MENJADI SUARA PERJUANGAN

7 1 0
                                    

Situasi sudah tegang, ketika aku menggabungkan diri menjadi anggota staf Radio Pemberontakan. Kemelut meledak hanya beberapa hari setelah itu. Awalnya dimulai dengan suatu berita luar biasa yang disampaikan padaku di stasiun pemancar. Berita itu bagiku tidak masuk akal, sehingga aku tidak mau menyiarkannya sebelum bisa memastikan palsu atau tidaknya.

Aku menerima kabar bahwa tentara Inggris yang sebagian besar terdiri dari pasukan-pasukan Gurkha, menyelundupkan pasukan-pasukan Belanda ke darat di pelabuhan Surabaya. Begitu turun, pasukan-pasukan itu langsung menuju ke berbagai tempat dalam kota yang saat itu tidak bersenjata dan tidak diawasi. Di tempat-tempat itu mereka dengan diam-diam membangun kekuatan, sementara tentara Inggris sendiri tetap berada di atas kapal dan di pelabuhan. Mereka menunjukkan sikap pura-pura tidak tahu apa-apa.

Lalu bagaimana cara pelaksanaan penyelundupan itu? Caranya ialah dengan menghitamkan kulit muka tentara Belanda, supaya kelihatan seperti orang Gurkha.

Dan bagaimana tipu-muslihat itu sampai ketahuan? Beberapa anggota tentara yang disangka Gurkha tertangkap ketika warna yang menggelapkan air muka mereka luntur karena panas. Pihak Indonesia yang menangkap tercengang ketika melihat salah seorang tahanan itu ternyata berkulit putih yang coreng-moreng.

Aku berkeras meminta diantarkan ke penjara, di mana tawanan yang jumlahnya tiga orang itu ditempatkan. Tentara yang Gurkha tidak dapat berbahasa Inggris. Tetapi yang Belanda menguasainya. Dibeberkannya seluruh kisahnya padaku, rupa- nya dengan harapan bahwa aku akan menggunakan pengaruhku untuk membebaskan dirinya. Menurut keterangannya, sejumlah prajurit Belanda lainnya diselundupkan ke darat dalam karung, saat tentara Inggris menurunkan perbekalan makanan dan peralatan ke pangkalan.

Kejadian itu kusiarkan lewat radio. Kedua tahanan bangsa Gurkha memberi kesaksian mereka pula, lewat perantaraan salah satu juru bahasa bangsa India yang bekerja di stasiun kami. Dengan segera pihak Indonesia memperketat pengawasan terhadap tindak- tanduk Inggris di sekitar pelabuhan. Kemudian, seperti sudah diperkirakan, Inggris bergerak memasuki daerah kota sebelah bawah.

Dengan segera terjadi pertempuran sengit di jalan-jalan, karena penduduk marah melihat kejadian itu. Sebagian besar dari penduduk kampung tak memiliki senjata, sehingga sebetulnya bukan merupakan tandingan bagi pasukan tentara Inggris yang terlatih baik. Walau demikian mereka bertempur dengan apa saja yang dimiliki. Banyak rakyat yang tewas, dengan memekikkan seruan Merdeka untuk terakhir kalinya.

Tetapi kenyataannya pasukan-pasukan tentara Republik Indonesia tidak terjebak di Surabaya, sudah siap-siaga ketika Inggris datang menyerang. Bukan pihak Indonesia yang terkejut, melainkan Inggris serta Belanda. Tentara Indonesia mundur dengan tertib, lalu membentuk garis pertahanan baru beberapa kilometer dari batas kota Surabaya.

Kejadian tidak enak itu disusul kejadian berikutnya. Inggris mencoba menggunakan prajurit-prajurit Jepang untuk menghadapi tentara Indonesia. Usaha itu ada hasilnya. Tetapi hujan protes yang datang dari mana-mana memaksa mereka menghentikan tindakan itu.

Sementara itu semakin banyak saja pasukan Belanda yang didaratkan, bersamaan dengan berbatalion-batalion tentara Inggris yang didatangkan dari negara-negara bertetangga, dari Singapura dan dari Birma. Tetapi begitu tiba di Surabaya, tentara Inggris itu ada yang langsung meletakkan senjata. Mereka mengatakan tidak mau memerangi bangsa Indonesia.

"Kami didatangkan ke sini berdasarkan keterangan yang tidak benar," kata seorang prajurit selaku wakil mereka. "Pada kami dikatakan bahwa kami ditugaskan menumpas pemberontakan segelintir kaum ekstremis Indonesia dan boneka-boneka Jepang, yang bermaksud hendak merongrong Belanda. Tetapi kini ternyara kami menghadapi seluruh rakyat Indonesia yang berjuang mempertahankan kemerdekaannya. Kami tidak mau berperang untuk menindas kebebasan negara lain."

REVOLUSI DI NUSA DAMAI - K'tut TantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang