part 11

9K 622 22
                                    

Apa kabar Readers?
Mana yang nunggu lanjutan?
Vote sebelum baca biar aku semangat!!

Happy Reading

***

Pagi ini Gista tengah berada di dapur. seperti biasa, ia selalu mengerjakan pekerjaan rumah tangga nya. hingga saat ia sedang memasak lauk, terdengar suara tangisan dari Zero.

"sebentar sayang.." teriak Gista dari dapur pada sang anak meski anaknya belum mendengar.

semakin Gista menunda, semakin kencang tangisan Zero. Gista menghela nafas pendek lalu ia segera menaikki anak tangga dan menuju kamar.

sampainya dikamar, Gista dibuat diam sebentar ketika melihat kasur yang kosong. suaminya tak ada. lalu ia menoleh pada kamar mandi yang terdengar suara shower. Ah, rupanya lelaki itu sedang mandi.

lalu Gista mendekat pada ranjang kedua bayi itu. Zera masih terlelap tidur, sedangkan Zero sudah menangis sedari tadi. Gista pun menggendong Zero, ternyata anak itu haus.

Gista pun membawa Zero ke pinggir kasur dan ia duduk disana. Gista mulai memberi asi pada anak lelaki nya. Zero sangat amat lahap saat itu. Gista sedikit terkekeh melihatnya, sambil ia mengelus-elus pipi gembul Zero.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka. memperlihatkan Rakha yang baru selesai mandi dengan rambutnya yang basah. ia menaruh handuk lalu mendekat pada Gista dan Zero.

Rakha menatap Zero yang sangat lahap diberi asi "haus banget Zero." ucap Rakha.

"mungkin" sahut Gista sambil menepuk-nepuk paha Zero.

"aku hari ini ada urusan kampus,"

"loh? hari ini kan hari minggu. tumben ada urusan kampus dihari weekend? atau kamu bohong sama aku?" tuduh Gista.

Rakha terkekeh mendengarnya "ngga, aku beneran ada urusan kampus. sama Alfian juga kok. kamu, mau dirumah sendiri aja? atau aku panggil sebagian mereka buat jaga disini?" tanya Rakha.

Gista menggeleng "gak usah, aku sekarang udah gak sendiri. ada Zero sama Zera." jawab Gista dan Rakha kembali tersenyum.

hening...

"mau morning kiss" pinta Rakha dengan nada manjanya.

Gista tersenyum lalu sedikit jahil untuk menjawab "susah," elak Gista karena memangku Zero.

Rakha pun semakin mendekat pada Gista. hingga jarak yang sudah cukup dekat. Gista dengan secepat kilat mencium singkat bibir Rakha. hingga membuat pria itu kesal.

"kok cepet banget?" rengek Rakha.

"susah sayang, aku lagi gendong Zero."

"biar aku yang mulai." Rakha mulai mencium bibir Gista, membuatnya tak bisa untuk melepas itu. hingga terdengar tangisan Zera membuat Gista segera menjauh.

"boleh tolong bawa Zera kesini? aku males bangun karena Zero." pinta Gista pada Rakha. Rakha mengangguk saja, ia beranjak dari kasur dan mengambil Zera dari tempat tidur nya.

Gista melepaskan Zero dari asinya, karena anak itu juga tak menangis ketika dilepas. ia meletakkan Zero di sebelahnya lalu mengambil alih Zera dan bergantian diberi asi.

Rakha menggendong Zero, mengajak bergurau pada anaknya itu.

***

"Hari ini tante Dina pulang, kamu ikut ke bandara?"

"Loh? kenapa dadakan banget?"

"mami lupa sayang..."

"aduh mih, gak bisa. Zera sama Zero gak ada yang jaga. Rakha lagi ada urusan kampus jadi Gista harus jaga mereka."

my husband's Rakha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang