17. Pergi

34 5 0
                                    

"Pura-pura tersenyum dan terdiam saat dihina itu caraku biar terlihat bodoh. Tetapi suatu saat aku akan membalasnya satu-satu. Itu janjiku"
Adhisri Savita Wahyuni

HAPPY READING

Bayu dan yang lainnya pulang bersama. Seketika bayu lupa yang bersama vita. Saking senangnya dia lupa sama vita. Bayu kenalan dengan 1 cewek. Cantik dan kulitnya putih bersih. Sopan dan anggun. Kesukaan bayu.

Bayu tersenyum-senyum dibalik helmnya. Bayu mengikuti mobil yang dinaiki oleh yoga. Mereka akan kumpul di warung kembar sebentar karna ingin membicarakan sesuatu yang penting.

Setelah sampai, bayu memakirkan motornya di warung kembar. Bayu melepaskan helmnya dan langsung turun. Bayu masuk ke warung dan melihat vita yang sedang makan.

"Lah vita? Kok lu disini?"tanya bayu sambil duduk di samping vita. Vita hanya terdiam dan melanjutkan makan.

Bayu menepuk jidatnya "Maaf tadi gue gak nyusulin lu ta. Sumpah gue lupa tadi"sesalnya sambil memegang tangan vita. Vita menoleh ke arah bayu dan menaruh garpunya dengan kesal.

"Bisa diam gak? Lu gak liat gue lagi makan? Gue pasti jawab ucapan lu! Hilang nafsu makan gue"ujar vita sambil berdiri dan pulang.

Rani yang melihat itu langsung duduk disamping bayu "Harusnya lu gak ganggu vita makan bay. Dia paling gak suka diganggu apalagi saat makan"pesannya sambil mengambil mangkok sisa makanan vita.

Bayu mengangguk-angguk. Semua temannya sudah datang. Bayu langsung membicarakannya dan meminta saran.

Vita masuk ke kamarnya dan merebahkan badannya. Hari ini dia akan tidur lebih awal. Tapi suara carki yang mencakar-cakar pintu membuat vita bangun dan membuka pintu nya.

"Astaga kenapa gue bisa lupa ngasih lu makan"gumamnya dengan pelan karna melihat carki yang sedang membawa tempat makanannya. Terpaksa vita harus memberi carki makan. Walaupun harus melewati semua keluarganya yang sedang makan.

Vita masuk ke dapur dan langsung mengambil makanan carki. Saat mau keluar, adik cowoknya juli memanggilnya.

"Kakak ayo makan sini. Aku gak pernah makan sama kakak"ujar juli. Vita tersenyum getir "Kakak udah makan. Kamu makan yang banyak"

"Kamu ngapain ngajak dia makan? Dia bukan kakak kandung kamu! Dia anak angkat disini! Dia juga bukan dari keluarga kita"ujar adit yang membuat vita memudarkan senyumnya.

Wulan dan sepupu yang lain tersenyum senang bahkan citra sampai mau tertawa.

"Ay-"

"Jangan panggil saya ayah!"potong adit.

Vita menghela nafasnya dan keluar untuk memberikan carki makan. Vita duduk di lantai sambil mengelus carki yang sedang makan.

"Heh!"panggil wulan sambil menarik rambut vita. Vita meringis pelan dan berdiri.

"Cuci piringnya sana!"

"Tapi gue bukan babu disini"lawan vita. Wulan semakin menarik rambut vita "Lu mau ngelawan?!"

"Lepas dulu! Kalo gak dilepas, gimana gue bisa nyuci piringnya!"ketus vita sambil menepis tangan wulan. Wulan meringis dan menatap vita "Udah berani ya lu!"

Vita hanya mengangguk dan pergi ke dapur. Malas untuk meladeni. Vita mulai membersihkan piring-piringnya dan langsung mencucinya.

"Nih sekalian"ujar agas sambil menaruh piringnya.

"Yang makan siapa? Yang nyuci siapa? Bekas piring sendiri aja jijik"gumam vita yang didengar oleh agas. Vita sengaja bergumam di depan agas.

"Apa maksud lu ngomong kaya gitu?"tanya agas menahan kesal. Vita hanya terdiam dan mencuci piringnya.

BLACK SHADOW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang