GERAKAN PERLAWANAN

7 1 0
                                    

Anak Agung Nura kembali dari Jawa Barat, la membawa berbagai berita tentang perkemban gerakan bawah tanah. Organisasinya sudah tertata rapi, di bawah pimpinan Amir Syarifuddin dengan dorongan secara sembunyi-sembunyi oleh Sukarno dan Hatta. Gerakan itu semakin meluas bukan di Jawa saja, tetapi juga di berbagai pulau lainnya di Indonesia. Begitu cengkeraman kekuasaan Jepang agak mengendor, dengan segera tokoh-tokoh yang memiliki mutu kepemimpinan serta berpengalaman luas di bidang politik sudah siap sedia untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Sang profesor yang masih menyamar menjadi pedagang, aku serta Frisco Flip mengadakan perembukan dengan Agung Nura, untuk mengatur rencana Sang profesor akan tetap menyamar menjadi pedagang kain. la akan berkeliaran ke mana-mana, sambu mengamat-amati gerak-gerik Jepang. la menjadi penghubung dengan suatu pemancar radio rahasia yang tersembunyi tempatnya di pegunungan.

Frisco Flip bertugas mengusahakan dana. Aku tak pernah bertanya, bagaimana caranya menunaikan tugas itu. Kedudukannya memungkinkan ia memperoleh informasi penting, yang kemudian dengan jalan berbelit belit diteruskan pada pihak sekutu. Informasi itu bisa mempercepat tibanya saat Jepang diusir dari Indone sia, dan bendera Merah Putih lambang kemerdekaan dikibarkan di atas istana gubernur di Jakarta.

Sedang Anak Agung Nura akan pulang ke Bali. Di sana ia akan mengajak teman-temannya membentuk kelompok perlawanan, lalu meluaskannya ke pulau-pulau yang berdekatan. Bali saat itu menjadi cukup penting artinya, karena Jepang mempergunakan lapangan udara yang di dekat Kuta menjadi salah satu pangkalan operasi pengeboman yang tersebar ke mana-mana.

Aku diserahi tugas untuk berperan menjadi pacar Frisco Flip. Aku harus banyak bergaul dengan- kalangan Jepang, membuat lukisan gadis-gadis Bali yang cantik menawan dan menjualnya dengan harga murah pada orang Jepang.

"Kuas dan cat itu kedok yang sempurna bagimu," kata Frisco bersemangat. "Bagaimanapun juga, di Bali dan Jawa kau sudah cukup lama dikenal sebagai pelukis yang lumayan."

"Tapi aku tidak suka lukisan jenis begitu," bantahku.

"Walau begitu, justru itulah jenis karya seni yang disukai serdadu Jepang," kata Frisco sambil tertawa geli. "Jadi singkirkan saja perasaanmu selaku seniman dan lukislah gadis-gadis Bali yang cantik-cantik, lengkap dengan dada terbuka."

Kami menyepakatkan kata sandi tertentu. Kami bersumpah bahwa jika ada di antara kami yang tertangkap, maka kami memilih lebih baik mati daripada melibatkan yang lain-lain. Agak seram rasanya menyadari bahwa aku sudah menjadi bagian dari suatu organisasi mata-mata, lengkap dengan sandi-sandi serta segala tetek-bengek lainnya. Kami beroperasi dengan serius serta dengan mempertaruhkan nyawa. Masa kehidupanku di Bali rasanya sudah lama sekali berlalu.

Sejak itu, siang hari aku sibuk membuat lukisan gaya kodian yang bagiku sebenarnya memuakkan, terapi sangat dikagumi orang-orang Jepang. Aku sampai kekurangan waktu karena begitu besar minat merek hendak membeli lukisan-lukisanku. Aku kadang kadang tercengang karena ternyata di antara pembeli itu ada pula perwira berpangkat tinggi. Dari mereka itu aku sebenarnya mengharapkan adanya selera yang lebih bermutu. Kemudian timbul perasaan was-was dalam diriku. Jangan-jangan aku terlalu berlebih. lebihan dalam memainkan peranku. Aku lantas memutuskan untuk membuat lukisan yang kusukai. Kemudian ternyata bahwa keputusanku itu tepat.

Malam hari aku menjelma menjadi wanita yang haus hiburan. Aku sering muncul di tempat-tempat hiburan terkenal di Surabaya. Teman-teman pergaulanku orang Jepang, terutama Frisco Flip. Kehidupan malam di kota itu cukup ramai, apabila dipikirkan saat itu sebetulnya jaman perang. Tetapi front sudah bergeser beberapa ribu mil ke arah timur. Angkatan udara Sekutu terlalu sibuk mempertahankan Port Moresby serta melakukan serangan-serangan terhadap Rabaul serta sasaran-sasaran lainnya di Kepulauan Salomon, sehingga tidak sempat lagi terlalu merepotkan keadaan di pelabuhan-pelabuhan yang diduduki Jepang.

REVOLUSI DI NUSA DAMAI - K'tut TantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang