part 31 (END)

7K 536 77
                                    

Hai guys!
siap baca chapter ending?
HARUS SIAP!

HAPPY READING

***

Hari ini Gista sedang praktek. perkelompok masuk kedalam ruangan praktek yang disana terdapat tubuh manusia yang sudah membusuk.

Reflek semua nya menutup hidung juga banyak yang merasakan mual. termasuk Gista.

"Saya harap kalian bisa menahannya, jika kalian sudah meneliti nya, kalian boleh keluar lebih dulu."

"Pak, ini bau banget Huek!"

"Tahan ya, namanya juga tubuh manusia yang sudah membusuk."

"Huek!" Gista terus merasa mual dari tadi.

"Pak, saya gak kuat." ujar Gista.

"Harus bisa, ini baru mau meneliti loh. belum disuruh mendekat."

Gista terus menerus merasakan mual dari tadi, hingga akhirnya wanita itu terjatuh pingsan.

Brak!

"Gista!"

***

"Lo gapapa?"

Gista terbangun, samar-samar ia melihat adanya Serly disana yang sedang menunggunya bangun. Gista memegang pelipisnya.

"Gista, lo gapapa kan?" tanya Serly.

Gista mengangguk "Gapapa kok."

"Muka lo pucet banget, gua telfon Rakha ya buat bawa lo pulang." ujar Serly hendak membuka ponselnya.

Gista menahannya dan menggeleng "Gausah, dia juga ada praktek hari ini. takutnya ganggu." cegah Gista.

"Tapi Gista, lo-"

"Gausah Ser, gua gapapa kok."

"Lo yakin?"

Gista mengangguk "Cuma pusing aja."

"Gista, kamu sudah bangun?"

Gista dan Serly menoleh ke arah sumber suara. terdapat dokter Ririn yang menghampiri mereka.

Gista sedikit tersenyum dan mengangguk "Sudah dok."

Dokter Ririn ikut tersenyum mendengarnya "Syukurlah."

"Saya ingin memberitahukan sesuatu pada kamu, apa bisa kita membicarakan ini berdua?" tanya Dokter.

Mendengar itu, Gista dan Serly saling menoleh.. lalu Gista kembali menoleh pada Dokter.

Gista mengangguk "Bisa dok."

***

2 bulan berlalu

Kini seorang Gista harus merasakan sakit yang 5 tahun lalu ia rasakan, melahirkan.

Gista terus menggenggam erat tangan Rakha sedari tadi, dirinya benar-benar gemetar dan berkeringat. Rakha tak tega melihat wajah Gista yang sepertinya kelelahan.

"Sesar aja ya sayang, aku khawatir." ujar Rakha.

Gista menggeleng lemah "Gausah khawatir, kamu yakin aku bisa."

Rakha mencium lamat-lamat kening Gista. Gista merasakan antara lembutnya ciuman dari Rakha juga antara sakit yang kini tengah menghantamnya.

Dokter dan suster pun masuk kedalam ruangan dengan membawa beberapa peralatan.

"Masih sakit bu perutnya?" tanya Dokter.

Gista mengangguk lemah "Makin sakit dok.."

"Bu, ini sudah waktunya untuk melahirkan. sebelum itu, apa ibu yakin ingin normal? saya menyarankan di sesar saja bu." ujar Dokter.

my husband's Rakha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang