15. Makin menjadi

40 6 0
                                    

"Udah bolak balik ke whatsapp ke telegram, ig, fb tetep aja gaada yang chat. Gini amat jadi jomblo"

HAPPY READING

Setelah adit di gigit carki, vita gak jadi keluar dari rumah. Ya walaupun pasti akan di usir. Vita mengurung dirinya di kamar bersama carki. Vita semakin takut untuk keluar.

Fiona membuka pintu kamar vita "Keluar! Itu ada keluarga! Jangan dibiasakan!"bentaknya langsung meninggalkan vita. Vita bangun dan pergi ke ruang tamu.

"Om Swastiastu"salam vita dengan senyum tipis. Tidak ada yang menyahuti vita. Mereka asik mengobrol. Vita hanya berdiri sambil memegang tali carki.

"Trus gue ngapain disini ujung-ujungnya cuma diem"batin vita. Wulan berdiri "Pa aku mau jalan-jalan sama adik sepupu ya"pamit wulan. Semua berdiri.

"Yaudah hati-hati"pesan bima. Wulan mengangguk dan menghampiri vita.

"Ngapain kak?"tanya vita. Wulan menarik lengan baju vita agar vita ikut.

"Kak mau kemana?"tanya vita yang masih memegang tali carki agar carki ikut.

"Diem aja lu bau!"bentak wulan. Wulan mendorong vita dengan kuat. Untung aja wajah vita tidak mengenai batu yang ada di depannya.

Citra membawa air yang isinya tepung bercampur telur dan sampah. Semua menutup hidung karna baunya yang menyengat.

"Mau ngapain?"tanya vita yang sudah was-was.

"Bacot bener lu!"

"Citra tolongin gue. Jangan kek gini"mohon vita sambil memberontak mau di lepaskan. Bahkan carki sudah di kurung di kandang.

"Idih emang lu siapa gue? Lu bukan dari keluarga gue ya. Sorry gue gak nganggap lu sebagai sepupu ataupun bagian keluarga"balas citra. Vita memberontak lagi "Tolong jangan apa-apain vita kak"

BYUR

Agas menyiram vita tanpa pikir panjang. Vita memejamkan matanya saat disiram. Bau busuk pun menyengat di badan vita. Mereka mengikat vita di kursi dengan di ruangan terbuka. Panas menyengat mengenai kulit vita. Vita menundukkan kepalanya dengan mata terpejam.

"Nah gini kan cocok"ujar feri sambil tertawa. Semua langsung tertawa keras. Vita mengepalkan tangannya "Gue gak punya salah"batinnya.

"Dah ayo kita jalan-jalan. Males liat cewek jelek kayak dia"ucap wulan sambil keluar rumah. Semua mengikuti wulan dan meninggalkan vita yang terikat di kursi. Vita hanya pasrah di ikat. Dia akan menunggu orang yang mau menolongnya.

Vita mendengar langkah kaki yang masuk ke dalam rumahnya. Vita membuka matanya sedikit agar bisa mengenali orang tersebut.

"Bunda! Itu bunda kan? Tolongin vita bunda"ucap vita sambil memberontak. Fiona tetap berjalan tanpa memperdulikan vita. Merasa tidak ada sahutan, vita bingung "Bunda, bunda masih disana kan? Bunda masih dengar suara vita kan?"tanyanya dengan panik.

"Tolongin gue. Gue gak bisa lihat apa pun"lirih vita kembali menundukkan kepalanya.

Bayu menatap yoga dengan malas. Dari tadi yoga gak menjalankan anak caturnya. Sandi menoyor kepala yoga "Cepat anjing! Lama amat dah!"kesalnya.

"Sabar dikit napa! Gue lagi mikir ini. Ganggu mulu"

"Masalahnya lu diem sampai 30 menit ga!"jengkel eri yang  ikut-ikutan.

Drttt drttt

Suara dering hp berbunyi membuat semua mengecek hpnya masing-masing. Ternyata hp nya yoga.

"Halo kak"

"Ga lu dimana?"

"Di rumah Bayu. Kenapa kak?"

BLACK SHADOW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang