part 22

6.7K 564 24
                                    

Target Vote : 200
Komen : banyak"

****

"Kamu duluan sana yang mandi, dari sore belum mandi."

Rakha menggeleng dalam pelukan Gista "Mau sama kamu."

"Beda cerita yang ada, udah cukup ya tadi. kamu bilang sebentar tapi sampe jam 8 gini."

"Hujan mendukung sayangg.."

"Yaudah kalo kamu gak mau duluan, biar aku aja yang duluan mandi." ucap Gista.

"Aku ikut."

"Sendiri-sendiri Rakha."

Rakha kembali menggeleng "Udah lama kita gak mandi berdua, sekarang mau ya?" bujuk Rakha.

"Enggak." tolak Gista.

"Ayolah, part 2 in the bathroom" bisik Rakha.

"Gak ada part 2, udah cukup aku kasih tadi sore." tolak Gista.

"Aku gak puas, normal nya tuh sampe jam 12 malam."

"Kamu gila ya?"

Rakha mengangguk santai "Aku gila karena kamu."

"Ck! udah buruan mau aku atau kamu duluan?" tanya Gista mengalihkan pembicaraan.

"Berdua." jawab Rakha.

"Makin kamu maksa, makin susah dapet jatah!" ancam Gista.

Mendengar itu Rakha menghela nafas pasrah "Yauda aku duluan." ucapnya malas.

"Buruan, aku udah dingin ini.." ujar Gista.

Rakha melepas pelukannya dan beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

Merasa Rakha masih lama untuk mandi, Gista mengambil ponselnya di nakas dan membuka ponsel.

Maminya Zeline😻
'Gista, Zera sama Zero nginep di rumah mami ya. mereka mau pulang juga hujan deras.'
(17.30 AM)

You:
'Iya mi, maaf Gista baru sempet bales.'
(08.12 PM)

"SAYANG AMBILIN HANDUK AKU DONG!" teriak Rakha dari kamar mandi.

Gista menghela nafas kasar, ia menaruh ponselnya dan mengambil handuk Rakha.

"kebiasaan." gumam Gista.

Gista mengetuk pintu kamar mandi untuk memanggil Rakha menerima handuk tersebut.

Ceklek

"Nih, lain kali jangan lupa." Gista menyodorkan handuk tersebut pada Rakha. Rakha mengangguk saja.

Saat Rakha mengambil handuk tersebut, bukan hanya handuk yang ia ambil. tetapi juga ia menarik tangan Gista untuk dibawa masuk kedalam.

Gista sontak terkejut dengan itu "Ih apasi lepasin!" Gista sekuat tenaga untuk tidak masuk kedalam.

Rakha tak menghiraukannya, ia terus menarik tangan Gista.

Tangan Gista memegang pada tembok sebelah kamar mandi untuk menahan dirinya.

"Rakha gamau lepasin!" sentak Gista.

Sekuat tenaga Gista menahan, tetapi nihil, tenaga Rakha lebih kuat darinya hingga Rakha berhasil membawa wanita itu masuk.

***

Kini Gista tengah berjalan di koridor kampus untuk menuju kelasnya. saat tengah berjalan, banyak sekali sorot mata pada dirinya.

my husband's Rakha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang