Keadaan kritis..

33 14 0
                                    

"Menangis bukan pilihan yg tepat.."..
Ucap kafka tdk membuat keisya melepas pelukannya..

"Jika kamu ada di posisiku..itu sangatlah menyakitkan..hikss hikss.."..
Jelas keisya..

Yahh keisya mengatakan itu sebab memng gadis itu sedang dalam keadaan yg begitu hancur..

Kafka hanya terdiam dengan kalimat yg baru saja keluar..

"..."

"..."..tanpa aba²keisya mendorong tubuh kafka menjauh..dan setelahnya gadis itu berlari meninggalkan kafka seorg diri..bagi kafka itu anehh..dan dia semakin penasaran akan kehidupan gadis itu..

"Tunggu gue ikut nguntit kehidupan pribadi loh..bukan soal apa..hanya saja gue masi benar²penasaran sama hubungan loh dengan si pria itu"..gumam kafka lalu menaiki motornya..

Malam hari pun tiba..

Keisya meringkuk berusaha menghilangkan rasa takut yg melandanya..bukannya menghilang perasaan dia semakin kacau..air matanya kembali luluh saat mengingat kejadian di sekolah..

"Keisya takuttt"..cicit gadis itu sembari sesegukan..

Tokk..tokk..tokk..

Suara ketukan pintu kamar keisya..tanda ada yg akan segera masuk..hanya saja keisya sudah menguncinya dengan rapat..
Sehinggat ibunya tdk bisa masuk dan melihat keadaannya yg benar²sangat kacau..baju sekolah yg masi menempel dan mata yg membengkak..entah apa yg akan di katakan viona saat melihat putri satu²nya dalam keadaan seperti itu..

"Keisya??nakk..kamu dari semenjak pulang sekolah kenapa ngga pernah keluar kamar.."..panggil viona..

"Hmpphh"..keisya menutup mulutnya agar tdk terd3ngar suara tangisannya..

"Keisya tidur yahh??nakk..makan dulu baru tidur..ibu udah siapin makan malam..makan sama yuk nakk"..ucap viona lagi..namun sama sekali tdk di jawab oleh keisya..

"Keisya ngga lapar buk..ibu makan duluan aja..nanti keisya nyusul.."..jawab gadis itu kemudian..
Dengan suara seraknya..

Mendengar itu tentu membuat viona khawatir..ada apa dengan suara putrinya..tdk biasanya seperti itu..

"Keisya??kamu nangis??buka pintunya nakk.."..pinta viona..

"Keisya cape bu..keisya mau istirahat.."
Ucap gadis itu lirih..

"Tapi kamu kenapa dulu nakk..jawab ibu"..ucap viona lagi..

"..."..tdk ada lagi ucapan yg keluar dari mulut keisya..

Keesokan harinya..

Jam sudah menunjukkn pukul 06.50
Viona yg semakin merasa khawatir sebab putrinya masi belum keluar dari kamar..Tdk ada tanda tanda keisya akan keluar dari kamar..

"Keiii..kamu sekolah sekarang nakk..
Banguunn..nanti telat"..panggil viona lagi..

"..."

"Ck..mana ngga ada kunci cadangan lagi..fuhh..ini sebenarnya keisya kenapa sihh"..kesal viona di barengi dengan rasa khawatirnya..

Dengan segera viona mengetikkan nomor lalu menghubungi seseorg..
Untuk membantu membuka pintu kamar keisya..

Di sekolah..

Terlihat kafka memasuki halaman sekolah dengan motor sport warna hitam..membuat dirinya semakin menonjol dan terlihat berdemage..

Saat turun dari motor ia di sambut oleh anak²lain yg tentu saja anggotanya sendiri..

"Anak itu udah datang??"

"Siapa maksud loh??"..

"Ck..anak yg kemaring di bully satu sekolah itu"..malas kafka..

"Maksud loh anak haram itu??ya gue ngga tau lahh..malah nanya kita..emng kita emaknya"..jawab seseorg yg terlihat begitu acuh..

"Ck"..tanpa kalimat apa²lagi kafka berjalan masuk kedalam sekolah dan menyusuri koridor hanya untuk mencari kelas keisya..

"Lahh²..nih anak kenapa..malah jadi perduliin anak haram itu..cihh benar² anehh.."..ujar seserog sebut saja namanya Gren..

"Sejak kapan kafka peduli sama anak haram??aneh ngga sihh kalau kita ngira kafka peduli sejak saat kita bully dia di rooftop?"..

"Ngga ada yg ngga mungkin..kafka itu tetap aja manusia..yg bisa berubah ubah jika dia mau"..

"Gue dengar kemaring buapak anak haram itu datang dan beri peringatn sama sekolah ini.."

"Yepss..benar dia datang bersama dengan anak²buahnya dan membawa pak doyoung pergi entah kemana.. sepertinya pak doyoung bakalan dapat pelajaran dari org²besar itu.."..ujar yg lainnya..

"Yg bakalan dapat masalah itu sebenarnya pak gerrel kan dia yg punya sekolah haha"..tawa mereka..

"Hmm bener bangat"..

"Tapi si kafka udah tau belum kalau si anak haram itu anaknya pak adhiaksa?"..

"Kayaknya belum sihh..kan kita juga baru pada tau kemaring.."

"Hmm"..

"Bjirrr..parahh..bapak anak haram bisa setarain bokapnya si kafka ngga sih?"..

"Ya iyyalah..kekuasaan mereka tuh setara..cuman beda negara aja.."..jawab yg lainnya..

"Widdihh serru dong.."..

"Apa nya yg serru"

"Ya serru aja..dua anak org besar saling ketemu..hahah"..

Kafka masuk kedalam kelas mendapati hanya ada beberapa siswa dan tdk menemukan keisya..kedatangannya tentu membuat semua org terkejut dan berusaha untuk tdk berkata apa²sebab mereka tau jika salah sedikit kafka akan menjadikan mereka bahan bullyan..

"!!!"..mata beberapa siswa terbelalak begitu juga dengan siren dan kirana..

"Mana anak yg kemaring kalian bully??"..tanya kafka..

"Dia belum datang dari tadi.."..jawab salah satunya..

"Ck sialan.."..umpat kafka kembali berjalan keluar dari kelas keisya..

Di tempat lain viona yg sudah berhasil membuka pintu dan mendapati keisya yg tak sadarkan diri dengan seragam sekolah yg masi merekat di tubuhnya..
Dengan segera viona membawa keisya ke rumah sakit..keadaan gadis itu sangat lahh buruk..demam tinggi dan berbagai luka ditubuhnya mulai dari lebam dan goresan yg cukup besar..

Viona yg mendapati itu tentu merasa begitu sakit melihat keadaan putri nya yg benar²hancur..

"Dari hasil pemerikasaan pasien mengalami luka yg cukup banyak..
Sepertinya pasien baru saja di rundung habis²san oleh teman²nya.."

"..."

"Keadaan pasien tdk bisa dipastikan intinya..pasien dalam keadaan kritis.."
Jelas si dokter membuat viona menutup mulutnya..tak percaya..

Berbeda lagi pada kafka yg masi sibuk mencari keberadaan keisya..sebab rasa keponya pemuda itu meninggalkan sekolah hanya untuk mencari tempat tinggal keisya sekarang..

Next..

ANAK HARAM🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang