Jungkook sedang menikmati camilan yang dibuat oleh salah satu koki di rumah Johnny. Mereka memang selalu berganti - gantian mengunjungi rumah para daddy seperti ini, hanya sekedar untuk bermain atau berdiskusi tentang sesuatu. Dan kali ini saat Jungkook sedang makan camilan, ia melihat salah satu temannya Mingyu meletakkan handphone di meja depannya dengan posisi sedang tersambung pada salah sebuah panggilan dengan nama Jimin yang menari - nari diatasnya. Jungkook menatap pada Mingyu yang tersenyum lebar ke arahnya dan segera menyingkir dengan cengiran lebar. Jungkook masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi,sampai kemudian suara celotehan Jimin mulai terdengar.
‘Ya!!! Jeon Jungkook!!! Kubunuh kau ya kalau sampai kita ketemu di waktu dekat ini!!’
Tubuh Jungkook sampai membeku dan tidak melanjutkan makan cemilan yang sudah ada di tangannya. Jungkook menatap pada 4 temannya yang hanya tersenyum lebar.
"Aku salah apa ya Jimin hyung sayang?" Jungkook mencoba untuk bertanya.
'Kalian kuberi 3 baby sugar yang manis, semok, binal dan bahenol itu untuk disetubuhi ya… jangan dibuat nangis Mulu!!!' Teriak Jimin jengkel, "Apalagi Haechan kalau sudah nangis ya Tuhan… bisa lama berhenti nangisnya. Kalau tahu kalian cuma membuat menangis, biar aku aja yang jual diri ke Chulyong tersayang biar dapat duit buat anak - anak itu debut.'
"Jangan alasan kamu Jimin hyung binal… bilang saja memang mau menggoda ayahku ya," sahut Bangchan.
'Dan kau jangan durhaka ya Bangchan… kau mau aku laporkan pada ayahmu,' Jimin memperlebar ancamannya, kali ini pada calon anak tirinya yang tidak lain adalah Bangchan.
Bangchan memilih untuk menyingkir dari depan handphone, dia sudah mulai bisa membayangkan kehidupannya setelah ini, mengerikan.
"Yang nangis Haechan saja, atau Jeongin ku sayang ikut nangis juga??" tanya Taehyung yang mengabaikan tatap mata tajam dari 4 orang lainnya.
"Udah manggil sayang aja…" komentar Johnny dengan suara lirih.
"Namanya juga cinta Hyung," balas Mingyu, "bisa saja panggilan sayang itu kemudian tercipta."
Johnny menolehkan kepalanya, menatap pada Mingyu yang tersenyum lebar ke arah Johnny. Karena mendadak gemas, Johnny malah mengacak - ngacak rambut Mingyu.
'bagiku enggak penting siapa yang mau nangis, apakah cuma satu orang atau 3 - 3 nya sekaligus. Perjanjian kita kan cuma tinggal sebentar lagi, dan waktu debut untuk mereka juga tinggal sebentar lagi. Yang aku inginkan dari kalian adalah jangan membuat mereka bad mood, nanti mempengaruhi ke mood mereka. Mana sebentar lagi mau debutkan,' Jimin melanjutkan omelannya, 'Untung saja ada Taeil yang sekarang sedang ajak jalan - jalan menuju hutan dibelakang perumahan, kalau gak ada dia… beeeuuhh gak tahu deh aku gimana nasib tiga anak itu?'
"Siapa Taeil?" Johnny tertarik dengan nama yang baru saja disebutkan.
'guru vokal Haechan, Beomgyu dan Jeongin. Teman satu grupku dulu di grup X-Sektor,' jawab Jimin.
"Kita susul ke tempat latihan ya Hyung," kata Jungkook yang mulai khawatir dan kepikiran pada Haechan. Jungkook seharusnya tidak usah meminta izin kepada Jimin,tapi antisipasi daripada dia kena semprot lagi kan.
'Jangan buat nangis anak orang lagi ya,' kata Jimin.
"Iya Hyung… siiip…" kata Jungkook yang buru - buru mengambil jaket, kunci mobil, dompet, "Ayo!!! Mau ikut tidak kalian!!!"
"Semangat banget sih…" keluh Mingyu yang akhirnya pasrah saja ketika diseret oleh Jungkook untuk ikut.
3 Daddy yang lain, ikut melangkah di belakang Mingyu dan Jungkook. Untuk antisipasi agar dua orang itu tidak berbuat rusuh.
@@@@@
Setelah perjalanan yang tidak terlalu jauh, 5 Daddy sugar dengan kendaraan masing - masing akhirnya sampai di rumah asrama milik Jimin. Kelimanya langsung berinisiatif mendatangi ruang latihan dan ternyata mereka berlima memang pantas dimarahi oleh Jimin. 5 laki - laki dewasa tidak mendengarkan dengan baik kalau Haechan, Beomgyu dan Jeongin dibawa pergi oleh guru vokal di hutan belakang perumahan.
Tapi sepertinya, kesalahan mereka ini membawa keberuntungan lain untuk Mingyu yang terkesima, terpesona pada sosok Jung Hoseok yang sedang melakukan peregangan otot sebelum memulai latihan menari. Dari ke-lima Daddy, hanya Mingyu yang mengamati Hoseok yang sedang pemanasan. Mengamati sosok Hoseok yang sedang menaikkan sebelah kaki kemudian ditekuk dan terdiam beberapa detik.
"Kayaknya butuh bantuan itu kakinya diangkat," kata Mingyu yang sudah mau melangkah masuk kedalam ruang latihan.
"Eetss ettss…" Johnny dan Taehyung dengan cepat memegangi pundak dan tubuh Mingyu.
"Apa ini? Apa ini?" tanya Mingyu menatap heran pada Johnny dan Taehyung.
"Kita kan kesini mau nyari 3 bocah itu, jangan malah belok dulu ke tujuan lain," kata Johnny dengan mata mendelik.
"Menyapa sebentar saja, masa enggak boleh?" tanya Mingyu.
"Enggak… fokus…" kata Taehyung.
"Hallo… kalian siapa?? Cari siapa?"
Kelima Daddy menatap kearah Hoseok yang memegangi salah satu tongkat dengan wajah serius.
"Tenang… kami temannya Jimin," kata Jungkook dengan cengiran lebar.
"Dan kami sponsor untuk 3 bocah itu," kata Bangchan, "Kami mau melihat perkembangan mereka."
"Oalah… anak - anak dibawa Taeil ke hutan di belakang perumahan," kata Hoseok yang mulai bersikap lebih kalem bahkan kali ini dia memamerkan senyuman lebar walaupun segera menghilang saat melihat senyuman aneh dari Mingyu.
“Terima kasih informasinya, ayo kesana,” kata Bangchan penuh semangat melangkah menuju keluar dari ruang latihan.
Mingyu menolehkan kepala ke arah belakang, keempat temannya sudah pergi lebih dulu, seperti biasa memang tidak terlalu peduli dengannya. Ia jadi teringat ketika ikut tawuran dengan Bangchan dan Jungkook, ia malah ditinggal untung saja tidak sampai di pukuli oleh pihak lawan. Tapi kali ini dia beruntung karena ditinggalkan oleh teman - temannya. Mingyu melangkah mendekat pada Hoseok dengan cengiran lebar.
“Aku nanti kembali lagi kesini,” kata Mingyu sambil memegangi dua tangan Hoseok.
Hoseok hanya mengerutkan kening tanpa membalas apapun.
“Setelah urusan dengan 3 bocah itu selesai, kita pergi ngopi atau makan siang bersama ya,” kata Mingyu.
Hoseok akhirnya menganggukkan kepala dan bertepatan dengan muncul kembali 4 laki - laki dewasa yang memanggil nama Mingyu dengan cukup keras. Hoseok hanya tersenyum kaku saja, sambil melihat Mingyu yang diseret paksa oleh 2 orang temannya. Hoseok hanya geleng - geleng kepala saja, padahal sudah tua tapi kelakuan seperti anak - anak semua.
@@@@@
Taehyung, Johnny, Jungkook, Bangchan dan Mingyu sudah mulai kesulitan bernafas, karena ternyata walaupun hutan yang tidak sepenuhnya hutan, tetap saja menghabiskan tenaga mereka. Nafas kelimanya bahkan sampai berlomba berburu seperti berebut oksigen. Taehyung sendiri sudah memegangi salah satu pohon dengan tubuh membungkuk karena kecapean. Johnny duduk menyandar di salah satu batang pohon dengan nafas yang juga naik turun.
"Masih jauhkah ini?" tanya Jungkook menatap pada teman - temannya yang hanya bisa membalas dengan gelengan kepala. Jungkook sendiri juga tidak tahu, apakah gelengan kepala itu artinya sudah tidak jauh, atau justru tidak tahu.
Jungkook baru saja akan bertanya lagi, ketika ia mendengar suara dari 3 orang yang sedang mereka cari.
"Naaah itu dia…" Jungkook bergerak penuh semangat menuju sumber suara
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL 🔞🔞🔞
FanfictionPerjalanan karir dari Haechan, Beomgyu dan Jeongin yang ternyata penuh lika liku dan intrik permasalahan. sampai akhirnya mereka bertemu dengan 5 sugar Daddy yang menawarkan bantuan. tapi tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini. WARNING!! BOYS...