"Siapa La?" tanya Nabil penasaran. Pasalnya Nabil menyadari perubahan ekspresi Tala setelah mengangkat telepon dari orang yang tak dikenal itu.
"Dia, dia kembali," ucap Tala menatap kosong baksonya. Tak ada selera untuk menyantap bakso itu lagi.
"Dia? siapa?" tanya Faiz tak paham.
"Kapan baliknya?" tanya Aksa santai. Ia sudah tahu siapa yang dibicarakan oleh Tala. Cinta pertama sekaligus luka pertama sahabatnya.
"Tadi," ujar Tala yang membuat Farel membulatkan bola matanya kaget.
"Kok dia masih hubungin Tala ya. Setelah sekian lama ngilang gitu aja. Terus kembali kayak jelangkung," tukas Nabil yang membuat Farel menyikut lengannya.
"Jelangkung pala lu tuh jelangkung!" ucap Farel yang membuat Nabil cengengesan.
Sementara mereka berdebat. Salah satu dari mereka tak paham apa yang mereka bicarakan dan siapa orang yang mereka maksud. "Siapa si?" tanya Faiz yang tak kunjung paham.
"First love nya Tala," jawab Nabil yang membuat Faiz mengangguk paham.
"Hati lu gimana Ta?" tanya Farel serius. Pasalnya kemaren-kemaren ia melihat Tala dekat dengan teman Fara yaitu Faza.
"Gua gak tau," balas Tala jujur. Saat ini ia bingung dengan hatinya. Tala tak paham dengan kondisi hatinya. Yang Tala tau, setiap Tala mendengar suara 'dia' Tala akan selalu menegang. Semua luka masa lalunya akan terlintas begitu saja di dalam otaknya.
***
'kringgg'
Bel berbunyi pertanda proses belajar mengajar telah usai. Faza dan Fara kini sudah berada di parkiran. Fara yang mengambil motornya dan Faza yang menunggu Tala untuk pulang bersama.
"Aman gak gua tinggal sendiri?" tanya Fara yang sudah mengeluarkan motornya dari parkiran.
"Aman, palingan ntar lagi jodoh gua kesini," ujar Faza sombong.
"Yeu si paling jodoh! semoga gak nt ye!" cibir Fara yang membuat Faza memutar bola matanya malas. .
"Gak bakal ini mah! ntar lagi official," balas Faza.
"Iyain aja kasian, byee gua mau pulang ye," pamit Fara yang diangguki Faza.
Faza melihat Fara sudah berlalu pergi meninggalkan nya sendirian. Faza mulai pergi menuju halte guna menunggu Tala. Sudah setengah jam berlalu, namun Tala tak kunjung terlihat.
"Duh Tala kok lama banget ya," monolog Faza khawatir.
"Apa gua telpon aja ya?" lanjutnya lalu mulai mengeluarkan handphone nya. Faza mulai menelpon Tala.
Berdering...
"Angkat dong Tala!" monolognya kesal. Sok sibuk sekali mas-mas sok cuek ini.
Panggilan pertama tidak terjawab, lalu Faza menelpon Tala lagi, lagi dan lagi. Namun tak kunjung di jawab. Faza lelah, menunggu yang tak pasti benar-benar melelahkan. Tala benar-benar tak menjawab telepon nya. Faza masih berusaha untuk berfikir positif mungkin saja Tala sibuk pikirnya.
Zombie Kesayangan
Tala
Dimana?
Faza nungguin di halte
Tala gak ada
Kabarin ya Tala kalau udah pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Perfect (End)
Teen FictionDia terlalu sempurna untuk diceritakan secara sederhana. He is perfect. Kamu pernah mendengar bahwa kita akan sempurna dimata orang yang tepat? Yap, Faza tengah mengalami hal itu. Faza melihat sosok laki-laki yang menolongnya itu seperti bidadara y...