part 17

6.4K 550 23
                                    

Happy Reading

***

"buna, syusyu Zelo mana?"

Zera mengangguk setuju "yang Zela juga nda ada"

"iya bentar ya" Gista kembali ke dapur untuk membuatkan anak-anaknya susu.

Tak lama kemudian, Gista kembali ke meja makan membawa 2 gelas susu untuk mereka. kini mereka tengah sarapan bersama seperti biasa.

Di tengah-tengah makan, Awalnya hening tak bersuara. tapi tiba-tiba saja..

"Buna, adik Zela mana?"

"uhuk uhuk" Gista sampai tersedak mendengarnya. Rakha segera membantu Gista untuk minum.

"kok buna malah batuk ci? adik Zela mana buna!"

Gista menggeleng "gak ada."

"Napa nda ada? papa bilang cekalang bakal ada adik, tapi napa nda ada?" mata Zera mulai berkaca-kaca.

"Zera, sekarang waktunya sarapan, bukan bahas adik." tegas Gista.

"tapi--tapi adik Zela kapan ada?" lirih anak itu.

"Masih lama sayang" sahut Rakha.

"Hah...lama?" Rakha mengangguk.

"telus napa papa cemalem bilang cekalang bakal ada?"

hening...

"huahhhh adik Zela nda adaaaa" Zera kembali menangis.

Gista membuang nafas kasar lalu memijit pelipisnya, lelah sekali menghadapi anak satu ini.

"Zela nda boleh nangis" ujar Zero yang berada di samping Zera.

"Hiks hiks, Zela mau adik Zelo.." lirih Zera.

"Nanti pasti ada, cekalang kita halus tunggu dulu"

Rakha mengangguk setuju "bener tuh kata Zero, Zera harus sabar nunggu adiknya ada"

"Tapi Zela mau cekalang, Zela mau ajak main adik Zela.."

"Kata buna kita halus nunggu cembilan bulan, balu adiknya ada" ujar Zero.

"Cembilan bulan kapan?" tanya Zera lalu Zero menggeleng tak tau.

"Emang---emang adik datangnya dari mana?" tanya Zera kembali sembari sesegukan.

"Dari rahim" sahut Gista.

"Rahim itu apa buna?" tanya Zero.

"Nanti kalau Zera sama Zero udah besar, pasti tau." jawab Gista.

"Yauda, napa nda bilang cama lahim nya?" ujar Zera.

Rakha dan Gista mengernyit bingung "maksudnya?"

"bilang cama lahim buna, culuh adik Zela datang sekarang."

kuatkan lah aku menghadapi anak ini ya Allah  - batin Gista:)

"lanjut sarapan, jangan bahas ini lagi." tegas Gista.

Zera menggeleng "Zela nda mau calapan kalo belum ada adik!"

Gista menghela nafas pasrah "Yaudah, kalo Zera gak makan berarti adik nya juga gak ada." ancam Gista.

sontak Rakha dan anak-anaknya itu langsung menatap pada Gista. Rakha bingung, apa yang dimaksud istrinya?

"Benelan ada kalo Zela makan?" tanya Zera memastikan.

Gista terdiam sejenak "iya."

Mendengar itu, Zera mengembangkan senyumnya "asik Zela punya adik!" seru anak itu.

my husband's Rakha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang