3. 🔞🔞🔞

1.7K 38 4
                                    

Jeongin tidak tahu bagaimana awalnya dia sampai bisa berada di balkon salah satu kamar yang ada di lantai 3, tapi tentu saja ya karena digendong Bangchan dan laki - laki bertubuh kekar ini memilih untuk meletakkan tubuhnya di sofa malas berbentuk memanjang dengan ukuran cukup besar yang ada di balkon dan tepat berada di depan kolam jacuzzi.

Jeongin yang kebetulan tidak sebinal dua temannya, mencoba mendesah lembut setiap kali Bangchan menyentuhnya tapi kali ini diam saja ketika Bangchan melucuti pakaiannya dan membuatnya benar - benar telanjang bulat.

"Aaah… Hyung…" desah Jeongin lembut saat Bangchan membuka selangkangannya dan mengelus - elus lubang analnya.

"Lain kali… main memakai sex toys ya," kata Bangchan yang menindih tubuh Jeongin. Bibirnya bergerak menciumi dada Jeongin sampai kemudian dia memasukkan puting Jeongin kedalam mulutnya dan menghisap - hisapnya.

"Eeenghhh…anggh aaah terserah hyung saja… aaah…" Jeongin mengusak rambut Bangchan ketika ia merasakan hisapan Bangchan semakin kuat ditambah jari jemari Bangchan tidak tinggal diam memasuki lubang analnya.

Bangchan melepaskan hisapannya begitu pula dengan sodokan jarinya. Bangchan mengarahkan penisnya di hadapan lubang anal Jeongin.

"Tunggu Hyung…. Pelan - pelan…" kata Jeongin yang terkejut karena Bangchan sudah ingin memasukkan penis kedalam lubang analnya.

"Kau baru pertama melakukan ini?" tanya Bangchan.

"Tidak sih… tapi sudah lama ti… engghh… aaaanghh…" ucapan Jeongin terhenti dan dengan cepat tergantikan dengan desahan ketika Bangchan memasukkan ujung penis kedalam lubang analnya. Ia merasakan perih karena memang lubang analnya lama tidak dimasuki, "Pelan… aaaah…. Sakit…. Aaahhh pelan hyung…."

"Sempit sekali memang, untung saja aku yang bobol duluan," kata Bangchan, "Kalau punya Johnny yang lebih besar nanti lower."

Jeongin tidak menanggapi ucapan Bangchan, dia sedang mencoba membiasakan diri dengan penis Bangchan yang terus menekan masuk kedalam lubang analnya.

Bangchan menatap pada Jeongin yang terlihat menahan sakit, ia menggerakkan tangan dan mengelus - elus perut Jeongin. Sampai kemudian ia memilin - milin puting milik Jeongin untuk sedikit mengalihkan perhatian tapi sepertinya tidak akan terlalu berguna juga.

"Tahan sebentar… nanti akan enak," kata Bangchan yang terus melesakkan penisnya sampai masuk sempurna kedalam lubang anal Jeongin.

Tubuh Jeongin sampai sedikit melengkung ketika Bangchan menghentakkan penis kedalam lubang analnya. Ia merasakan penisnya berkedut - kedut dan tidak lama mengeluarkan semen hangat. Jeongin menutup wajahnya malu karena dia klimaks hanya dengan satu hentakan dari Bangchan.

Bangchan tersenyum lebar, "Enak ya.. sampai langsung klimaks."

"Enghhhh…" Jeongin masih menutup wajahnya karena masih malu.

Karena Jeongin menutup wajahnya, dia menjadi tidak menyadari jika ada seseorang yang melangkah masuk ke dalam area balkon. Dia baru membuka mata ketika mendengar mesin jazucci berbunyi. Jeongin melihat Mingyu yang duduk dipinggiran kolam air panas yang baru dinyalakan.

"Sabar ya Jeongin… Bangchan kalau udah semangat emang suka kasar," kata Mingyu.

"Jeongin juga ngerasa enak kok, buktinya dia langsung klimaks hanya dengan sekali hentakan," Bangchan mengelus lembut pada paha Jeongin sambil menggerakkan pinggulnya dengan tempo pelan.

"Aaah…. Engghh…. Hyung…." desah Jeongin merasakan lubang analnya ditumbuk pelan penis Bangchan.

Jeongin me desah lirih sambil memperhatikan Mingyu yang mendekat padanya. Jeongin awalnya mengira kalau Mingyu akan menyodorkan penis untuk dihisap tapi ternyata Mingyu malah bersimpuh di sampingnya dan menghisapi putingnya.

"Engh… aaah… ahh…" Jeongin semakin keras mendesah. Tubuhnya menggeliat seperti ingin mengejar rasa nikmat yang lebih.

Bangchan mengeratkan pegangannya pada paha Jeongin. Ia mempercepat tempo genjotannya pada lubang anal Jeongin.

"Aaah… engh.. hmmph… hyu… ahh.. ahh… ahh…" Jeongin hanya bisa mendesah dengan mata merem melek karena rasa nikmat yang ternyata begitu luar biasa.

Bangchan mempercepat lagi gerakan pinggulnya, penisnya keluar masuk dengan begitu bebas di lubang anal Jeongin.

"Aku tunggu di kolam ya Jeongin sayang…" ucap Mingyu setelah puas menghisap - hisap putingnya.

Jeongin tidak membalas ucapan Mingyu karena dia sibuk mendesah dan merasakan nikmat dari tumbukan penis Bangchan.

Tubuh Jeongin terhentak - hentak cukup keras ketika Bangchan menumbuk keras lubang analnya. Jeongin merasakan penis Bangchan yang ada didalam lubang analnya berkedut - kedut dan tidak berapa lama ia merasakan penis Bangchan mengeluarkan semen hangat di dalam lubang analnya.

"Aaah… enak sekali…" Bangchan mengeluarkan penisnya dan berbaring di samping Jeongin.

Jeongin tengah mengatur nafasnya ketika Bangchan malah berbaring sambil memeluk tubuhnya. Jeongin menatap pada Bangchan yang tersenyum lebar kearahnya. Jika dilihat - lihat Bangchan ini tampan, tubuh gagah, begitu pula dengan 4 orang temannya yang lain, aneh rasanya kalau mereka tidak memiliki kekasih atau justru memiliki kekasih tapi tidak tahu jika selera sex Bangchan dan 4 Daddy sugar lainnya cukup aneh. Atau lebih mudahnya, Bangchan, Taehyung, Jungkook ,Mingyu dan Johnny menyembunyikan jati diri asli mereka dari orang - orang terdekat mereka.

"Kenapa?? Aku tampan ya…" Bangchan nyengir lebar.

"Iiih apa sih hyung," Jeongin melepaskan diri dari pelukan Bangchan.

"Sini mandi saja denganku daripada dimodusin Bangchan," kata Mingyu.

"Jangan mau… nanti kau dimasuki lagi," kata Bangchan.

"Enggak apa - apa… aku penasaran dengan penis Mingyu hyung," Jeongin masuk kedalam kolam air panas. Tangannya bergerak mengelus - elus penis Mingyu yang ukurannya sama besar dan sama panjang seperti milik Bangchan, "Sudah keras sekali Hyung…"

"Masukkan saja langsung," kata Mingyu yang melumat lembut bibir Jeongin.

Jeongin membalas sebisanya lumatan bibir Mingyu. Dengan mata terpejam Jeongin mengikuti arahan Mingyu yang mengangkat lembut pada tubuhnya sampai kemudian dia duduk diatas pangkuan Mingyu.

Mingyu melepaskan ciumannya, matanya menatap kedalam mata Jeongin. Tangannya mengangkat tubuh Jeongin dan mulai mengarahkan penisnya pada lubang anal Jeongin.

Jeongin menurunkan tubuhnya pelan hingga membuat penis Mingyu masuk perlahan di lubang analnya, "Aaanghhh aah… enghhh.. ehhh…"

"Masih sempit saja… enak sekali… nikmatnya lubang analmu Jeongin," puji Mingyu.

Jeongin mendesah keras ketika Mingyu menghentakkan penisnha dengan cukup keras. Jeongin me jatuhkan diri di pelukan Mingyu karena terkejut. Para Daddy sugar ini memang penuh kejutan.

"Tuh kan… Mingyu sama saja kasar," kata Bangchan yang masih berbaring diatas sofa malas.

Mingyu hanya nyengir lebar, ia memegangi pinggul Jeongin dan mulai menggerakkan tubuhnya bersamaan dengan menaik turunkan tubuh Jeongin.

Penis besar dan panjang milik Mingyu menumbuk dengan tempo pelan didalam lubang anal Jeongin.

Mingyu memeluk tubuh mungil Jeongin sambil terus menggerakkan tubuhnya menumbuk lubang anal Jeongin. Tapi di posisi seperti ini memang agak sulit bergerak apalagi sepertinya Jeongin tidak sebinal Beomgyu dan Haechan sehingga kurang inisiatif bergerak. Tapi Mingyu tidak akan mengeluh, dia mengangkat tubuh Jeongin dan meletakkan di pinggir kolam pada bagian yang empuk agar Jeongin tidak kesakitan.

Di posisi berbaring seperti sekarang ini, Mingyu menjadi lebih mudah untuk menumbuk lubang anal Jeongin.

"Aaah…. Enghh..  ah ah…" Jeongin mendesah nikmat, penis Mingyu tanpa jeda terus menumbuk lubang analnya sampai ia kembali memuncratkan semen hangat untuk kedua kalinya.

"Enak ya Jeongin…" Mingyu tersenyum lebar, "Aku akan mempercepat."

Jeongin membuka matanya dengan panik, sudah secepat ini masih mau dipercepat lagi. Tapi Mingyu benar - benar mempercepat tempo gerakannya penisnya keluar masuk di lubang anal Jeongin.

Jeongin hanya bisa mendesah - desah nikmat, sambil merasakan penis Mingyu berdenyut - denyut dan akhirnya menumpahkan semen hangat dilubang Jeongin.

IDOL 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang