10. RS

43 5 0
                                    

"Jatuh cinta boleh, tapi cintamu harus lebih besar kepada Tuhan daripada pasangan mu, karena manusia bisa pergi, tapi Tuhan tidak akan pergi"
Hideri Yogaswara

HAPPY READING

"BOSS!"panggil dava sambil menurunkan kaca mobilnya. Bayu langsung mendekati mobil "Bukain sa"

Esa membuka pintu mobilnya. Bayu masuk ke dalam dan ditutup langsung oleh esa.

"Kalian ikuti gue kecuali yoga! Lu akan di intograsi!"ujar bayu. Semua mengangguk. Dava menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Bayu menyingkirkan rambut vita yang menghalangi wajahnya. Kulit vita semakin memucat yang membuat bayu khawatir.

"Apa lu ada masalah di keluarga lu ta? Apa yang gue gak tau dari lu?"batin bayu dengan lirih.

"Cepat dikit dav!"ucap bayu sedikit membentak. Dava mempercepat kecepatan mobilnya. Untung jalannya agak sepi jadi aman.

Dava memberhentikan mobilnya di depan IGD. Petugas langsung membukan pintu mobil bayu. Bayu keluar "Brankar!"

Seorang suster mendorong brankar dari dalam IGD. Bayu menaruh vita di brankar "Pastikan dia dalam kondisi sehat!"ujarnya dengan datar.

"Baik tuan"jawab suster sedikit takut.

Bayu mengikuti suster tersebut dari belakang dan diikuti oleh eri, esa dan sandi.

"Tolong kalian di luar dahulu. Kami akan memeriksanya"ucap suster sambil menutup pintu. Bayu menghela nafasnya dan duduk ruang tunggu. Hatinya tidak tenang melihat wajah vita yang memucat. Bayu lebih suka melihat wajah datar vita dari pada melihat wajah vita yang memucat.

Eri duduk di samping bayu "Lu yakin masih melanjutkan permainan konyol tersebut?"tanyanya. Bayu tersenyum tipis "Yakin! Gue pasti bisa menaklukan hati cewek judes itu! Kalau gue menang, jangan lupa mobil BMW!"

Eri tersenyum miring "Gue kira lu berubah pikirin ternyata tidak"

"Gue gak akan menyukai cewek jelek macam dia. Gue nyari cewek setara dengan gue"

Eri menepuk-nepuk pundak bayu "Awas kemakan omongan sendiri"

"Cih! Gak bakal"

Dokter keluar yang membuat semua berdiri.

"Gimana keadaan vita dok?"tanya eri yang mewakilkan semuanya. Dokter tersebut menghela nafasnya.

"Apakah pasien mengalami sakit mental?"

Bayu dan yang lainnya menoleh satu sama lain. Mereka semua gak tau apa yang terjadi.

"Saya melihat kondisi pasien yang begitu lemah dan kepala di bagian kanan keluar darah. Mungkin saja pasien mengalami sakit mental atau tidak sengaja membenturkan kepalanya ke tembok"ujar dokter yang membuat semua terkejut.

"Apa ada bahaya yang akan terjadi?"tanya eri.

"Kemungkinan pasien akan mengalami cedera otak yang berpotensi menimbulkan epilepsi serta meningkatkan resiko kondisi lain. 70% pasien mengalami cedera otak traumatik dan setiap tahunnya, mungkin akan mengalami geger otak ringan"ujar dokter. Semua tidak bisa menyembunyikan terkejutnya.

"Pasien akan dipindahkan ke kamar rawat. Saya permisi"

Bayu menatap pintu ruang pemeriksaan dengan bengong. Eri menepuk pundak bayu.

"Aelah bay. Katanya dibuat mainan. Kenapa lu khawatir begitu?"

"Gini-gini gue juga punya hati ri! Gue kasihan lihatnya"

BLACK SHADOW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang