part 3

12.7K 844 34
                                    

Vote sebelum baca🙌🏻
bantu share juga yaa biar rame

Happy Reading

*
*
*

Gista mengerjapkan matanya, ia bangun sedikit telat Hari ini. tapi tak masalah karena ini hari weekend.

ia beranjak menuju kamar mandi, lalu setelah selesai ia keluar menuju dapur untuk membuat sarapan.

saat baru menutup pintu kamar, Gista tersadar tak ada Rakha. biasanya pria itu tengah nonton televisi atau bermain ponsel di sofa. kemana suaminya?

ah, mungkin ia masih dikamar. akhirnya Gista memutuskan untuk ke dapur saja dan mulai memasak.

Gista masak tak lama, karena waktu sudah menuju siang ia hanya membuat nasi goreng saja. ia kembali bertanya-tanya lagi akan suaminya itu. dari tadi tak kunjung keluar kamar.

"Rakha kemana? tumben banget belum keluar kamar." gumam Gista setelah meletakkan nasi goreng di meja makan.

akhirnya ia meniatkan diri untuk ke kamar Rakha. takut terjadi apa-apa karena sekali suara Rakha pun tak terdengar.

tok tok tok

"Rakha," panggil Gista sambil mengetuk pintu. tetapi Rakha tak membuka nya.

"kemana sih"

"Rakha, gua izin buka pintu ya?" ucap Gista. lagi-lagi tak ada sahutan. ia menghela nafas pendek lalu membuka nya.

saat dibuka, ia dibuat heran dengan Rakha yang masih terbaring di kasurnya dengan mata terpejam.

"tumben banget, samperin aja kali ya?" Gista sedikit ragu untuk menghampiri Rakha. Takut. ya, takut Rakha menjebak nya seperti kejadian malam itu.

dengan perasaan percaya diri, akhirnya ia melangkah perlahan menghampiri Rakha.

"Rakha.. bangun" panggil Gista.

karena masih belum terbangun, Gista membangunkan kembali Rakha. tapi kali ini sambil menepuk-nepuk pipinya. ia dibuat terkejut ketika memegang pipi Rakha yang hangat. pria itu demam?

"Rakha? lo sakit?" Seketika Gista panik. ia mencoba membangunkan Rakha.

Rakha perlahan membuka matanya, pertama yang ia lihat sudah pasti istrinya.

"Gista.." lirih Rakha

"lo sakit? kenapa gak bilang?"

"s-sakit?" bahkan Rakha pun tak menyadari jika dirinya sakit. tetapi ia merasa tubuhnya lemas.

"Rakha lagi sakit, masa iya makan nasi goreng. haduh.. jam segini mana ada yang masih jualan bubur. pasti udah pada lewat dari pagi" gumam Gista.

"tunggu sebentar" ucap Gista lalu keluar kamar Rakha dan menuju dapur.

ia membuka wadah beras lalu mengambil sesuai takaran. ya, dia akan membuatkan bubur untuk Rakha.

tak butuh waktu terlalu lama, bubur pun jadi. Gista menuangkan nya ke mangkuk lalu tak lupa mengambil minum air hangat, juga membawa kompresan untuk Rakha.

ia menaikki tangga perlahan, takut jika tumpah. setelah sampai di kamar Rakha kembali, Gista menaruh nya ke nakas dekat kasur. lalu ia mengambil handuk untuk kompres, dicelupkan, di perat, dan ditaruh ke kening Rakha.

ia sambil membantu Rakha untuk duduk bersandar di kasur nya.

"makan dulu, maaf kalo gak enak."

Gista mulai menyuapi Rakha. ia menerima suapan Gista. rasanya sangat enak menurut Rakha. ia memang mengakui masakan Gista memang enak.

my husband's Rakha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang