Happy Reading
Ayo kita keluar sebelum terjadi apa-apa"ajak Eri yang langsung keluar. Mereka langsung mengikuti Eri. Sepanjang lorong penjara bawah tanah, tidak ada tanda-tanda ada orang sama sekali atau pun bahaya.
Sesampainya mereka diatas, disitulah mereka semua melihat anak buahnya Vita semua terkumpul dengan masing-masing membawa senjata. Bahkan mereka melihat Vita duduk di kursi dengan mahkota di kepalanya dan jubah hitam kebanggaan Black Shadow. Kursi itu seolah olah singgasana bagi Vita. Karena kursi tersebut tinggi banget.
"Vita?"panggil Fiona dengan lirih. Wulan menenangkan Fiona "Udah Bunda. Vita sekarang jadi iblis. Dia sekarang ga pantas ada di keluarga kita"ujarnya sembari menatap Vita dengan sinis.
"Masih berani menatap gue dengan sinis? Ga kapok gue kasih hukuman ke lu? Ohh atau selama ini penyiksaan dari gue kurang Wulantari? Lu merasa udah aman sekarang?"kata Vita dengan nada datar. Vita menatap mantan keluarganya dengan tatapan tajam.
"Bangsat lu Vita! Sini lawan gue sekarang juga! Anak ga tau diri!"bentak Adit yang sedari tadi menahan emosinya. Vita yang mendengar omongan Adit langsung tertawa dengan hambar.
"Melawan? Tumben banget berani sama gue. Biasanya lu juga kicep"
Vita berdiri dan langsung turun dari kursinya. Tangannya mengambil pedang dari Candra. Semua yang di depannya Vita langsung memundurkan langkahnya.
"Kenapa mundur? Katanya mau melawan gue" kata Vita sembari mendekati Bayu dan yang lainnya.
"MUNDUR VITA! LU UDAH GILA?!"teriak Bayu sembari memundurkan langkahnya.
"Banyak bacot lu BANCI! Lu ga ada urusan sama gue disini! Mending lu keluar sama temen lu!"jawab Vita yang kini sudah berdiri di depan Bayu.
Vita tersenyum miring "Kalo lu masih disini, siap-siap liat pertumpahan darah di depan mata lu"bisiknya di samping kuping kiri Bayu.
"Lu kira lu siapa disini? Gue bisa hubungin polisi kalo lu berani berbuat gila disini!"
"Pfttt polisi? Polisi aja takut sama gue"
"Ohh ya?"tanya Bayu sembari tahan tawa.
"Coba saja kalo bisa"
Bayu memperlihatkan hpnya ke Vita "Polisi sedari tadi mendengar percakapan kita. Bahkan gue udah mengirimkan lokasinya ke polisi. Polisi udah bergerak ke sini. Siap-siap kalian masuk penjara"
"Pftt"tahan Candra yang mau tertawa mendengar ucapan Bayu. Candra yang emang ga bisa menahan langsung tertawa keras bahkan diikuti sama yang lain. Bayu sama yang lainnya bingung melihat anak buahnya Vita tertawa.
Vita tersenyum miring "Lihat bukan? Anak buah gue aja ketawa dengar lu bilang kalo polisi bakal kesini"
Vita mengayunkan pedangnya ke leher Bayu "Mending lu saja yang gue bunuh dihadapan semua orang"
Bayu berkeringat dingin sembari menaikkan kedua tangannya "Jangan Vit"
"Banci lu"
Vita menjauhkan pedangnya dari leher Bayu. Vita langsung berlari ke belakang Bayu dengan cepat. Vita kini berada di depan Wulan dengan tatapan tajam. Vita dengan cepat menarik rambut Wulan dan menyeretnya ke depan.
Vita yang masih memegang rambut panjang Wulan, dengan langsung memotong rambutnya dengan asal. Vita membuang rambut Wulan di depan Wulan duduk.
Wulan yang melihat rambutnya dipotong langsung mengambil rambutnya "SIALAN LU ANAK JALANG!!"teriaknya sembari berdiri. Matanya menatap Vita dengan nyalang. Bahkan kedua tangannya terkepal begitu kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SHADOW
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Lu itu bau! Jauh-jauh sama gue! Gue ilfeel sama lu!" "Pergi gak! Lu itu jelek!" "Dasar bodoh! Masa segitu aja ga bisa?!" "Heh dengerin gue! Lu itu anak yang ga pernah diterima di keluarga ini!" "Woi cewek tatoan pungutin s...