"Sini biar aku bangunin dia," Adiba kini membantu Mahreen membangunkan Aina yang masih tertidur pulas.
"Samiallahuliman hamidah," ucap Adiba.
"Allahu akbar," Aina terbangun dari tidurnya.
"Eh udah shubuh ya aduh aku telat," Aina lari terbirit-birit ke kamar mandi tanpa memperdulikan kedua sahabatnya.
"Eh mau kemana Ai?" teriak Adiba.
Mereka berdua mentertawakan Aina yang lari tunggang langgang ke kamar mandi akibat terkejut.
"Bagus juga ide kamu Diba bangunin Aina," ucap Mahreen.
"Dia harus di gituin Reen soalnya tidurnya aja kayak kebo," ucap Adiba.
"Ada-ada saja tingkah kalian yang bikin aku ketawa ya udah yuk susulin Aina kasian dia sendirian," Adiba mengangguk kemudian berjalan beriringan dengan Mahreen ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Setelah selesai mengambil air wudhu mereka ke masjid bersama-sama untuk melaksanakan sholat tahajud bersama.
Setelah selesai melaksanakan sholat tahajud di sambung dengan membaca al-qu'ran menunggu adzan shubuh berkumandang.
"Aku pikir tadi udah pada sholat shubuh rupanya sholat tahajud ah kalian ini ngagetin aku aja," ucap Aina cemberut.
"Hehe lagian kamu sih tidur kayak kebo susah banget buat di bangunin," ucap Adiba.
"Hm."
Adzan shubuh pun berkumandang setelah itu melaksanakan sholat shubuh berjama'ah.
Selepas sholat shubuh semua santri mengikuti tahfidz pagi.
Jam menunjukkan pukul 06.00 WIB. Semua santri kembali ke asramanya masing-masing.
******
Sore harinya sesuai dengan permintaan umi Alimah semalam Adiba, Mahreen, dan Aina membantu masak menu malam ini adalah sambal telur, oseng tempe, tak lupa ayam semur dan lalapan menjadi menu malam ini.Harum yang menyeruak dari dapur membuat siapapun yang mencium baunya pun perutnya akan merasa lapar.
Setelah di rasa semua pekerjaan telah selesai Mahreen, Adiba, dan Aina berpamitan untuk melaksanakan sholat maghrib berjama'ah.
"Kami pamit dulu umi mau sholat maghrib dulu," ucap Mahreen.
"Nggih silahkan nanti abis sholat jam makan malam kalian ke ndalem ya kita makan bareng-bareng sayang loh udah masak yang banyak," ucap umi Alimah.
"Nggih umi assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam," setelah kepergian mereka umi Alimah pun melaksanakan sholat maghrib.
******
Setelah sholat maghrib selesai para santri kembali ke asrama untuk makan malam.
Adiba, Mahreen, dan Aina pun ke ndalem sesuai permintaan umi Alimah.
"Assalamualaikum," sapa mereka bertiga.
"Waalaikumsalam," jawab orang yang ada di ndalem.
"Mari masuk nduk kita makan bersama," mereka bertiga pun mengangguk mengikuti umi Alimah dari belakang.
"Tapi abah sama Gus Azzam belum ada umi ndak enak kalo duluan," ucap Mahreen.
"Tuh mereka," mereka bertiga melihat ke arah belakang nampak Gus Azzam, abah Raidan, Zidan, dan Alfares masuk ke dalam.
"Ayo duduk semua," ucap umi Alimah.
Mereka pun mengambil posisi duduk masing-masing abah Raidan duduk bersebelahan dengan umi Alimah Gus Azzam berhadapan dengan Mahreen Zidan berhadapan dengan Adiba dan Alfares berhadapan dengan Aina mereka menikmati makan malam.
"Ma Syaa Allah siapa yang masak ini enak banget," puji abah Raidan.
"Mahreen Adiba dan Aina bah tadi mereka bantuin umi masak," sahut umi Alimah.
"Udah pas jadi istri beruntung banget nanti yang dapet jadi suami mereka ya bah?" tanya umi Alimah.
"Nggih umi Mahreen sama Azzam Ustadz Zidan dengan Adiba dan Ustadz Alfares dengan Aina," ucap abah Raidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA PESANTREN
Teen FictionCinta ? Allah selalu mempunyai cara untuk mempertemukan seseorang terkadang apa yang kita rencanakan belum tentu terjadi seperti kisah seorang gadis cantik bernama Mahreen Shafana Almayra tiba-tiba di khitbah oleh seorang Gus tampan di pesantren Al...