√784 Weekend

52 19 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu yang dimana itu adalah surga untuk jiwa-jiwa malas seperti Faza. Lihatlah jam kini sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi dan Faza belum juga bangun dari tidur nyenyak nya. Padahal sedari tadi handphone nya sudah berbunyi namun sang empu tak menghiraukan nya.

Ku mau dia~

Tak mau yang lain~

Hanya dia yang slalu ada kala susah dan senang ku~

Sudah berkali-kali handphone Faza berbunyi, namun ia berusaha untuk tidak bangun. Berbagai macam usaha yang sudah dilakukannya. Mulai dari menutupi telinga nya dengan bantal sampai menyelimuti seluruh tubuhnya mencari tempat nyaman untuk melanjutkan mimpinya.

Namun handphone nya tak kunjung berhenti berbunyi.

"ISHHH SAHA ETA YANG NELPON PAGI BUTA BEGINI!" monolognya kesal. Ia kini dengan mata yang berat mulai bangkit tidur dan mengambil handphone nya. Melihat siapa yang menelepon nya.

Fara's calling

Ternyata sahabatnya! ganggu aja pikirnya. Ada apa dengan Fara ini? Faza langsung saja memencet tombol hijau menjawab telepon Fara.

'PAZA!!' teriak orang diseberang membuat Faza reflek menjauhkan telinganya dari handphone nya. Sungguh, suara Fara ini mirip sekali dengan toa. Telinganya sakit sekarang. Lihatlah sekarang Faza tengah menggosok-gosok telinganya akibat teriakan Fara.

'Ishh biasa aja bisa gak si?' kesal Faza.

Terdengar gelak tawa diseberang sana membuat Faza memutar bola matanya malas. 'Gak usah ketawa-ketawa lu! ngapain lu nelepon gua pagi-pagi buta begini!' tukas Faza yang masih kesal.

'Pagi buta bapak lu!' jawab Fara ngegas.

'Bapak gua gak ada,' jawab Faza santai yang membuat Fara terdiam beberapa detik.

'Heheh maap Paza, lu liat nohh jam berape sekarang!' jawab Fara yang membuat Faza langsung melihat jam yang ada di handphone nya.

'WHAT?! OMGGG! UDAH JAM 9?! KENAPA LU BARU BANGUNIN GUA SI?!' teriak Faza yang sudah panik. Sungguh ia kaget melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 09.00 lewat. Ia pikir baru jam 03.00 pagi. Pantas saja Fara menelpon nya.

'Yee dari tadi gua udah nelepon lu! lu nya aja yang kebo! jadi gak nieh? kalau gak gua tidur nih!' ucap Fara diseberang sana panjang lebar.

'IHHHH JADII! bentar ya Para kuhh, gua siap-siap lima menit! jemput yakk di mension Tala inget!' ujar Faza lalu mematikan telepon nya tanpa menunggu jawaban Fara.

Faza langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke mall hari ini. Yap, kemaren Faza sudah mengabari Fara ia minta ditemani ke mall hari ini untuk membeli alat-alat lukisnya dengan bermodalkan uang sebesar rp.200.000 yang diberi Tala semalam. Sekalian healing kalau kata mereka mah. Kalau kata Fara siapa tau dapat sugar dady kaya raya. Memang sesat otak Fara ini pemirsa.

Kini Faza sudah siap dengan setelan hoodie beruang dan celana panjangnya. Faza hanya mencepol rambutnya asal. Faza tak membawa tas, ia hanya membawa dompet dan handphone.

Ku mau dia~

Terdengar notifikasi dari handphone berlogo apple milik Faza. Faza langsung mengangkatnya. 'Halo,' ucap Faza.

'Gua udah di depan! cepetann keluar!' ujar Fara diseberang telepon membuat Faza langsung turun ke bawah.

Melihat Faza buru-buru mengalihkan perhatian Tala yang sedari tadi menonton televisi. Kemana gadis ini pagi-pagi di hari libur begini? apa dia akan jalan dengan pacarnya? apa gadis itu mempunyai pacar? entahlah banyak pertanyaan yang mengusik di kepalanya.

He is Perfect (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang