part 24

4.9K 487 17
                                    

A

Zero mengerjapkan matanya, ia melihat sekeliling yang terasa sunyi. pandangannya teralih pada arah jendela yang masih terlihat gelap.

Zero menoleh ke samping, melihat adanya Zera yang masih tertidur pulas. tapi ia tak menemukan Rakha dan Gista, kemana orang tuanya itu?

Zero mengubah posisinya menjadi duduk, ia mengucek matanya lalu menoleh ke sebelah kiri. saking terkejutnya ia sampai membuka sempurna kedua matanya.

Zero melihat adanya Gista dan Rakha yang tidur disana dengan posisi yang sulit diartikan untuk Zero.

"Napa buna cama papa bobo dicitu?" gumam Zero.

Lalu Zero turun dari kasur dan mendekat pada Gista. Zero melepaskan tangan Rakha yang sedang memeluk Gista, lalu anak itu ikut berbaring di sebelah Gista dan mengambil tangan Gista untuk memeluknya.

Gista yang merasakan hal tersebut, ia terbangun samar-samar. lalu ia menoleh ke samping dan terkejut ketika melihat Zero yang sedang tersenyum padanya.

"Loh? Zero kok udah bangun?" tanya Gista sedikit berbisik karena hening

"Zelo mau di peluk buna.." ujar anak itu

Gista tersenyum mendengarnya, ia mengangguk "Sekarang bobo lagi ya, ini masih malem." ujar Gista dan Zero mengangguk saja.

Gista dan Zero memejamkan matanya kembali sambil saling memeluk.

Rakha mengerjapkan matanya, ia merasa tangan nya kosong. lalu ia melirik sekeliling nya dan melihat dirinya sudah tak memeluk Gista lagi? bagaimana bisa?

Rakha menoleh dan melihat Gista yang sedang membelakangi nya. Rakha menghela nafas panjang, ia hendak kembali menarik Gista kedalam pelukannya.

Tetapi ia urungkan ketika melihat tangan mungil yang melingkar di pinggang Gista. Rakha segera melihatnya, ternyata itu adalah Zero.

"Apalah ini." Rakha sedikit berdecak.

"Gista.." panggil Rakha tetapi tak ada respon dari Gista.

Rakha menyingkirkan rambut Gista ke samping "Sayang.."

Karena masih tak ada jawaban, Rakha menciumi setiap sisi leher Gista agar wanita itu terbangun.

Karena itu, Gista menggeliat geli "Hmm" sahut Gista.

"Kenapa kamu bawa Zero kesini?" tanya Rakha.

Gista menghela nafas panjang dan mengerjapkan matanya, lalu ia sedikit menoleh pada Rakha.

"Bukan aku yang bawa, Zero sendiri yang kesini tiba-tiba."

"Bawa lagi ke atas." titah Rakha.

Gista menggeleng "Aku ngantuk, lanjut tidur aja." ujar Gista.

"Mana bisa kalo posisi kamu kayak gini?"

Gista tak menjawab, ia kembali memejamkan matanya. Rakha berdecak sebal, lalu ia bangun dan melepaskan tangan Gista yang sedang memeluk Zero.

Rakha mengangkat anak itu dan dibawanya kembali ke atas kasur di samping Zera. Zero sedikit menggeliat, Rakha segera menenangkan anak itu agar kembali tidur.

Merasa Zero sudah pulas, Rakha kembali mendekat pada Gista dan berbaring di sebelahnya. Rakha mengambil tangan Gista untuk diletakkan di lehernya, Gista mengerjapkan mata, ia menghela nafas panjang dan kembali memejamkan matanya.

***

Kini Gista, Rakha, Alinda dan Ali tengah berpamitan untuk pulang pada Reza dan Mirah.

"Kapan-kapan main lagi ya" ujar Mirah pada Alinda ketika mereka sedang bercipika cipiki.

my husband's Rakha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang