🍀 Bab 16

489 31 5
                                    

Senyuman tampak mengembang di wajah merah merona milik Yoona, ia sungguh tidak bisa menyembunyikan kebahagiaanya setelah momen kebersamaanya bersama sang suami semalam.

Kini, kepalanya bersandar tepat di dada Jimin dengan tangan yang memeluk tubuh pria itu erat. Hati Yoona semakin berbunga-bunga kala merasakan sentuhan yang tidak kalah manis dari suaminya.

Chup

Yoona diam-diam meremat piyama Jimin ketika pria itu mendaratkan kecupan di dahinya.

"Ayo bangun, kita harus bekerja" kata Jimin dengan suara halusnya. Tanganya terus memberikan usapan-usan lembut di punggung Yoona.

Sejujurnya Yoona tidak ingin cepat berpisah, ia masih ingin bersama Jimin di atas ranjang. Namun, apalah daya, pria itu memang harus pergi dan bekerja.

"Iya" cicit Yoona dengan suara lirih, ia sedikit sedih tapi juga senang bersamaan.

Wanita itu bangkit deng cepat, menyingkirkan tangan Jimin dari tubuhnya dan akan cepat pergi dari sana.

Set

Hanya saja... Jimin kembali menarik tubuh kecilnya untuk di bawa berbaring bersama.

"Tu..." Bukankah Yoona juga harus mengganti panggilanya?

"Jimin... Ada apa?" Tanya Yoona dengan mata berbinar-binar, dia tampak lugu tapi ekspresi itu sungguh membuat hati Jimin berdebar-debar.

Jimin tersenyum, kini tanganya memeluk Yoona semakin erat, sedangkan tangan yang lain mulai membelai wajah Yoona dengan kelembutan dan kasih sayang.

"Bukan seperti itu caranya" kata Jimin dengan kalimat membingungkan, Yoona yang tidak paham hanya bisa mengeryit bingung.

Chup

Pria itu mendaratkan kecupan manis di bibir Yoona yang masih tampak merah muda alami.

Chup

Berikutnya di pipi, kemudian hidung, dan terakhir di dahi dengan durasi yang lebih lama.

Yoona hanya diam saja menerima setiap kecupan yang Jimin berikan. Ah tidak... Dia tersenyum.

"Lakukan padaku juga" kata Jimin dengan senyuman tapi sedikit memaksa.

Jimin tahu betul jika istrinya ini sangat pemalu, tapi ia justru semakin menikmati raut manis di wajah sang istri ketika sedang tersipu seperti ini.

"Sayang..."

DegDegDegDeg

Yoona dengan susah payah menelan ludahnya saat panggilan yang lembut itu mengudara untuknya.

"T-Tuan" wajah Yoona semakin merah, ia semin salah tingkah tapi juga bingung harus bagaimana. "A-Aku harus mandi" ujar Yoona mencoba menghindar, ia ingin segera bebas dari pelukan sang suami, tapi Jimin belum juga mau melepaskannya.

"Cium aku, baru akan aku lepaskan" bisik Jimin tepat di samping telinga Yoona, membuat seluruh tubuh Yoona menjadi merinding seketika.

Yoona hanya mengerjap saja untuk beberapa saat, sebelum akhirnya ia memberanikan diri untuk bersitatap dengan Jimin.

"Di...Dimana?" Pertanyaan bodoh, tapi Yoona memang harus banyak di arahkan, ia terlalu kaku dalam menjalin sebuah hubungan.

Jimin tersenyum lebar mendengar satu kata berharga dari bibir istrinya.

"Disini sayang" kata Jimin sambil menunjuk bibir tebalnya yang berwarna merah muda.

Gleg

Yoona sangat malu, tapi apalah dayanya, ia akan melakukanya untuk Jimin.

Pansy BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang