part 12

8K 634 26
                                    

Nih aku up cepet, Vote loh ya!!
Follow juga sengg biar tambah semangat💋

Happy Reading

***

Malam ini, seperti yang dikatakan oleh Gista tadi siang. bahwa dirinya akan tidur di kamar bawah bersama Zera dan Zero.

Kini Gista tengah membawa selimut untuk dirinya dan untuk kedua anaknya yang akan di bawa ke kamar bawah.

Sedari tadi, Rakha terus mengikuti Gista kemana pun ia pergi. Rakha terus memohon pada Gista untuk tidak pisah kamar, tetapi Gista tak menghiraukannya.

"kamu kenapa sih ikut-ikut aku terus dari tadi?" sentak Gista pada Rakha yang sudah merasa kesal dari tadi di intil oleh Rakha.

Rakha menggeleng lemah "jangan pisah kamar, aku gak bisa.." rengek Rakha seperti anak kecil.

Gista menghela nafas kasar, dirinya tak menjawab. lalu Gista kembali menaikki tangga untuk membawa Zera dan Zero.

lalu Gista kembali ke bawah membawa Zera dan Zero yang masih diikuti oleh Rakha dari belakang.

Gista hendak menutup pintunya, tetapi segera Rakha tahan.

Gista menghela nafas pendek "ada apalagi?" tanya Gista

"aku ikut tidur disini ya?" pinta Rakha.

"dih, ngga! sana tidur." tolak Gista.

"aku gak akan bisa tidur sayang.."

"Rakha, Zera sama Zero udah tidur. jangan di ganggu, apalagi Zera lagi sakit. sana kamu ke kamar tidur"

"niat aku bukan mau ganggu Zera atau pun Zero. aku cuma mau kamu Gista.." lirih Rakha.

"kamu mending pikirin kesalahan kamu dimana, aku ngantuk." setelah itu, Gista menutup pintu nya rapat-rapat.

Rakha menghela nafas pasrah, ia pun menaikki anak tangga untuk menuju kamarnya. ia pasrah dengan ini, berharap besok Gista sudah kembali memaafkan nya.

Pagi ini, Gista tengah bergurau dengan kedua anaknya di ruang tamu. keadaan Zera pun mulai membaik. dan mereka tak lepas-lepas nya tertawa dengan gurauan Gista.

"lucu-lucu banget ci anak buna" ucap Gista gemas mencubit kedua pipi mereka.

Tiba-tiba dirinya teringat sesuatu, Rakha. kemana pria itu? sudah jam 7 tapi tak kunjung keluar kamar.

Gista pun membawa kedua anaknya untuk menuju kamar melihat Rakha.
saat ia membuka pintu, ia melihat Rakha yang masih tertidur. tumben sekali?

Gista menghela nafas panjang lalu meletakkan kedua anaknya di kotak bayi "sebentar ya sayang" ucap Gista pada anak-anaknya.

Gista pun mendekat pada Rakha dan mulai membangunkan "Rakha bangun" ucap Gista sambil menepuk-nepuk pipi nya. akan tetapi..

"Loh?" Gista beralih pada kening Rakha dan membalikkan telapak tangannya. lelaki itu demam.

"kamu sakit? sebentar.." Gista hendak menuju bawah untuk mengambil kompres. tetapi Rakha menahan tangannya.

"disini aja.." lirih Rakha.

"kamu demam Rakha, aku ambil obat dulu" ucap Gista.

Rakha menggeleng lemah "obat aku cuma kamu."

Blush

apa-apaan ini? bisa-bisanya sedang sakit menggombal. tapi sebisa mungkin Gista menutupi rasa salah tingkah nya.

Gista berdehem singkat "apasih! lepas aku mau bawa kompresan" elak Gista.

my husband's Rakha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang