28.

144 7 0
                                    

Taehyung, Johnny, Mingyu, Jungkook dan Bangchan menatap heran kearah Jimin yang duduk di salah satu kursi meja makan, sementara 3 talent di agensi Jimin siapa lagi yang bukan Haechan, Beomgyu dan Jeongin. Kelima daddy itu menatap heran ketika Jimin bangkit berdiri.

“Sudah ya aku serahkan kepada kalian untuk menentukan nama grup,” kata Jimin yang sudah mau pergi tapi tertahan karena dipegang erat oleh Jungkook, “Apa sih??”

Pegangan tangan Jungkook dihempaskan kasar oleh Jimin.

“Kenapa kita jadi yang memikirkan nama grup?” tanya Johnny.

“Kan kalian berlima donatur paling besar, jadi ya wajar kan aku memberikan kesempatan untuk kalian menentukan nama,” jawab Jimin.

“Kau mau kemana hyung? Tergesa - gesa sekali sepertinya mau pergi?” tanya Bangchan menatap penuh selidik pada Jimin.

“Ayahmu merindukanku.. jadi aku mau makan malam dengan my honey sweety dulu… bye bye…”

Jimin melangkah pergi dengan meja makan dipenuhi dengan riuh suara tawa, dengan kompak mengejek Bangchan yang memasang wajah kesal.

“Sudah… sudah.. jangan ngejek Bangchan hyung,” kata Jeongin yang pindah duduk dipangkuan Bangchan dan memeluk lembut pada Bangchan.

“Bikin kesel aja… aku semakin enggak setuju dengan hubungan ayahku dan Jimin hyung,” Bangchan mengambil kesempatan memeluk tubuh Jeongin.

“Jangan gitu hyung, kau jadi seperti anak kecil,” Jeongin mengelus lembut pada punggung Bangchan.

“Ya sudah sih, hanya nama saja kan,” kata Taehyung yang kemudian memanggil pelayan, “Kita diskusikan setelah makan malam.”

Haechan menatap dengan takjub pada mungkin lebih dari 10 pelayan yang datang dengan barisan rapi, membawa nampan - nampan berisi makan malam untuk mereka. Di apartemen Jungkook, pelayannya hanya dua saja tapi ini banyak sekali pelayannya. Belum lagi tadi ketika masuk ke gerbang utama juga Haechan melihat banyak orang. Perawat kebun lebih dari 20 orang, itu hanya untuk kebun di bagian depan saja dan Haechan belum melihat kebun atau halaman bagian belakang. Kemudian bagian yang membersihkan rumah di dalam lebih dari 30 orang. Saat tadi Haechan datang ke dapur untuk meminta minum, ada lebih dari 10 koki dan 20 helper kitchen. Banyak sekali memang pekerja di rumah Taehyung ini. Jadi wajar saja ketika makanan yang tersaji juga sangat banyak.

Taehyung tersenyum lebar melihat wajah Haechan yang terkagum - kagum dengan meja yang penuh dengan makanan. Ia suka melihat Haechan yang bersemangat dan selalu merasa kagum dengan apa yang tersaji di hadapannya. Taehyung menolehkan kepala ke arah kiri ketika melihat kepala pelayan berdiri disampingnya.

“Lemari pendingin di pantry lantai 2 dan 3 sudah diisi dengan berbagai makanan ringan, ada cake, ada berbagai minuman bersoda, minuman dengan rasa. Untuk minuman alkohol tentu saja masih ada di tempatnya dan ada di ruang bawah tanah,” kata kepala pelayan.

“Terima kasih,” ucap Taehyung, “Kau dan seluruh pegawai tinggalkan rumah utama dan untuk sementara tinggal dirumah kedua sampai aku memperbolehkan kalian untuk kembali ke rumah utama.”

Haechan yang sedang memasukkan irisan daging steak kedalam mulutnya menatap heran kearah Taehyung. Matanya bergerak mengamati pada kepala pelayan dan seluruh pelayan yang bergegas melangkah keluar dari ruang makan.

“Kenapa disuruh pergi?” tanya Jeongin yang sudah duduk dibangkunya sendirinya.

“Jaga - jaga kalau ada yang melakukan hubungan sex kan, biar enggak ada yang lihat,” Johnny menebak jawaban dari Jeongin.

“Kita hanya mau menentukan nama grup kan.. tidak ada pesta sex kan,” kata Beomgyu yang menggerakkan garpu di piring berisi spaghetti, ia putar - putar sambil menusuk bakso yang ditumis bersama dengan saus spaghetti. Ia memakan spagetti dengan senyuman lebar ketika menyadari semua orang terdiam dan menatap padanya. Kunyahan Beomgyu menjadi pelan dan merasa ada yang aneh dengan tatap mata semua orang.

IDOL 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang