Happy Reading
Kevin dengan tanpa dosa hanya menyengir "Biasa biar terkesan dewasa gua. Btw cocok kan?"
"Anak babi"umpat Vita yang benar-benar kesal dengan Kevin.
"Etsss kalem brooo. Mau gua bantu kan?"
"Ga usah! Gua bisa mengatasi ini sendiri. Mending lu balik ke hotel. Jagain istri lu. Ingat lu punya banyak musuh di sini"pesan Vita agar Kevin lebih menjaga Mentari.
"Mentari bisa bela diri Ta. Bahkan kemampuan bela diri dia lebih tinggi dari gua"
Vita mengangguk membenarkan ucapan Kevin. Dirinya lupa kalau Mentari jago bela diri.
Kevin menatap ke sekelilingnya lagi "Noh udah beres tuh keluarga lu di tangan anak buah gua. Gua cuma ga mau lu dianggap membunuh keluarga sendiri. Makanya gua sengaja kesini"ucapnya dengan tersenyum tipis melihat kerja anak buahnya dengan baik.
Dengan cepat Vita menoleh ke belakang dan benar aja keluarganya udah bersimbah darah. Vita langsung tertawa puas melihatnya "Akhirnya gua ga mengotori tangan gua yang bersih ini untuk membunuh sampah seperti mereka"
"Tapi sepupu lu yang cowo dapat kabur karena dibantu sama sahabatnya"
"Biarkan dia hidup. Lagipula dia udah ga punya siapa-siapa lagi. Dia bakal ngerasain seperti gua. Berada di rumah besar cuma ada seorang diri"
Kevin yang melihat Vita bahagia ikut tersenyum "Pekerjaan gua udah beres. Gua balik dulu ya. Ingat bereskan secepatnya"
Vita mengangguk "Makasi banyak Vin. Gua berhutang budi ke lu"
"Aelah sama gua juga. Oh ya 3 hari lagi ada pertemuan sesama Leader Mafia. Bawa 2 anak buah lu sebagai penjaga dan lu harus benar-benar tutupi wajah lu itu"ujar Kevin sebelum pergi.
Vita mengerutkan dahinya "Tumben banget. Sebelumnya ga pernah tuh. Siapa yang memberikan info ini?"
"Queen"
Satu kata yang keluar dari mulut Kevin membuat bulu kuduknya langsung merinding. Vita tersenyum lebar "Makasi atas infonya. Gua pasti datang"
"Jam sama tempatnya gua shere di WA"
Setelah bicara itu, Kevin langsung pergi dan diikuti oleh anak buahnya. Vita mendekati keluarganya dan berjongkok di depannya Adit "Seandainya aja Ayah sayang sama Vita, ini ga bakal terjadi ke Ayah"
Vita menatap tubuh Ayahnya dengan tajam "KEVIN BANGSAT!!!"teriaknya menggelegar. Candra dan yang lainnya dari tadi diam langsung mendekati Vita.
"Ada apa Leader?!"tanya Candra dengan panik.
Nafasnya memburu dan aura mengintimidasinya semakin kuat. Vita menatap tubuh semua keluarganya dengan tajam.
"Semua cek nafas keluarga saya! Sepertinya Kevin memberikan obat tidur"ujarnya dengan dingin dan tegas. Candra dan yang lainnya langsung mengecek tubuh keluarga Vita.
"Leader!! Ada yang beberapa di suntik bius mematikan! Tapi yang pasti Pak Adit sama Bu Fiona masih hidup! Tuan Kevin memberikan obat tidur ke mereka saja"lapor Candra yang membuat Vita mengepalkan tangannya.
"Kevin bangsat! Kenapa ga langsung semua aja! Gua juga udah cape ngurus mereka"batinnya.
Vita menghela nafas "Candra hubungi ambulans untuk kesini dan rekayasa di jalan seperti biasanya. Untuk yang lainnya urus mayat mereka semua. Dan tolong panggilkan Bobby untuk menghidangkan makanan!"
"Baik Leader!!!"
Vita berjalan dengan cepat. Vita mencari Rafael terlebih dahulu. Vita membuka pintu kamar Rafael dan terlihat Rafael sedang tertidur pulas di kasurnya. Vita tersenyum melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SHADOW
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Lu itu bau! Jauh-jauh sama gue! Gue ilfeel sama lu!" "Pergi gak! Lu itu jelek!" "Dasar bodoh! Masa segitu aja ga bisa?!" "Heh dengerin gue! Lu itu anak yang ga pernah diterima di keluarga ini!" "Woi cewek tatoan pungutin s...