"Intinya kalo ga nice try, ya nice too meet you"
Sandi Bara Arsakha
Happy ReadingVita mengambil pecutan dari tangan bodyguardnya "Hen ikat tangan dan kakinya"suruh Vita ke bodyguardnya yang sering dipanggil Hery. Hery mengangguk dan langsung mengikat tangan dan kaki Bima yang sedang duduk di kursi.
"Bima"panggil Vita dengan tersenyum. Bima menatap keponakannya dengan takut "Apa yang mau kamu lakukan ke saya?!"
"Gue cuma membalas apa yang pernah lu lakuin ke gue! Lu mau tau itu apa Bima yang terhormat?"
Bima terdiam dan hanya memandangi wajah vita. Bima yang hanya terdiam, membuat emosi vita memuncak.
Ctarrr
"AKHHHH"
"PAPAAAA!!!"
Vita tersenyum puas sehabis memukul Bima dengan pecutan. Darah segara mengalir dari wajah Bima. Tubuh Bima bergetar hebat ketika melihat darah menetes dari wajahnya.
"VITA SUDAHH NAKKK"teriak Fiona yang sudah ga tahan melihat kelakuan Vita. Vita menoleh ke arah Fiona dengan tatapan tajamnya.
"Kenapa? Kamu mau menggantikan posisi Bima hari ini?"tanya Vita yang membuat Fiona refleks menggelengkan kepalanya. Vita berdecih "Ini belum seberapa!"
CTARRR
CTARRR
CTARRR
"AKHHHH!!!!
Teriak Bima dengan keras. Seluruh tubuhnya mengeluarkan darah akibat pecutan keras dari Vita. Vita tertawa jahat mendengar teriakan Bima.
"Vita"panggil Yoga dengan lirih. Dirinya masih syok melihat sepupunya berubah menjadi monster. Vita menatap Yoga dengan penuh tanda tanya.
"Maafin kita Ta. Kita disini semua salah. Kita minta maaf. Tapi gue mohon ke lu, lu jangan kek gini. Lu jangan berubah jadi monster Ta. Gue cuma ga mau, nanti lu pas di atas di hukum habis habisan sama Tuhan"ujar Yoga dengan penuh kelembutan.
"Pfttt apa? Gue ga salah dengar kan? Lu ngomongin diri sendiri?"tanya Vita menatap Yoga dengan sinis.
"Sebelum ngomong, ngaca dulu!"lanjutnya dengan nada ketus. Yoga menatap Vita dengan penyesalan "Maafin gue. Gue terpaksa"batinnya.
"HONEYYY!!!"teriak Rafael yang datang dengan wajah cemberut dan di belakangnya ada Candra yang ngos ngosan.
Vita menatap Rafael dengan lekat "Ngapain kesini? Balik El!"ucap Vita dengan wajah yang menahan emosi. Bukannya malah pergi, Rafael langsung memeluk Vita dengan erat.
"El kangen"rengek Rafael yang membuat Vita menghela nafasnya.
"Candra! Lu gimana sih?!"bentak Vita yang langsung menyalahkan Candra. Candra mengatupkan kedua tangannya "Sumpah boss gue kapok jagain tuh bocah kematian!"
Rafael melihat orang-orang yang di penjara dengan seksama "Honey mereka siapa?"tanyanya dengan nada polos.
"Mereka semua mau gue eksekusi mati"
Rafael mengangguk "Honey kita jalan-jalan yuk"ajaknya dengan semangat. Vita mengangguk "Ayoo. Kapan?"
Rafael melihat jam tangannya "Ini udah jam 16.10 sore. Sekarang aja yuk"
"Ayoo!!! Ajak yang lain juga ya"ucap Vita yang diangguki oleh Rafael. Vita mengelus rambut Rafael "El siap-siap dulu dan kasih tau semua orang ya. Gue mau selesaikan ini dulu"lanjutnya dengan lembut.
"Siappp! El duluan ya"ujar Rafael yang diangguki oleh Vita. Rafael langsung pergi dengan gaya coolnya. Vita mengancungkan jempolnya ke Candra. Candra mengangguk dan mengikuti Rafael dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SHADOW
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Lu itu bau! Jauh-jauh sama gue! Gue ilfeel sama lu!" "Pergi gak! Lu itu jelek!" "Dasar bodoh! Masa segitu aja ga bisa?!" "Heh dengerin gue! Lu itu anak yang ga pernah diterima di keluarga ini!" "Woi cewek tatoan pungutin s...