"sepertinya tidak ada kemajuan apapun, mereka tetap begitu"
Di rumahnya, Tuan Park dan Nyonya Park yang terlihat selalu mesra meski di usia yang sudah senja, keduanya tampak sibuk memikirkan kisah asmara putra mereka.
"Iya, kita tidak akan punya cucu" sahut nyonya Park menyetujui.
Terkadang... Mereka juga menyesal telah menjodohkan keduanya, mereka terlihat sangat menjaga jarak dan tidak nyaman dengan satu sama lain.
Tapi... Usia Jimin itu sudah tidak muda lagi, mau sampai kapan terus sibuk bekerja dan mengabaikan kehidupan asmaranya. Kedua orang tuanya tidak mau Jimin menyesal di kemudian hari
"Kali ini... Ayo lakukan sesuatu yang lebih tegas" Tuan Park bangkit setelah mengutarakan ide yang menggantung. "Kita lakukan...-
☃️☃️☃️
"Eommonim" Yoona terkejut melihat ibu mertuanya yang datang ke butik dengan tiba-tiba.
"Kalian sangat sibuk, eomma hanya ingin menjenguk sebentar saja" kata Nyonya Park dengan senyuman yang ramah.
Ini masih sore, dan biasanya Yoona pergi sebentar untuk meeting bersama klien, beruntung hari ini sedang kosong, jadi Yoona bisa sedikit santai.
"Maaf, lain kali Yoona pasti akan menjenguk jika ada waktu" kata Yoona dengan penuh rasa bersalah.
Keduanya duduk bersama di taman belakang butik yang cantik dan terawat, Yoona sengaja membangunya disana agar bisa menghirup udara segar saat merasa jenuh dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya.
"Datanglah bersama suamimu" kata Nyonya Park yang hanya bisa di jawab dengan senyuman canggung oleh Yoona. "Sebentar lagi ulang tahunku, Kau tidak lupa dengan hadiah yang aku minta 'kan?"
Gleg
Yoona sama sekali tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan ini, bahkan tersenyum saja rasanya sulit. Wajahnya jadi merah, entah karena canggung atau malu.
"Tapi... Aku tidak akan memaksa jika kalian sudah berusaha" lirih nyonya Park yang membuat hati Yoona terenyuh, jangankan berusaha, memikirkan saja baru semalam ia ingat.
"I-iya" jawab Yoona dengan kaku.
Nyonya Park tersenyum kecut melihat ekspresi menantunya. Sepertinya dugaanya memang benar, tidak ada kemajuan apapun dalam hubungan mereka.
Tapi lihat saja, apa yang akan Nyonya Park lakukan agar mereka bisa bersatu layaknya suami istri yang sesungguhnya nanti
"Ini" Nyonya Park mengulurkan kotak bekal kepada Yoona. "Bukan hanya Jimin, aku juga memiliki putra lain. Kau bawahlah ini dan berikan padanya, aku juga akan antarkan ini untuk kakak iparmu"
"Ah Eommonim..."
"Daah, jangan lupa makan bersama suamimu ya!" Nyonya Park segera beranjak karena tidak mau mendengar kalimat penolakan dari sang menantu.
Yoona yang melihat kelakuan mertuanya itu hanya bisa tersenyum kecil. Hal seperti ini sudah biasa nyonya Park lakukan, tapi entah bagaimana Jimin dan Yoona tetap saja enggan memulai hubungan yang lebih dekat.
"Mina" Yoona kembali masuk bersama kotak bekal yang mertuanya berikan.
"Dimana Mina?" Tanya Yoona pada karyawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pansy Black
RomancePernikahan yang Park Jimin dan Kim Yoona jalani adalah palsu. Keduanya hanya sibuk bekerja dan bekerja, mengabaikan satu sama lain hingga tidak menyadari ada cinta di antara mereka. Perjodohan... Sudah dua tahun sejak Yoona menjadi istri Jimin, dan...