datang dengan membawa segelas teh melati yang harum nya begitu menenangkan.
Ia meletakkan nya di meja yang ada di samping ku, dan terduduk di kursi kosong di samping nya.

" bisa bicara sebentar Chan? "

Aku mengangguk.

"Chan.. Bisa kah kau melihat ke arah ku sedikit saja? "

cruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang