5.

695 28 1
                                    

Haechan, Beomgyu dan Jeongin berbaring tengkurap dengan tubuh telanjang mereka di salah satu kamar yang mereka gunakan untuk bersih - bersih dan beristirahat. 3 laki - laki berusia 21 tahun itu dengan kompak membuka handphone masing - masing.

"Ini uang 20 juta yang dikirim ke kita buat jajan kan," kata Haechan yang masih menatap tidak percaya dengan jumlah uang yang diterimanya. Sangat banyak untuknya. Jika bekerja normal dia tidak akan pernah bisa mengumpulkan uang sebanyak ini. Tapi dengan jalan pintas yang diperkenalkan Jimin, dia bisa mendapat 20 juta dalam waktu kurang dari 3 jam memang dunia ini terlalu banyak kejutan untuknya.

"Iya, tadi kan Daddy sudah bilang. Lumayan juga setelah melayani penis - penis besar para Daddy itu," kata Jeongin yang mau tidak mau akhirnya ikut tersenyum senang melihat nominal di saldo bank nya.

"Sepertinya yang paling besar penisnya Jungkook hyung deh," dan Beomgyu mulai membuka pembicaraan mengenai besar kecil penis pada Daddy.

"Masa… kau tidak dimasuki Johnny hyung ya," kata Haechan yang membelalakkan mata kearah Beomgyu, "Punya dia mantep… berurat."

"Punya Mingyu hyung dan Bangchan hyung juga gede," kata Jeongin, "Masih ngilu ini pantatku."

"Nanti juga terbiasa Jeongin," kata Beomgyu yang dengan penuh perhatian mengelus - elus pucuk kepala Jeongin.

"Belum lagi kalau kita di dobel penetrasi beeeuh bakalan tambah mantep," kata Haechan, "Penis - penis besar itu masuk bersamaan dan menggenjot lubang anal kita."

Jeongin dan Beomgyu dengan kompak menoleh kearah Haechan yang ada di tengah - tengah. Teman mereka ini memang kebinalannya sudah sulit untuk diselamatkan.

"Jangan bilang kau sudah pernah di dobel," kata Beomgyu.

"Enggak pernah ya… jangan menuduhku…" Haechan yang sudah bersungut marah tiba - tiba menatap pada layar handphonenya, "Aaa… aku ingin beli handphone baru ini… bagus… bagus enggak?"

Jeongin dan Beomgyu ikut menatap kearah layar handphone Haechan yang sudah retak. Memang handphone butut milik Haechan, Jeongin dan Beomgyu ini sudah waktunya untuk diganti.

"Bagus, aku juga pengen beli handphone baru," Jeongin ikut menatap pada handphone Samsung J1 nya yang dipaksa bertahan hidup sampai sekarang.

"Kita beli langsung saja jangan di online, nanti malah dikirim batu bata," kata Beomgyu.

"Masa iya ada yang tega kirim batu bata," kata Jeongin.

"Eeeeh ada tahu...." Beomgyu mempertahankan argumennya, walaupun jika ditanya dimana dia pernah .elihat berita handphone di ganti batu bata, sebenarnya dia juga sudah lupa.

"Mau beli kapan? Sepertinya Jimin Hyung sedang menyusun jadwal latihan kita. Belum lagi kita harus belajar lagu dan koreo untuk debut kan," kata Haechan.

"Uangnya kalian simpan saja… handphone kami belikan," kata Bangchan yang masuk kedalam kamar sambil membawa nampan berisi makanan.

Melihat Bangchan yang tiba - tiba masuk, Haechan, Beomgyu dan Jeongin sibuk dengan sendirinya mengambil selimut dan menutupi tubuh mereka. 3 laki - laki muda itu nyaris saling tubrukan, mengambil selimut atau apa saja yang bisa digunakan untuk menutupi tubuh mereka.

"Ngapain ditutupi kan sudah kami masuki juga tadi," kata Jungkook yang menyeringai lebar sambil membawa nampan lainnya juga. Ia meletakkan nampan diatas meja yang tersimpan di tengah.

"Isssh kookie hyung ucapannya…" kata Haechan sambil geleng - geleng kepala. Haechan menjerit kaget ketika Jungkook malah mendekat padanya dan mencium pipinya begitu saja.

"Ini makanan untuk kalian, lapar kan," kata Taehyung yang juga datang sambil membawa nampan. Dia berbicara setelah Haechan menyelesaikan jerit - jeritnya, heboh sekali memang anak - anak ini.

"Jadi… kami mau di belikan handphone nih," kata Beomgyu yang fokus dengan ucapan Bangchan tadi. Dia tidak peduli dengan tragedi. Haechan di cium Jungkook. Toh, beberapa menit lalu malah sudah dimasuki bukan.

"Iya… tapi aku tidak bisa antar karena ada urusan di Thailand," kata Bangchan dengan cengiran lebar.

"Ngapain tadi nawarin kalau ternyata kau malah mau pergi," Mingyu mengomel marah pada Bangchan. Dia punya firasat buruk mengenai ide Bangchan tadi.

"Kan yang penting uangnya aku transfer… jadi bebas mau beli apa saja dan siapa yang mau antar," kata Bangchan.

"Pengen ikut ke Thailand juga," kata Jeongin, "Aku belum pernah keluar negeri sama sekali."

"Kalian harus fokus latihan untuk debut dulu kan," kata Johnny yang masuk terakhir, "Aku sudah menyewa guru vokal yang kualitasnya pasti bagus."

"Terima kasih Johnny Daddy," Haechan memanyunkan bibirnya kearah Johnny. Kali ini dia tidak akan menolak kalau Johnny yang memberikan ciuman padanya.

Tapi yang datang menyambar dan melumat bibir Haechan justru adalah Taehyung. Haechan terkejut tapi membalas juga lumatan Taehyung. Meski begitu, Haechan waspada menatap pada Jungkook setelah Taehyung melepaskan lumatan pada bibirnya.

"Sama - sama Haechan sayang… 2 hari lagi beli handphone dengan Daddy Taehyung ya… soalnya Daddy Johnny juga mau ke luar kota," kata Taehyung.

"Iya Tae Daddy… jangan cemburu gitu dong… dari tadi cemburu Mulu udah di servis juga," kata Haechan yang kemudian menjerit kaget ketika pipinya di cubit gemas oleh Taehyung.

"Nikmati makanan kalian… kalau butuh sesuatu minta saja ke Moonjun - ssi," kata Johnny yang menunjuk pada laki - laki yang mungkin berusia 40 an berdiri di depan pintu kamar dengan senyuman lebar, "Dia yang akan mengurusi kebutuhan kalian."

"Tapi kami kan harus pulang ke dorm," kata Jeongin yang mulai mengambil pakaiannya. Dia sudah lapar jadi mau makan setelah memakai pakaian.

"Memangnya Jimin hyung sudah dapat dorm untuk kita?" Beomgyu memakai celananya dan setelah beres dia mendekat pada meja yang sudah dipenuhi makanan.matanya bersinar dengan penuh semangat melihat berbagai makanan di atas meja.

"Dorm kalian disini… tinggal disini saja," kata Jungkook, "Dekat dengan kantor JM Entertainment kan..dan dilantai satu juga masih banyak ruangan yang bisa di ubah untuk ruangan menari atau ruang kerja lainnya."

Haechan, Beomgyu dan Jeongin menatap bergantian pada ke - 5 Daddy sugar, kemudian mereka saling tatap.

"Kalian kok baik banget sih…" Haechan mulai merasa terharu. Matanya memanas dan akhirnya meneteskan airmata.

"Jangan menangis dong…" Bangchan memeluk tubuh Haechan, "kan kalian juga memberikan sesuatu pada kami "

"Jeongin nangis juga dong biar Daddy Mingyu memelukmu," kata Mingyu yang entah kenapa gemas melihat reaksi dari Jeongin.

Jeongin tidak menangis tapi melangkah memeluk tubuh kekar Mingyu, "Terima kasih ya Daddy Mingyu... Daddy yang lain juga."

Beomgyu yang sudah sibuk makan menatap pada pemandangan mengharukan yang ada dihadapannya. Sementara itu semua orang balik menatap pada Beomgyu, menunggu apa yang mau diucapkan oleh Beomgyu.

"Boleh tambah daging sapi tidak?? Enak ini…" kata Beomgyu.

Semua tatap mata yang mengarah ke Beomgyu memberikan berbagai macam reaksi. Haechan dan Jeongin kompak malu karena tingkah teman mereka, para Daddy tertawa geli dengan tingkah Beomgyu.  sementara Beomgyu tersenyum lebar balik menatap pada yang lain.

IDOL 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang