Yoona tidak tahu apakah suaminya memang mabuk atau tidak. Meski Yoona menganggapnya mabuk, tapi Jimin tampak terlihat biasa saja, pria itu masih berwajah datar dan bermata tajam, meski sesekali sempat menunjukan senyuman yang aneh.
Bukan hanya senyuman, ia juga mengatakan hal-hal yang tidak pernah ia katakan kepada Yoona sebelumnya.
Seperti...
'apa kita akan berpisah?'
'apa kau tidak menyukaiku?'
Atau...
'apa kau tidak ingin hidup bersamaku?'
Yoona sungguh bingung, ia tidak mengerti situasinya dn hanya diam saja sejak tadi. Beruntung mereka tiba di rumah dengan cepat, jadi Yoona bisa cepat menhindari Jimin yang sejak tadi bersikap aneh.
Yah, dan pria itu bahkan memeluknya, mengecupi leher dan surainya, Yoona sungguh merinding mendapatkan perlakuan begitu.
Kini Yoona baru saja memasuki kamarnya setelah mengantar Jimin kekamar pria itu. Sebenarnya hari ini kondisi kakinya sudah jauh lebih baik, hanya saja Jimin memang sangat berlebihan sampai menggendongnya kedalam pesta.
"Aku lelah" gumam Yoona sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Ia kemudian berdiri tepat di depan wastafel dan cermin, dengan malas dirinya membersihkan riasan di wajahnya.
"Aku ingin tidur" gumam Yoona lagi sambil mengikat rambutnya agar tidak terjatuh saat ia mencuci wajah nanti.
Ia dengan cepat mencuci wajahnya, lalu akan segera mandi dan tidur setelah ini, tapi belum sempat Yoona menyelesaikan semuanya, sebuah suara sudah lebih dulu mengejutkan dirinya.
"Ayo tidur"
Gleg
Suara berat yang tiba-tiba mengudara tepat di belakang tubuhnya, membuat Yoona terpelonjak kaget dari tempat nya.
"Hati-hati Nona" kata Jimin ketika berhasil menangkap tubuh Yoona yang hampir saja terjatuh karena berbalik dengan tiba-tiba.
"T-Tuan, sedang apa disini?" Tanya Yoona dengan wajah yang super gugup, tidak biasanya Jimin memasuki kamarnya.
"Kau bilang mengantuk, jadi aku mengajakmu tidur" katanya dengan senyuman manis di wajah.
Ekspresinya itu malah justru membuat Yoona semakin gugup dan takut, ada apa dengan pria ini.
Yoona memberontak minta di lepaskan, tapi Jimin justru mendorong tubuhnya hingga terpojok ke meja wastafel lalu memeluk tubuh kecil Yoona dengan mesra.
"Rasanya panas dan tidak nyaman" ujar Jimin dengan suara basnua, ia dengan sengaja menggesek-gesekan hidung di ceruk leher sang istri.
"Panas? Apa kau demam?" Yoona mencoba mengecek suhu tubuh suaminya, tapi tidak bisa karena tubuhnya total di kendalikan oleh Jimin.
Tidak ada jawaban apapun dari Jimin, Yoona bingung harus bagaimana, dn lagi, pria itu tidak kunjung menjauhkan wajah dari leher Yoona.
"Sstt" Yoona refleks mendorong tubuh Jimin ketika pria itu menggunakn lidhnya untuk menjilati permukaan lehernya.
Namun, bukanya menjauh pria itu justru semakin mengeratkan pelukannya bahkan juga memberikan beberapa kecupan disana.
"Ahh.." Yoona sungguh tidak mengerti ada apa dengan suaminya, mengapa tiba-tiba menjadi pria liat seperti ini, bahkan berani menyentuh tubuhnya.
"Cantik" gumam pria itu ketika mengamati tanda kemerahan di leher sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pansy Black
RomansaPernikahan yang Park Jimin dan Kim Yoona jalani adalah palsu. Keduanya hanya sibuk bekerja dan bekerja, mengabaikan satu sama lain hingga tidak menyadari ada cinta di antara mereka. Perjodohan... Sudah dua tahun sejak Yoona menjadi istri Jimin, dan...