Bab 39

668 13 0
                                    

"Assalamualaikum,"

"Siapa Zam?"

"Gak tau bang sebentar Azzam cek dulu," Azzam pun berjalan ke ruang tamu melihat seorang perempuan sedang berdiri di ambang pintu tersenyum ke arah Azzam.

"Waalaikumsalam,"

"Hai Zam," sapa perempuan itu dia bernama Zahwa.

"Umi sama abah mana?" tanya Zahwa.

"Ada sebentar Azzam panggilkan dulu," Azzam mencari kedua orang tuanya setelah menemukan kedua orang tuanya abah Raidan menghampiri Zahwa begitu juga dengan umi Alimah sedangkan Azzam kembali menemui istrinya.

"Siapa mas?" tanya Mahreen.

"Zahwa sayang," jawab Azzam sedangkan Mahreen hanya ber oh ria.

"Kamu kenal Zam?" tanya Zidan.

"Dia itu sahabat masa kecilnya mas Azzam bang iya kan mas?" sela Mahreen.

"Eh iya bang bener kata Mahreen,"

"Oh begitu pantes aja kenal," ucap Zidan.

"Ya udah abang balik ke asrama dulu ya dek di jaga kandungannya kapan-kapan lagi abang ke sini," ucap Zidan.

"Siap abang," ucap Mahreen memberikan hormat kepada abangnya.

"Zam hati-hati dengan perempuan itu jangan sampai dia jadi perusak rumah tangga kalian kalo sampai kamu tergoda dengan perempuan itu jangan harap bisa abang maafkan abang pergi dulu assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Setelah kepergian Zidan Mahreen berlalu pergi meninggalkan Azzam tanpa berkata sedikit pun.

"Sayang mau kemana?" tanya Azzam.

"Kamar," jawabnya singkat Azzam hanya menghela nafas panjang.

Azzam ke ruang tamu melihat Zahwa yang sudah tidak ada di ruang tamu.

******

Mahreen merasa bosan berada di dalam kamar dia pun berinisiatif untuk ke asrama menemui kedua sahabatnya.

Kini Mahreen sudah berada di dalam asrama.

"Gak terasa ya usia kandungan kamu udah masuk empat bulan Reen gak sabar banget aku mau liat keponakan aku yang tampan ini," ucap Adiba mengelus perut Mahreen.

"Hehe sabar ya nanti juga dia lahir ke dunia ini," ucap Mahreen.

"Udah siapin nama buat baby boy Reen?" tanya Aina.

"Belum sih Ai nanti saja lagian dia masih lama lahirnya," jawab Mahreen.

"Eh iya aku lupa katanya ada santriwati baru loh Reen kalo gak salah namanya Zahwa dia di asrama Siti Hafsah," ucap Adiba.

"Beneran?" tanya Mahreen pura-pura terkejut dia sebenarnya sudah tahu hanya saja tidak ingin kedua sahabatnya tau siapa Zahwa sebenarnya.

"Iya aku beneran Reen katanya pindahan dari pesantren Al Falah di semarang sana," jawab Adiba.

"Owalah gitu toh," ucap Mahreen.

"Eh Reen kapan-kapan kita jajan di kantin koperasi yuk udah lama banget nih gak jajan bareng di sana," ucap Aina.

"Boleh aja sih ya udah aku pulang ke ndalem dulu ya gak enak sama mas Azzam nanti dia kelamaan nungguin aku," ucap Mahreen.

"Iya sih yang udah punya suami bisa bucin-bucin terus nih," ledek Aina.

"Hehe tau aja ya udah bye assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Mahreen pun keluar dari asrama Siti Fatimah saat berjalan menuju ke ndalem Mahreen berpas-pasan dengan seorang wanita cantik dia adalah Zahwa.

"Assalamualaikum," sapa Zahwa.

"Waalaikumsalam," balas Mahreen.

"Kamu siapa namanya?" tanya Zahwa.

"Mahreen,"

"Oh begitu kenalin aku Zahwa santriwati baru," ucap Zahwa.

"Salam kenal Ning Zahwa," ucap Mahreen.

"Kok kamu tau kalo aku Ning?" tanya Zahwa heran.

"Karena banyak santriwati di sini bilang katanya kamu itu Ning," jawab Mahreen.

"Owalah gitu,"

"Eh iya aku mau tanya sama kamu boleh Reen?" tanya Zahwa.

"Boleh," jawab Mahreen.

"Kamu tau gak Azzam suka sama siapa?" tanya Zahwa.

"Gus Azzam aku kurang tau sih ning kenapa ndak tanya Gus Azzam langsung biar tau," ucap Mahreen.

"Azzam selalu di dalam jadi aku susah mau ketemu dia," ucap Zahwa.

"Oh gitu aku ingetin buat hati-hati saja Ning," ucap Mahreen

LENTERA PESANTREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang