Taehyung dan Mingyu awalnya memang berniat menjemput Haechan dan Jeongin untuk mereka ajak 'main', alasannya ya tentu saja karena mereka melihat Jungkook dan Beomgyu. Tapi keduanya berhenti tepat di depan ruang latihan menari yang sedang digunakan untuk latihan bernyanyi keduanya.
Haechan dan Jeongin berlatih bernyanyi dengan ditemani seorang guru vokalis yang cukup muda dan tampan, membuat Taehyung waspada, takut kalau guru vokal itu digoda oleh Haechan tapi sepertinya aman.
Taehyung dan Mingyu melihat proses latihan vokal, dari yang awalnya latihan pengucapan huruf vokal dengan bagian akhir selalu di ucapkan dengan nada tinggi tanpa boleh terdengar bergetar atau serak. Haechan dan Jeongin bisa melaluinya.
"Mereka memang memiliki bakat," kata Taehyung.
Mingyu menganggukkan kepala, "Jahat enggak sih kita mengambil keuntungan??"
"Tapi tanpa pertemuan awal kita waktu itu, kita tidak tahu kalau mereka berbakat," kata Taehyung, "Dan kita juga tidak memaksa."
Mingyu menganggukkan kepala lagi.
"Untuk hari ini latihannya selesai…. Aku disuruh ke kantor JK Corporation karena Beomgyu ada disana dan aku disuru melatih disana," kata guru vokal.
Haechan dan Jeongin yang mau mengantarkan guru vokal, bertemu tatap dengan Taehyung dan Mingyu.
"Taehyung hyung… Mingyu hyung…" sapa Haechan dengan penuh semangat.
Jeongin hanya melambaikan tangan tanpa tersenyum. Dia capek teriak - teriak, awas aja kalau setelah ini disuruh menghisap penis.
"Kalian siapa?" tanya si guru vokalis.
"Aaaaa….." Jimin tiba - tiba muncul dengan wajah yang cukup panik, "Aku belum memperkenalkan kalian ya."
Jimin menatap pada guru vokal, "Namanya Moon Taeil, guru vokal pilihan Johnny. Baru saja pulang dari luar negeri. Dan mereka berdua adalah salah dua dari sponsor."
"Owwwh… kenapa Beomgyu tidak ada di dorm dan di perusahaan apa itu?? Dibawa oleh salah satu sponsor atau…??" Taeil menatap curiga pada Taehyung dan Mingyu.
"Para sponsor ini berjanji mau membelikan kami handphone, Taeil - ssi," Haechan mengeluarkan handphone jeleknya.
"Wooow… masih ada yang memakai handphone artefak ini ternyata," kata Taeil menatap prihatin pada handphone Haechan, "Kalau begitu aku pergi dulu."
"Kau mau dibelikan handphone sekalian tidak Taeil - ssi?" tanya Mingyu dengan senyuman lebar. Pantas saja Haechan tidak menggoda guru vokal, sama - sama uke ternyata.
"Tidak usah.. kirim saja bayaranku tanpa telat," ucap Taeil yang kemudian membungkukkan badan dan melangkah pergi.
"Yakin Taeil itu bisa mengajari dengan bagus?" tanya Taehyung.
"Suara Taeil itu bagus sekali. Sempat jadi idol juga, tapi karena diperlakukan enggak adil sama agensi, dia memutuskan keluar dan pergi belajar S1 dan S2 di Las Vegas setelah mengorbankan pendidikannya untuk jadi idol dan di Las Vegas itulah Taeil bertemu dengan Johnny," kata Jimin panjang lebar.
"Jadi Taeil saem kayak Jimin hyung pernah jadi idol," kata Haechan.
"Pantesan Kayak pernah lihat wajah si Taeil itu," Taehyung menatap kearah pintu keluar walaupun sudah tidak ada Taeil.
"Kita enggak akan mendapat perlakuan tidak adil kan," kata Jeongin.
"Enggak dong sayang… cuma ada 3 talent masa masih dibeda - bedakan," Mingyu memeluk gemas pada tubuh mungil Jeongin.
"Aku capek setelah latihan vokal ya, jangan disuruh ngemut penis," kata Jeongin dengan wajah galak.
Mingyu melepaskan pelukannya, menatap dengan cukup aneh dan takut kearah Jeongin karena tahu apa yang dia pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL 🔞🔞🔞
FanfictionPerjalanan karir dari Haechan, Beomgyu dan Jeongin yang ternyata penuh lika liku dan intrik permasalahan. sampai akhirnya mereka bertemu dengan 5 sugar Daddy yang menawarkan bantuan. tapi tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini. WARNING!! BOYS...