Bab 12

986 22 0
                                    

"Nggih umi ada apa?" tanya Mahreen.

"Kamu bisa masak nduk?" tanya umi Alimah.

"Bisa umi ada apa ya memangnya umi?" tanya Mahreen penasaran.

"Besok sore bantuin umi masak ya," ucap umi Alimah.

"Emangnya ada acara apa umi?" tanya Mahreen.

"Ndak ada nduk cuma mau menyiapkan makan malam sekalian kamu makan malam di ndalem ya nduk,"

"Eh nggak usah umi Mahreen bisa bantuin masak aja sudah cukup ndak perlu makan di ndalem lagian bisa makan bareng Adiba sama Aina Mahreen ndak enak saja umi," tolak Mahreen halus.

"Ndak papa nduk seperti sama siapa saja toh jangan segan-segan ndak gigit kok," umi Alimah memberikan sedikit candaan agar mengurangi rasa canggungnya.

Mahreen nampak berfikir sejenak dia takut akan di fikir aneh-aneh oleh santri di sini fikirnya.

"Kalo kamu segan ajak saja Adiba dan Aina ya nduk," hati Mahreen lega mendengarnya.

"Nggih umi siap yo wes Mahreen balik ke asrama dulu ya umi assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," setelah kepergian Mahreen umi Alimah masuk ke ndalem karena sudah malam.

Di asrama

_"Kenapa umi milih aku buat bantuin masak ya padahal kan mbak ndalem ada? Tapi ya udah deh positif thinking aja"_ batin Mahreen.

"Reen!" panggil seseorang tidak ada sahutan dari Mahreen gadis itu menoel bahu Mahreen.

"Astaghfirullah!" Mahreen melihat ke arah seseorang yang menoel dirinya terlihat Adiba duduk di sampingnya.

"Kenapa Diba?" tanya Mahreen bingung.

"Ndak papa sih Reen soalnya tadi aku panggil kamu gak nyaut mikirin apa?" tanya Adiba.

"Ndak ada Diba tadi aku di amanahin umi aku kamu sama Aina buat ke ndalem besok sore bantuin umi masak buat makan malam orang ndalem," ucap Mahreen.

"Owalah gitu toh nggih besok sore kita kesana," ucap Adiba.

"Kalian ngomongin apa kayaknya asyik banget gak ngajak-ngajak aku lagi," ucap Aina.

"Lagian kamu kemana tadi?" tanya Mahreen.

"Hehe aku tadi ke kamar mandi," ucap Aina menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hm."

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Sebagian santri sudah tidur lebih dahulu sebagian masih ada yang mengobrol.

"Batas waktu kalian jam sebelas malam jangan ada lagi yang di luar kalo sampai ada yang di luar siap-siap untuk di takzir," ucap pengurus keamanannya santriwati.

"Udah yuk ke dalem aja nanti di marahin lagi sama pengurus keamanannya," ajak Mahreen.

"Ya udah ayo," ucap Aina mereka bertiga pun masuk ke dalam.

"Eh sebelum masuk wudhu dulu setelah itu baca al mulk baru tidur," ucap Adiba.

"Ya udah deh," mereka pun ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Setelah selesai mengambil air wudhu mereka kembali ke asrama.

Mereka pun mulai membaca al mulk tak lupa dengan amalan lainnya setelah semua di rasa selesai akhirnya mereka memutuskan untuk tidur mengingat besok harus mengaji lagi.

******

Jam menunjukkan pukul 03.30 WIB. Mahreen terbangun dari tidurnya dia berinisiatif untuk membangunkan kedua sahabatnya itu.

"Adiba bangun Dib tahajud dulu yuk," tak menunggu berapa lama Adiba terbangun.

"Udah jam berapa Reen?" tanya Adiba.

"Jam 03.30 kita tahajud bareng-bareng," ucap Mahreen Adiba mengangguk kemudian Mahreen berlalu membangunkan Aina yang masih tertidur.

"Ai Aina," Mahreen terus membangunkan Aina.

"Susah banget bangunin Aina," ucap Mahreen.

LENTERA PESANTREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang