Acara masih sedang berlangsung namun Kafka terlihat menarik Keisya pergi ke tempat yang lebih sepi entah apa yang akan mereka lakukan
"Kenapa kita ke sini?"tanya Keisya
"Aku ingin mengatakan sesuatu"Ucap Kafka pelan
"..."
"Maaf"
Keisya terdiam mendengar kalimat itu entah sudah berapa kali Keisya mendengar kalimat itu dari mulut Kafka sepertinya gadis itu sudah merasa bosan
Keisya memegang tangan Kafka lalu menatap manik mata pemuda itu dalam dalam
"Keisya udah maafin kamu setelah mengetahui semua kebenaran itu dari mulut kak Cleo"senyum Keisya tulus membuat Kafka memperlihatkan embun di matanya
"Entahlah,tapi aku merasa maaf bukanlah hal yang cukup kei,kesalahanku terlalu besar"cicit Kafka menintikkan air matanya
"Maaf memang bukan hal yang cukup kamu lakukan,"ucap Keisya lagi membuat kafka menunduk merasa bersalah
"..."
"Jika kamu mau itu semua cukup maka nikahi aku"ujar Keisya kalimat itu langsung membuat Kafka mendongak menatap ke arah gadis yang tadi berucap
"Ni-nikah?"
"Hmm,kamu melihat sesuatu yang tidak seharusnya kamu lihat"ujar Keisya,mendengar itu kafka menelan salivanya ia tidak berharap akan mendengar kalimat itu dari Keisya
"Jika begitu semua anggota Alaska akan menikahimu sebab mereka juga melihat apa apa yang harusnya nggak mereka lihat?"tanya kafka membuat Keisya terbelalak gadis itu sepertinya terjebak dengan kalimatnya sendiri
"!!Ck apakah kamu tidak waras?!"
Kesal gadis itu"Aku tidak waras jika aku benar membiarkan kamu di nikahi oleh mereka,sebab kenyataannya aku mencintaimu tidak ada orang yang bisa memilikimu selain aku"ujar Kafka pelan tidak membuat keisya menjawab apa apa
"..."
"Iya kan?"cicit kafka
"..."
"Jawablahh"rengek Kafka kembali menintikkan air matanya
"Sejak kapan si misterius boy ini sangat cengeng?jangan buang buang air mata itu,jika kamu melakukannya maka aku juga akan menangis"ancam Keisya mengusap air mata Kafka pelan
Kafka memeluk tubuh keisya erat menelungkupkan wajahnya di leher gadis itu sebab pendek terpaksa keisya menjinjitkan kakinya untuk bisa memeluk pemuda yang sekarang sah menjadi Kekasihnya itu
Meski tanpa kalimat ucapan mereka sudah mencap diri masing masing yang berarti mereka adalah pasangan yang sudah memiliki hubungan
"Kamu sangat pendek"bisik Kafka membuat Keisya terbelalak lalu mendorong tubuh kafka untuk melepas pelukannya
"!!kamu baru saja mengejekku?!"protes Keisya malah membuat Kafka tersenyum remeh
"Hmm,jangan protes sebab itu lahh kenyataannya"ejek Kafka membuat Keisya mencibikkan bibirnya
Melihat itu Kafka terdiam dan langsung mendekatkan tubuhnya ke arah Keisya
Keisya yang tidak tau apa apa tentu saja terbelalak saat tiba tiba Kafka mencium dan menggigit bibir kecilnya yang tidak bersalah
"!!!"
Tidak sampai tiga detik kafka melepas ciuman itu ia tersenyum saat mendapati bibir Keisya memerah sebab ulahnya
"!!Saakiittt!!"rengek Keisya
"?!owhh benarkah?"panik Kafka memeluk Keisya menenangkan gadis yang tampaknya akan menangis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK HARAM🚫
Teen Fiction"kalau di izinkan keisya juga pengen bahagia" ucap gadis itu dengan mata yg berembun "Cukup keisya ngga punya ayah tapi setidaknya keisya bisa rasakan kasih sayang dari sosok pemuda yg menyayangi keisya apa keisya ngga berhak bahagia??" tanya gadis...