9. Terpaksa

42 6 1
                                    

"Gak usah berharap lebih. Gue hanya terpaksa bukan suka sama lu"
Adhisri Savita Wahyuni

HAPPY READING

Setelah berdebat agak lama, akhirnya vita mau dibonceng sama bayu. Itu pun terpaksa. Bayu menarik tangan vita agar memeluk dirinya. Tapi vita malah menepis tangan bayu dengan kasar.

"Susah amat buat cewek kek gini luluh"batin bayu setengah frustasi.

Plak

Vita memukul helm bayu "Fokus aja! Gak usah sok-sok an! Lu ngira gue kaya cewek lain yang bakal cepat luluh? Tebakan lu salah"ketusnya yang membuat bayu terkekeh.

"Gak salah gue milih cewek"gumamnya.

Selama perjalanan, mereka berdua diam. Vita menjaga jarak antara bayu. Dia tidak mau menyakiti hati pacarnya. Gini-gini dia juga punya pacar. Cuma pacarnya pindah ke luar kota.

Hubungan sama dia, gak ada yang tau. Vita pacaran diam-diam. Vita yang sadar sudah sampai langsung turun.

Fiona yang menunggu vita langsung berdiri. Vita memeluk fiona dengan erat "Vita menang bun"lirihnya yang membuat fiona senang.

Bayu yang baru melepaskan helm melihat vita dan fiona pelukan. Bayu tersenyum tipis dan turun dari motornya. Fiona menoleh ke arah bayu "Sini nak. Jangan pulang dulu"

Vita melepaskan pelukannya dan menatap ke arah bayu. Vita mengode bayu agar mendekat. Bayu pun mendekat dengan malu.

"Ajak pacarmu duduk dulu.  mau buatin minum dulu"ujar fiona yang membuat vita mendelik. Fiona langsung ke dapur dan meninggalkan bayu dan vita.

Bayu tersenyum yang membuat vita menarik tudung hoddie bayu "Gak usah ke geeran lu! Ayo masuk"ujarnya sambil menarik bayu.

"Ta"panggil bayu. Vita berdehem pelan. Bayu memeluk vita dengan erat "Ijinin gue"bisiknya. Vita hanya terdiam kaku.

"ASTAGFIRULLAH MATA DEDEK ternodai. NAH HAYO KALIAN BERDUA NGAPAIN?! JANGAN-JANGAN KALIAN UDAH NIKAH YA TAPI MALAH DIAM!"teriak sandi yang langsung dibekap oleh esa.

"Apa sih mas?! Ikut campur aja! Lihat tuh kelakuan anak anjingmu berkeliaran disini"ujar sandi sambil melepaskan tangan esa dari mulutnya.

Pletak

Eri menyentil jidat sandi "Bisa diam gak?!"

Sandi mengangguk. Eri menatap bayu dan vita dengan bergantian "Kalian ada hubungan?"

"Gak"

"Ada"

Vita dan bayu menjawab secara berbarengan. Vita menatap bayu dengan malas "Sejak kapan gue punya hubungan sama lu?"

"Tadi" jawab bayu. Vita mendudukkan dirinya di sofa "Boncengan itu? Udah gue tekankan, gue hanya terpaksa. Gue mau karna lu teman sepupu gue. Jadi gue mohon jangan terlalu berharap lebih"ujarnya sambil menatap bayu.

Eri menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Kalau seandainya bayu beneran suka sama lu gimana?"tanyanya.

"Gue mohon jangan sampai suka. Gue gak mau melukai hati siapa pun"lirih vita. Citra yang baru datang dengan celana pendek bingung karna gank TUNDRA menghalangi pintu.

"Vita!"panggil citra. Vita berdehem. Moodnya langsung berubah. Vita berdiri "Gue tinggal mandi dulu. Kalian duduk dulu"ujarnya yang langsung meninggalkan semua.

Sandi yang pegal dari tadi langsung duduk di sofa. Eri menoyor kepala sandi "Kebiasaan gak sopan"gumamnya sambil duduk di samping sandi.

Citra dengan cepat duduk disamping eri "Hai eri"sapanya yang dibalas deheman oleh eri. Dia kurang terlalu suka dengan cewek genit.

BLACK SHADOW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang