Arden berdiri di sana sejak lima belas menit yang lalu. Membaca blurb dan judul novel, membandingkannya, lalu mencari lagi. Ia masih mengenakan seragam sekolah sehingga menjadikannya pusat perhatian. Bagaimanapun cukup tabu melihat laki-laki semacam dirinya mencari novel romansa.
Arden ragu terhadap pengelihatannya, tetapi dia yakin laki-laki di ujung sana adalah Jasmir. Hari ini pun Jasmir menggunakan jaket kulit dan masih memakai seragam sekolah.
Ngapain Si Jasmir di sini?
Diletakkannya novel yang ia pegang. Arden hampir mencapai Arden ketika laki-laki itu berjalan menuju rak berikutnya.
"Gimana kalau yang ini?"
Rosetta berbalik. Menatap sebentar pada novel yang dipegang oleh Jasmir, lalu berkata.
"Judulnya bagus, tapi-"
"Iya, makanya tolong dibaca dulu blurbnya!"
Arden tidak mengerti banyak, tapi dia yakin sudah pernah melihat adegan seperti ini berulang kali dengan variasi yang berbeda. Jasmir pastilah sedang mendekati Rosetta. Bagaimanapun perempuan itu cukup cantik untuk menjadi incaran Jasmir.
Maka pergilah Arden dari sana. Setelah ia mendapat novel yang dirasa Aya sukai, Arden membayarnya. Novel tersebut adalah permintamaafannya. Ia akan mengirimkannya bersama sebuket tulip merah muda dan juga surat. Kali ini Arden tulus ingin berbaikan. Dia akan menggunakan cara lain untuk menghancurkan pernikahan Herdi dan Melisa. Tentunya tanpa menggunakan Aya lagi.
▪️🎧•🎀•♟️▪️
Ini aneh. Hari masih siang, tapi rumahnya terlihat ramai. Aya menangis di sebelah perempuan paruh baya yang terus mengelus rambutnya. Melisa dan Herdi tampak sibuk berbicara dengan pria paruh baya yang tidak Arden kenali. Kemudian tiga laki-laki seumuran mereka tampak duduk dalam ketenangan.
"Ada apa, Pa?"
"Ayahnya Aya meninggal." Arden menatap Aya. Perempuan itu benar-benar menangis. Menunjukkan rasa kehilangan yang terlalu pilu.
"Aya akan berangkat ke Batam untuk sementara." Herdi berbicara lagi.
"Aku bisa menemani Aya."
Herdi menggeleng. "Tidak, tidak, kamu harus berfokus pada studi kamu. Aya akan pulang bersama sepupunya."
"Dia akan baik-baik saja." Herdi menenangkan.
"Kenapa Aya harus melihat pria sialan itu? Dulu saja dia tidak pernah menganggap Aya sebagai anaknya!" Melisa mengamuk.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi antara kau dan Kakakku, tapi yang aku tahu dia menyayangi puterinya."
"Kalau dia menyayangi Aya, dia tidak akan meninggalkannya!"
"Kau harus memahaminya. Dia tidak bisa menerima Aya terlalu cepat, tetapi dia serius menyayangi Aya."
"Jika kau berpikir warisan yang ia tinggalkan itu dapat membuktikan rasa sayangnya kepada puteriku, kau salah besar!"
"Melisa, biarkan Aya pergi. Bagaimanapun dia tetap Ayahnya."
"Laki-laki itu tidak pantas untuk disebut sebagai Aya! Dia meninggalkan kami. Bersenang-senang dan tidak pernah peduli apakah kami hidup atau tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
RED | Step Sister
RomanceArden itu paling ganteng se-SMA Tanjuaya. Tumbuh dengan kepercayaan bahwa semua cewek menyukainya membuat Arden menjadi cowok yang gampang mematahkan hati perempuan. Sekarang targetnya adalah Gaia atau yang biasa disapa Aya. Adik tirinya sendiri ya...