🍀 Bab 32

378 22 5
                                    

"sejak kapan Jim?" Tanya Nyonya Park dengan wajah yang cemas.

"Kemarin, dia tidak mau makan, tadi pagi juga muntah saat aku suapi" jawab Jimin dengan raut yang tidak kalah cemas.

Sore ini kedua orang tua Jimin datang untuk mengunjungi mereka seperti biasanya, tapi keduanya malah justru di buat cemas dengan keadaan Yoona.

"Sudah panggil dokter?"

Jimin mengangguk. "Yoona tidak mau di periksa, jadi aku baru bisa menghubungi dokter saat dia tertidur"

Nyonya Park mengangguk, ia menatap pilu sosok Yoona yang saat ini sedang tertidur lemah di atas ranjang.

Yoona itu tipe manantu idaman, tidak pernah membantah dan selalu mendemgarkan apa kata Nyonya Park. Dia wanita yang manis, Nyonya Park sungguh menyukai menantunya itu.

Jadi saat melihat Yoona dengan keadaan lemah seperti ini, Nyonya Park merasa sangat sedih.

Beberapa saat kemudian, dokter yang mereka tunggu akhirnya tiba, ia segera memeriksa keadaan Yoona.

Semua orang melihatnya dengan harap-harap cemas, mereka berharap Yoona hanya sakit biasa saja.

"Sejak kapan Nona Park mengalami mual-mual?" Tanya sang dokter kepada Jimin.

Jimin terdiam sejenak, jujur ia tidak tahu kapan pastinya, pasalnya ia memang sangat jarg berada di rumah akhir-akhir ini.

Ia tidak memperhatikan kesehatan Yoona, mungkin saja wanitanya itu sudah sakit sejak beberapa hari yang lalu.

"Baru kemarin" jawab Jimin pada akhirnya.

Dokter tampak manggut-manggut, lalu kembali memperlihatkan Yoona.

"Kemungkinan besar kondisi Nona Park memburuk karena ia sedang mengandung"

Rahang Jimin terjatuh saat itu juga, matanya membulat dengan wajah Shock luar biasa. Tentu itu artinya dia tidak tahu.

"Tapi tidak apa-apa, saya bisa resepkan beberapa vitamin untuk hari ini. Dan seterusnya... Tuan bisa membawa Nona menemui dokter di rumah sakit"

Jimin masih tidak merespon apapun, sementara Nyonya Park dan Tuan Park sudah begitu bersemangat kali ini.

"Dia bilang menantuku tidak bisa makan apapun sejak kemarin, tolong berikan vitamin juga supaya menantuku bisa memakan sesuatu" ujar Tuan Park dengan begitu girangnya.

Tentu Dokter segera mengangguk, ia segera menuliskan beberapa vitamin yang mungkin akan Yoona bituhkan dalam waktu dekat.

"Dan satu lagi, tolong pastikan Nona beristirahat dengan cukup. Saya rasa kandungannya sangat lemah, Nona pasti akan sering mengalami nyeri perut atau pusing"

"Apa itu artinya... Istriku bisa keguguran?"

"Saya tidak bisa memastikan, lebih baik periksa ke dokter kandungan, sekaligus mengecek sudah berapa lama kandungannya"

Jimin hanya mengangguk kecil, dan dokterpun segera pergi dengan di antarkan oleh Tuan Park.

"Dengar itu, jaga istrimu dengan baik, jangan hanya kerja saja yang kau pikirkan" sungut Nyonya Park dengan wajah yang galak.

Tapi Jimin tampak tidak perduli, hanya melewatinya begitu saja dan naik ke atas ranjang untuk berbaring berdama istrinya.

"Pulang sana, aku mau berduaan dengan istriku" sungut Jimin dengan wajah ketus.

Jimin ini memang anak yang tidak berbakti, dia tidak ing bahwa yang mencarikan jodoh adalah kedua orang tuanya.

"Aku baru sampai, dan kau sudah mengusirku?" Nyonya Park bersungut dengan wajah yang galak.

Pansy BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang